WomanIndonesia.co.id – Abigail Sirait merilis novel terbarunya berjudul Switched Off (Stiletto Indie Book, 2019) di Restoran I-tasuki, Plaza Indonesia, Kamis (20/2). Novel ini secara gamblang mengangkat permasalahan abusive relationship.
Asmara, sebagai tokoh utama, digambarkan sebagai korban kekerasan, baik kekerasan verbal, kekerasan fisik, hingga kekerasan finansial jika hubungan mereka berlanjut ke jenjang pernikahan.
Abigail mengatakan, cerita di dalam “Switched Off” adalah satu dari sekian banyak kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan Catatan Tahunan (Catahu) Komisi Nasional (Komnas) Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 2019, dari 13.568 kasus kekerasan yang tercatat, 9.637 kasus berada di ranah privat (71%).
Dari jumlah tersebut, jumlah kekerasan dalam pacaran mencapai 2.073 kasus, dan jumlah kekerasan terhadap istri mencapai 5.114 kasus.
“Switched Off mencoba menjelaskan awal dari lingkaran setan kekerasan terhadap perempuan dalam hubungan rumah tangga,” kata Abigail.
Jika Asmara melanjutkan pernikahannya, ia akan mendapat kekerasan yang semakin parah, terutama ketika ia diminta berhenti dari pekerjaannya. “Kenapa semakin parah? Karena akhirnya Asmara akan bergantung kepada Rico, dan Rico akan semakin bisa melakukan apapun yang ia mau terhadap Asmara,” cerita Abigail bersemangat.
Melalui Pundi Perempuan yang dikelola oleh Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa), dan Komnas Perempuan, Abigail mencoba berkontribusi terhadap berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Untuk itu ia akan mendonasikan hasil penjualan Novel Switched Off.
Abigail Sirait didukung oleh Plaza Indonesia, I-tasuki, dan Lepolita akan menggelar launching dan diskusi “Switched Off” yang dibuka oleh Anik Wusari, Direktur Eksekutif Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa), yang mengelola Pundi Perempuan bersama Komnas Perempuan.
Kemudian dilanjutkan diskusi santai yang dihadiri Ayu Utami (Novelis), Vitria Lazzarini Latief (Psikolog), dan Yuniyanti Chuzaifah (Mantan Ketua Komnas Perempuan), bersama moderator Ayu Diah Pasha.
Abigail Sirait lahir di Jakarta, 46 tahun yang lalu. Ia merupakan ibu dari tiga orang putri yang tengah beranjak remaja. Setelah menyelesaikan sarjana Arkeologi-nya di Universitas Indonesia, ia kemudian meneruskan pendidikan Magister Manajemen Komunikasi Universitas Indonesia.
Ia merupakan salah satu pendiri perusahaan infrastruktur jaringan telekomunikasi, PT. Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk., yang baru-baru ini mencatatkan perusahaannya sebagai emiten Bursa Efek Indonesia. Di samping kesibukannya mendampingi ketiga putrinya, saat ini ia masih aktif mengurusi anak perusahaan yang khusus menangani aset manajemen properti.
Kerinduan penulis dalam menulis ide-ide cerita selama ini hanya dituangkan melalui catatan-catatan pribadinya. Novel ini merupakan debut dari ide cerita yang telah lama disimpannya, berdasarkan pengamatannya mengenai perempuan modern Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News