WomanIndonesia.co.id – Pada Rabu (22/4) berlangsung pertemuan antara Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM), Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD dengan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) yang juga sekaligus penasehat WOCPM, Drs. H. M. Jusuf Kalla (JK).
Pertemuan Pimpinan Organisasi Preventive & Anti Aging Dunia Deby Vinski tersebut selain memberikan laporan kegiatan World Council sekaligus memberikan apresiasi serta masukan dan hasil temuan para Ilmuwan dunia dan para pakar WOCPM juga berdiskusi dan meminta nasehat dari pak JK bagi world council.
World Council diketahui beranggotakan 74 negara, termasuk China dan USA juga termasuk dalam Badan Akreditasi Anti aging dan Preventive Medicine yang berpusat di Paris tersebut.
The Queen of Anti aging dan JK ini sepakat mengenai betapa pentingnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk diikuti secara disiplin agar dapat memutus mata rantai penularan virus corona (Covid-19). Jika tidak disiplin maka penularan semakin meluas, memperpanjang masa penderitaan dan mengakibatkan semakin banyak korban serta dampak ekonomi makin berat .
Prof. Deby yang juga menjadi Guru Besar di Efhre International University Barcelona, Spanyol ini membagikan pengalaman berbagai Negara anggota dalam menangani Covid-19.
Menurut Deby , Virus Baru Corona ini berdampak ke lebih dari 200 negara di seluruh dunia dan bukan hanya Indonesia. Tetapi beberapa negara sukses serta mengakhiri masa isolasi mereka, karena itu tidak ada salahnya Indonesia belajar dari pengalaman Negara lain dan rahasia sukses mereka menjadi panduan dan protokol yang dapat kita sesuaikan dan terapkan di negara tercinta.
“Termasuk pemakaian obat-obatan yang dapat membantu meringankan gejala dan terobosan ilmu kedokteran Regenerative. Preventive dan anti aging medicine seperti Stem Cell dan Plasma Convalescent. Tentu saja saat ini temuan bersifat dinamis, sesuai perkembangan pengetahuan dan hasil studi terkini,” jelas Deby dalam keterangan persnya, Selasa (28/4).
Temuan penting para pakar yang telah dipakai dibeberapa Negara anggota sejak wabah SARS dan MERS yang diakibatkan keluarga virus yang sama ,selain dengan terapi yang ada, Deby melaporkan Terapi MSC Stem cell Umbilical Cord maupun infus Plasma convalescent untuk pasien Covid-19.
Deby juga menyampaikan bahwa para ilmuwan pakar dunia anti aging dan kedokteran Pencegahan membuat beberapa protokol untuk meningkatkan imunitas manusia agar Covid-19 kalah dan tidak menyebabkan gejala berat bahkan kematian dengan kata lain bagaimana agar ODP (Orang Dalam Pemantauan) tidak menjadi PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Dan selanjutnya usaha agar PDP dapat sembuh serta menekan angka kematian.
Pemakaian infus beberapa kombinasi dosis tinggi vitamin juga menjaga optimalnya kadar hormone seperti melatonin, HGH dan berbagai hormone lainnya juga hormone tulang dikenal sebagai vitamin D3 bisa diperoleh dari sinar matahari lebih optimal dengan injeksi atau oral dengan dosis tinggi.
“Hal-hal tersebut penting untuk meningkatkan imunitas seseorang agar masyarakat umum ataupun OTG (Orang Tanpa Genjala) tetap kuat dan sehat pada masa wabah ini,” tutur Deby.
Presiden World Council ini juga mengingatkan pada masa wabah, kebutuhan vitamin maupun kadar hormone dan imunitas seseorang mesti ditingkatkan karena ini masa wabah termasuk kesehatan mental. Masa PSBB dapat dimanfaatkan sebagai masa Emas berkumpul dengan keluarga, melakukan hal-hal yang slama ini sulit dilakukan karena selalu sibuk berada diluar rumah seperti berkebun menanam sayuran dan buah, berolah raga dan melakukan tugas yang tertunda, mengorganisir banyak hal yang tertunda.
Presiden Duterte yang juga Penasehat World Council melakukan lockdown di negaranya Philippina sejak pertengahan Maret lalu. Sementara Vietnam melakukan jauh lebih awal dan segera mengakhiri masa lockdown mereka. Pada pertemuan ini Deby juga menyerahkan Handbook penanganan dari beberapa Negara anggota.
