Womanindonesia.co.id – Makanan tambahan atau suplemen adalah makanan bergizi yang merupakan tambahan dalam pemenuhan asupan zat gizi. Setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan, kebutuhan gizinya semakin meningkat.
Konsumsi air susu ibu (ASI) saja tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan bayi karena semakin lama produksi ASI oleh ibu bayi makin sedikit sedangkan zat-zat gizi justru makin meningkat. Lepas dari periode ASI esklusif sebaiknya anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan.
Saat anak-anak tumbuh, penting bagi mereka untuk menerima vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk kesehatan dan perkembangan yang optimal. Kabar baiknya adalah, menurut Academy of Nutrition and Dietetics, suplemen vitamin atau mineral biasanya tidak diperlukan untuk anak sehat yang mengonsumsi makanan seimbang.
Namun, untuk beberapa anak, suplemen multivitamin dapat membantu mengisi kekosongan dan memberi Anda ketenangan pikiran yang lebih baik.
“Saya selalu lebih suka anak mendapatkan nutrisi mereka melalui makanan utuh, buah-buahan, dan sayuran. Namun, saya tahu ada beberapa kasus di mana suplemen diperlukan. Contoh tersebut meliputi: sangat pilih-pilih makanan, anak-anak yang tidak tumbuh dengan baik, anak-anak yang mengikuti pola makan vegan yang ketat, atau anak-anak yang memiliki pembatasan pola makan karena alergi,” kata Muhammad Khan, MD, MPH, seorang Ahli Gastroenterologi Anak dilansir dari verywellfamily.com.
Jika anak Anda termasuk dalam salah satu kategori di atas, multivitamin dapat membantu mengisi kesenjangan nutrisi dan memastikan mereka memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Saat mencari suplemen terbaik untuk anak dan keluarga Anda, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, termasuk kualitas dan keamanan, bahan, nutrisi utama, dan dosis.
Siapa yang Perlu dan Tidak Perlu Mendapatkan Makanan Tambahan?
Sebelum Anda menambahkan multivitamin ke rutinitas harian anak Anda, pastikan untuk mendapatkan persetujuan dari dokter atau nutrisionis. Megadosis vitamin tertentu bisa berbahaya, inilah mengapa penting untuk memastikan vitamin yang Anda pilih diformulasikan untuk anak-anak dan diberi dosis yang tepat.
Suplemen vitamin dan mineral, paling sering dalam bentuk multivitamin. Suplemen ini dapat membantu mengisi kesenjangan nutrisi untuk anak-anak yang paling membutuhkannya, tetapi mereka juga berpotensi menyebabkan konsumsi nutrisi tertentu secara berlebihan.
Penting untuk diingat bahwa anak-anak yang menerima makanan yang kaya nutrisi dan seimbang biasanya tidak memerlukan suplementasi vitamin tambahan.
Anak-anak dengan diet terbatas: Anak-anak yang mengikuti diet ketat untuk mengelola kondisi kesehatan atau untuk alasan etis dan anak-anak yang cenderung sangat selektif dengan apa yang mereka makan dengan nyaman berada pada risiko yang jauh lebih tinggi untuk kehilangan nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Anak-anak ini dapat mengambil manfaat dari suplemen multivitamin.
Suplementasi nutrisi individu: Beberapa anak mungkin tidak membutuhkan multivitamin dan malah mendapat manfaat dari suplemen vitamin individu. Misalnya, anak-anak yang tidak mengonsumsi empat porsi 8 ons susu yang diperkaya vitamin D atau alternatif susu yang diperkaya mungkin perlu melengkapi dengan vitamin D.
Selain itu, anak-anak yang mengikuti pola makan vegan yang seimbang, minimal, perlu suplemen dengan vitamin B12 tetapi mungkin tidak membutuhkan multivitamin lengkap.
Beberapa makanan tambahan untuk si kecil
1. Biskuit
Biskuit adalah salah satu makanan tambahan yang hanya diperuntukkan bagi anak usia 12 hingga 24 bulan, dengan nilai gizi di antaranya energi total 180 kkal, lemak 6 gram, dan protein 3 gram. Jumlah per saji biskuitnya mengandung 29 gram karbohidrat total, 2 gram serat pangan, 8 gram gula dan 120 mg natrium. Pemberian biskuit khusus ini adalah 8 hingga 12 keping per harinya.
Pembagian per kepingnya bisa seperti 3 keping biskuit di waktu pagi, 3 keping biskuit di waktu siang, dan 2 keping biskuit di waktu sore. Pembagian makan per kepingnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Sebenarnya, tidak cuma mengandalkan bantuan dari pemerintah saja. Anda juga bisa membeli biskuit khusus balita dengan memperhatikan kandungan nutrisi dan kedaluwarsa produk.
2. Yoghurt
Makanan tambahan selanjutnya adalah yoghurt. Tidak hanya mengandalkan makanan dari pemerintah, sebenarnya Anda juga bisa menyediakan sendiri makanan tambahan balita yang sehat. Salah satu pilihannya adalah yoghurt. Pilihan makanan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan protein dan kalisum, serta meningkatkan jumlah bakteri baik di usus.
Teksturnya yang lembut tentu bisa dikonsumsi balita dengan mudah. Anda pun bisa menambahkan potongan buah pada yoghurt untuk bayi ini, seperti pisang, supaya nutrisinya jadi lebih beragam. Namun, perlu diperhatikan pilih yoghurt tanpa rasa yang kandungan gulanya lebih rendah daripada yoghurt dengan penambah rasa.
3. Potongan Buah
Makanan tambahan selanjutnya adalah potongan buah. Buah mengandung banyak mineral dan vitamin yang dibutuhkan tubuh. Anda bisa menjadikan buah sebagai makanan tambahan balita. Rasanya manis, kadang berair, dan mungkin sedikit kecut umumnya disukai anak. Ada banyak buah pilihan yang bisa diberikan untuk anak balita, seperti pepaya, melon, semangka, buah naga, pisang, pir, apel, atau alpukat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News