Womanindonesia.co.id – Populasi lansia di Indonesia mencapai sekitar 18 juta jiwa, atau sekitar 7,8% dari total populasi penduduk. Banyak dari mereka menderita penyakit degeneratif, yang menjadikan mereka bergantung pada perawatan orang lain.
Salah satu tantangan kesehatan yang sering dihadapi oleh lansia adalah inkontinensia urin.
Inkontinensia Urin pada Lansia
Inkontinensia urin adalah kondisi di mana seseorang kehilangan kendali atas kandung kemihnya, yang dapat menyebabkan buang air kecil atau besar tanpa memperhatikan waktu atau tempat yang sesuai.
Diperkirakan sekitar 24,6% lansia di Indonesia memiliki riwayat penyakit kronis, dan di antara mereka, 15-20% menderita inkontinensia urin. Prevalensi kondisi ini cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
Meskipun inkontinensia urin sendiri tidak mengancam jiwa, namun berdampak besar pada kualitas hidup lansia, karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan sosial dan psikologis, serta interaksi sosial.
Dalam konteks ini, dr. Kindy Aulia, seorang Dokter Spesialis Urologi, menjelaskan, pasien lansia atau geriatri memiliki risiko yang lebih tinggi terkena inkontinensia urin serta masalah kesehatan lainnya.
Penanganan yang efektif memerlukan pendekatan yang komprehensif, dengan peran keluarga yang sangat penting.
“Keluarga dapat membantu para geriatri mengubah pola hidup, seperti penurunan berat badan, berhenti merokok, dan meningkatkan aktivitas fisik. Selain itu, keluarga dapat membantu dalam menjalani terapi perilaku dan menjaga kesehatan mereka,” kata dr. Kindy Aulia pada peluncuran Parenty “Softness of Love” di Jakarta, Kamis (26/10).
Dr. Abidinsyah Siregar, pendiri dan inisiator GOlansia, menekankan pentingnya keterlibatan lansia dalam komunitas. Bergabung dalam komunitas lansia dapat menjaga mereka tetap aktif dan produktif, memberi mereka peluang untuk terlibat dalam berbagai kegiatan.
“Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk menjaga kesehatan mereka dengan berolahraga, berkomunikasi dengan keluarga, dan tetap bahagia. Penggunaan popok dewasa juga membantu meningkatkan rasa percaya diri lansia dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” katanya.
Titi Nurmalasari, Public Relations Manager Parenty, menyatakan bahwa PT Lucky Mom Indonesia memahami bahwa lansia membutuhkan perawatan dan perhatian yang sama seperti bayi.
“Kami menciptakan ‘Softness of Love’ sebagai wujud dukungan kami kepada para lansia,” kata Titi.
Produk ini, sebagai popok dewasa, dirancang untuk memberikan rasa percaya diri dan kebebasan kepada lansia saat menjalani aktivitas sehari-hari tanpa khawatir akan kebocoran atau iritasi kulit.
“Produk ini juga memiliki keunggulan untuk mereka yang mengalami inkontinensia urin, dan kami ingin memastikan solusi ini dapat dikomunikasikan secara konsisten ke keluarga dan masyarakat,” pungkasnya.
“Softness of Love” adalah popok dewasa yang dirancang dengan bahan penyerap yang ringan dan nyaman. Produk ini hadir dalam dua tipe, perekat dan celana, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Meskipun memiliki bobot ringan, “Softness of Love” memiliki kemampuan penyerapan yang tinggi, sehingga pengguna dapat menjalani aktivitas sehari-hari tanpa khawatir. Produk ini juga dirancang untuk menjaga kulit tetap kering dan mengurangi risiko iritasi kulit.
Dengan komitmen untuk memberikan perawatan terbaik bagi lansia di Indonesia, “Softness of Love” telah hadir untuk membantu mereka mengatasi tantangan inkontinensia urin dengan lebih percaya diri dan nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News