Pertemuan tersebut membahas Laporan World Consensus ke 3 yang berlangsung sukses di Paris pada tahun 2019 dimana Quantum Stem cell semakin dikembangkan diberbagai negara dan berbagai kegiatan WOCPM termasuk di Jenewa, Swiss bekerjasama dengan WHO dan Kongres WOCPM yang didukung penuh oleh Pemerintah United Arab Emirates di Dubai dan Health Authority of Dubai serta hasil pertemuan the Queen of Anti aging dengan Keluarga Al Maktoum untuk kerjasama kongres dunia dan rencana dibangunnya Anti Aging City di Dubai.
Secara sistematis ini yang dilaporkan dari Presiden WOCPM kepada Penasehat WOCPM, diantaranya:
- Telah dilaksanakan World Consensus ke 3 di Hyatt Etoile di Paris yang merupakan kesepakatan 74 negara mengenai Pendidikan, Riset, akreditasi termasuk ,Quantum Stem cell maupun Peptide Bioregulator serta pengembangan technology digital bagi kedokteran Preventive, Regenerative & Anti-aging medicine seperti CAATS Computer anti-aging touch screen yang dipatenkan sejak 2014.
- Kerja sama WOCPM dengan WHO dalam International Symposium of Experts : “Innovative technologies in anti-aging medicine” 27-28 May 2017, di Geneva, Switzerland.
- Dibukanya Post graduate Master of Preventive Regenerative & Anti-aging Medicine di International University Barcelona Spanyol.
- Telah dilaksanakan International symposium of experts : “Effective current approaches in anti-aging medicine and gerontology” 18-19 Januari 2019 di Stockholm, Swedia.
- Laporan kegiatan WOCPM di Dubai:
a. Telah dilaksanakan International symposium of experts : “Regenerative Medicine and Ageing” pada 1-2 February 2020 di Dubai. Acara tersebut di adakan oleh Pemerintah Dubai dan Otoritas Kesehatan Dubai.
b. Hasil pertemuan Presiden WOCPM dengan keluarga Al Maktoum dimana Dubai dibantu pakar Word Council WOCPM akan membangun Anti Aging City dan
(Anti-Aging City Special Zone).
- Beberapa kongres dunia ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan dan diadakan secara virtual.
Selain membahas laporan kegiatan WOCPM, Deby juga membahas tentang Covid-19. Di akhir tahun 2019 dunia digemparkan oleh adanya Covid-19 atau yang dikenal juga sebagai New Corona Virus yang akhirnya menjadi pandemic global di seluruh dunia termasuk Indonesia. Korban yang berjatuhanpun sangat banyak dan menghawatirkan.
Deby menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Indonesia dengan Gugus Tugas Covid-19 dan Palang Merah Indonesia (PMI) yang sudah mengambil langkah-langkah yang tepat dan cepat dalam penanganan Covid-19 di Indonesia dan menyampaikan dukungan juga kepada semua petugas medis dan mereka yang terlibat di lapangan yang tidak pernah lelah dan tidak pernah berhenti bekerja siang malam dan saling bahu membahu menangani Covid-19 mempertaruhkan jiwa di masa wabah ini.
Dan atas nama WOCPM (Dewan Pakar), beliau menyampaikan temuan dan hasil observasi beberapa negara yang merupakan sumbang saran WOCPM, bahwa ternyata Covid-19 merupakan Virus yang bukan hanya menyerang saluran pernapasan saja, melainkan juga menyerang hemoglobin (sel darah merah) dan bisa menyerang banyak organ secara sistemik.
Observasi tersebut mengungkapkan bahwa Covid-19 menyerang Hemoglobin melalui serangkaian proses pada sel sehingga pada akhirnya membuat sel darah merah tersebut tidak mampu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan mengalami hipoksia ,sampai gagal napas dan kematian.
JK sangat mendukung kegiatan dan temuan WOCPM ini dan menyarankan agar meneruskan penelitian ilmiah untuk terus dikembangkan termasuk penemuan vaksin maupun pengobatan/kuratifnya.
Dokter cantik ini juga mengajak semua stake holder untuk bekerja sama serius memutus mata rantai Covid-19 karena Covid-19 menurunkan fungsi berbagai organ tubuh dan menyerang siapapun tanpa pandang bulu, kaya miskin, tua muda,bayi, anak anak, orang tua, ibu hamil , berbagai profesi pimpinan Negara menteri, bahkan atlit dunia.
Karena itu, menutup pembicaraan Deby maupun JK sepakat agar masyarakat mentaati PSBB, hindari kerumunan, menerapkan hidup sehat gembira, meski stay at home atau working from home, tetap olahraga teratur, istirahat cukup dan sahur buka puasa dengan makan sehat bergizi serta tingkatkan daya tahan tubuh, dan jika harus bepergian perhatikan menjaga jarak aman physical distancing) secara sungguh sungguh, agar Covid-19 ini segera berlalu lebih cepat dan perbaikan ekonomi masyarakat kembali membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News