Womanindonesia.co.id – Diabetes gestasional merupakan suatu kondisi dimana intoleransi terhadap glukosa baru berkembang selama masa kehamilan. Kondisi ini dapat terjadi di usia kehamilan berapa pun, namun lazimnya berlangsung di minggu ke-24 sampai ke-28 kehamilan.
Pada trimester pertama (3 bulan pertama) hingga pertengahan trimester kedua (tiga bulan kedua), kadar gula darah puasa dan postprandial lebih rendah daripada pada perempuan yang tidak hamil. Meningkatnya kadar gula darah dalam periode ini merefleksikan kemungkinan adanya diabetes dalam kehamilan.
Namun, ketika ibu mengalami diabetes gestational, apakah aman untuk bayi? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini:
Kondisi ibu hamil yang mengalami diabetes gestational dapat membahayakan ibu hamil dan anak, namun dapat ditekan bila ditangani dengan cepat dan tepat.
Prof. Dr. dr Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FACE memaparkan bahwa ada beberapa risiko kesehatan yang akan dialami oleh bayi yang lahir pada ibu hamil dengan diabetes gestasional. Salah satunya adalah kelahiran bayi prematur.
1. Berat badan lahir yang berlebihan
Gula darah yang lebih tinggi dari normal pada ibu dapat menyebabkan bayinya lahir terlalu besar. Bayi yang sangat besar, lebih mungkin terjepit di jalan lahir, mengalami cedera lahir atau membutuhkan kelahiran caesar.
2. Kelahiran dini (prematur)
Gula darah tinggi dapat meningkatkan risiko persalinan dini dan persalinan sebelum tanggal jatuh tempo. Atau persalinan dini mungkin dianjurkan karena bayinya besar.
3. Kesulitan bernapas yang serius
Bayi yang lahir lebih awal dari ibu dengan diabetes gestasional mungkin mengalami sindrom gangguan pernapasan – suatu kondisi yang membuat sulit bernapas.
4. Gula darah rendah (hipoglikemia)
Terkadang bayi dari ibu dengan diabetes gestasional memiliki gula darah rendah (hipoglikemia) tak lama setelah lahir. Kondisi hipoglikemia yang parah dapat menyebabkan kejang pada bayi. Pemberian ASI segera dan terkadang larutan glukosa intravena dapat mengembalikan kadar gula darah bayi ke normal.
Hipoglikemik adalah suatu kondisi terjadinya penurunan kadar glukosa darah berada di bawah batas normal. Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan antara makanan yang dikonsumsi, aktivitas fisik dan obat-obatan. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa akan tetapi dapat terjadi pula pada bayi bahkan sejak baru lahir dan anak-anak.
Bayi dikatakan mengalami hipoglikemik apabila kada gula dalam darah bayi tersebut kurang dari 40-45 mg/dl. Kondisi ini terjadi karena bayi mengalami suatu kondisi yang tidak normal di dalam sistem pengaturan gula darah tersebut, pada umumnya bayi dapat mengalami kondisi ini pada 2 jam pertama setelah dirinya dilahirkan.
5. Menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari
Setelah lahir, bayi juga lebih berisiko mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Kondisi ini akan meningkatkan risiko anak terhadap berbagai macam penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke, yang dapat menurunkan kualitas hidupnya.
6. Lahir mati atau meninggal
Akibat paling parah jika diabetes gestasional tidak ditangani dengan tepat adalah bayi dapat meninggal sebelum atau sesaat setelah dilahirkan. Hal ini bisa terjadi akibat kegagalan pertumbuhan selama di dalam kandungan.
Itulah beberapa bahaya bagi bayi jika ibu mengalami diabetes gestational.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News