Berikut cara mengedukasi anak-anak kita agar terhindar dari kejahatan pelecehan seksual.
Womanindonesia.co.id – Pelecehan seksual dapat terjadi pada anak-anak dari berbagai ras, kelompok sosial ekonomi, agama atau budaya. Tidak ada cara yang sangat mudah untuk melindungi anak-anak dari pelecehan seksual, tetapi ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko ini.
Jika sesuatu terjadi pada anak Anda, ingatlah bahwa pelakunya yang harus disalahkan bukan Anda dan terutama bukan anak itu. Di bawah ini Anda akan menemukan beberapa tindakan untuk mengedukasi anak agar tidak menjadi korban pelecehan.
Cara Mengedukasi Anak Agar Tidak Menjadi Korban Pelecehan
1. Terlibat dalam kehidupan anak
Cara mengedukasi anak agar tidak menjadi korban pelecehan yang pertama adalah terlibat dalam kehidupan anak. Terlibat secara aktif dalam kehidupan anak dapat membuat tanda-tanda peringatan pelecehan seksual terhadap anak menjadi lebih jelas dan membantu anak merasa lebih nyaman untuk datang kepada Anda jika ada sesuatu yang tidak beres.
Jika Anda melihat atau mendengar sesuatu yang menimbulkan kekhawatiran, Anda dapat mengambil tindakan untuk melindungi anak Anda.
2. Kenali orang-orang dalam kehidupan anak Anda
Cara mengedukasi anak agar tidak menjadi korban pelecehan kedua adalah kenali orangg-orang dalam kehidupan anak Anda. Ketahui dengan siapa anak Anda menghabiskan waktu, termasuk anak-anak lain dan orang dewasa.
Tanyakan kepada anak Anda tentang anak-anak yang bersekolah bersama mereka, orang tua dari teman-teman mereka, dan orang lain yang mungkin mereka temui, seperti rekan satu tim atau pelatih. Bicarakan tentang orang-orang ini secara terbuka dan ajukan pertanyaan sehingga anak Anda dapat merasa nyaman melakukan hal yang sama.
3. Ajari anak Anda tentang batasan
Cara mengedukasi anak agar tidak menjadi korban pelecehan ketiga adalah ajari anak tentang batasan. Biarkan anak Anda tahu bahwa tidak ada yang berhak menyentuh mereka atau membuat mereka merasa tidak nyaman ini termasuk pelukan dari kakek-nenek atau bahkan gelitik dari ibu atau ayah.
Penting untuk memberi tahu anak Anda bahwa tubuh mereka adalah miliknya sendiri. Sama pentingnya, ingatkan anak Anda bahwa mereka tidak berhak menyentuh orang lain jika orang itu tidak ingin disentuh.
4. Ajari anak Anda bagaimana berbicara tentang tubuh mereka
Cara mengedukasi anak agar tidak menjadi korban pelecehan keempat adalah ajari anak Anda bagaimana berbicara tentang tubuh mereka. Sejak usia dini, ajari anak Anda nama-nama bagian tubuh mereka.
Mengajari anak kata-kata ini memberi mereka kemampuan untuk datang kepada Anda ketika ada sesuatu yang salah. Pelajari lebih lanjut tentang berbicara dengan anak-anak tentang kekerasan seksual.
5. Berikan edukasi seks sedini mungkin
Cara mengedukasi anak agar tidak menjadi korban pelecehan kelima adalah berikan edukasi seks sedini mungkin. Topik soal seks sering sekali dihindari orangtua karena menganggap anak belum cukup umur.
Padahal semakin menunda, anak justru akan mendapatkan informasi yang simpang siur dari lingkungan sekitarnya dan online. Salah informasi bisa membuat anak tak paham soal apa yang wajar dan tidak mengenai hubungan seksual.
Dilansir Child Mind Institute, topik mengenai seks sudah harus dibicarakan sedini mungkin, ketika anak mulai bertanya mengenai organ intimnya. Jangan tunda sampai mereka menginjak usia remaja, karena anak pasti akan lebih canggung dalam membahasnya.
Jika orangtua kesusahan untuk membahasnya, sekarang ini sudah banyak buku yang membantu anak untuk memahami soal seks. Orangtua dapat membantu anak memahami dan menjawab rasa penasarannya, bukan hanya diberikan begitu saja ke anak untuk dibaca.
6. Menanamkan Budaya Malu
Cara mengedukasi anak agar tidak menjadi korban pelecehan keenam adalah menanamkan budaya malu. Budaya malu juga perlu diterapkan dan dibiasakan pada anak sejak dini. Malu yang dimaksud seperti, malu mengganti pakaian di tempat umum atau tempat terbuka.
Edukasi ini diharapkan anak tetap menjaga bagian tubuhnya tidak terlihat oleh orang lain. Selain itu beri tahu juga kepada anak bahwa tidak ada yang boleh mengambil foto bagian pribadinya. Lantaran saat ini banyak para pedofil yang suka mengambil dan menukar gambar anak-anak telanjang secara online.
7. Membatasi aktivitas menonton kepada anak
Cara mengedukasi anak agar tidak menjadi korban pelecehan ketujuh adalah membatasi aktivitas menonton kepada anak. Tidak semua tontotan memiliki unsur edukasi bagi anak. Disamping itu, ada dampak negatif, seperti tayangan yang menampilkan adegan yang tidak pantas dilihat oleh anak-anak akhirnya ditiru. Karena, sifat anak-anak itu mudah meniru apa yang sudah mereka lihat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News