Womanindonesia.co.id – Demam Keong saat ini tengah mewabah di Sulawesi Tenggara.
Lalu, apa saja gejala demam Keong ?
Lebih dari 200 orang di Sulawesi Tenggara terjangkit demam Keong atau schistosomiasis. Menurut Kementerian Kesehatan, demam Keong merupakan penyakit tropis yang masih sulit diberantas.
Demam Keong disebabkan oleh cacing parasit atau trematoda. Cacing parasit ini hidup di berbagai siput air tawar dan nudibranch.
Manusia dapat terinfeksi cacing parasit ketika bentuk larva parasit menembus kulit setelah kontak dengan air yang terkontaminasi.
1 Apa itu demam keong?
Penyakit tropis terabaikan (NTD) adalah penyakit yang menjadi perhatian pemerintah saat ini. Pemerintah berharap penyakit tropis ini dapat diberantas pada tahun 2030.
Salah satu penyakit tropis terabaikan yang mendapat perhatian pemerintah saat ini adalah demam bekicot, atau schistosomiasis.
Dalam peringatan NTD Sedunia yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, mengatakan penyakit ini baru terdeteksi di Sulawesi Tengah.
“Ada penyakit lain yang merupakan NTD untuk schistosomiasis. Penyakit ini hanya terdapat di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu di Kabupaten Poso dan Sigi. Ini satu-satunya penyakit yang masih mewabah di Asia Tenggara,” ujar Maxi, Selasa (21/2/2023).
Seperti NTD lainnya, Maxi berharap demam bekicot sudah bisa diberantas pada tahun 2030. “Dan tentunya kita berharap schistosomiasis ini sudah bisa diberantas pada tahun 2030,” pungkasnya.
Schistosomiasis, atau lebih dikenal dengan demam siput, disebabkan oleh parasit. Demam bekicot merupakan salah satu penyakit tropis yang terabaikan di Indonesia.
Penyakit ini dapat menyerang saat cacing schistosomiasis menembus kulit saat penderita bersentuhan dengan air yang terkontaminasi. Kemudian, kontaminasi tersebut menyebar melalui pembuluh darah ke organ tubuh, terutama hati.
Dicky Budiman, peneliti keamanan kesehatan global di Griffith University Australia, menjelaskan penyakit ini bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan baik.
Gejala yang dapat dialami oleh penderita demam bekicot terbagi menjadi beberapa tahap.
2 Gejala Demam Keong
Penyebab demam Keong , atau schistosomiasis, adalah cacing parasit yang ditularkan oleh Keong air tawar. Penyakit ini dapat menyerang jika cacing schistosomiasis masuk melalui kulit saat penderita bersentuhan dengan air yang terkontaminasi.
Kemudian, kontaminasi tersebut menyebar melalui pembuluh darah ke organ tubuh, terutama hati.
Di dalam tubuh, larva berkembang menjadi cacing dewasa, dan penderita schistosomiasis dapat mengkontaminasi sumber air tawar dengan feses atau urine yang mengandung telur parasit.
Siput sendiri diketahui membawa parasit yang hidup di air tawar seperti sungai, danau, kolam atau tambak. Berenang di danau atau sungai tanpa filter dapat menyebabkan infeksi demam siput.
Demam Keong juga bisa menyebar melalui kontak dengan air yang terkontaminasi, seperti berenang atau bermain di air. Namun, cacing penyebab demam Keong tidak ditemukan di laut atau kolam renang yang diklorinasi.
Demam Keong memiliki dua manifestasi utama, yaitu usus dan urogenital. Gejala demam Keong juga bergantung pada manifestasi penyakitnya.
Gejala demam Keong:
- sakit perut
- diare
- keluar darah di tinja.
- Dalam kasus jangka panjang, hati bisa membesar.
Pembesaran hati dapat disebabkan oleh penumpukan cairan di rongga perut dan peningkatan tekanan darah di pembuluh darah perut.
Pada saat yang sama, gejala demam bekicot urogenital yang paling umum adalah hematuria, atau adanya darah dalam urin. Selain itu, gejala yang berbeda dapat terjadi tergantung pada jenis kelamin.
Wanita biasanya mengalami lesi genital, perdarahan vagina, hubungan seksual yang menyakitkan, dan benjolan vulva. Kemudian pada pria patologi bisa muncul di vesikula seminalis (kelenjar produksi sperma), prostat dan organ lainnya.
Demam Keong genitourinari membawa risiko kerusakan ginjal dan fibrosis kandung kemih. Akibatnya, demam Keong urogenital dapat menyebabkan kemandulan.
3 Pengobatan Demam Keong
Demam bekicot dapat diobati dengan resep obat cacing yang disebut praziquantel. Biasanya dokter memberikan obat dalam bentuk tablet dan hanya untuk sehari.
Namun obat tersebut paling efektif bila cacing sudah tumbuh sedikit. Oleh karena itu, penderita mungkin perlu meminum obat lagi beberapa minggu setelah dosis pertama.
Cara mengobati demam bekicot
Sayangnya, saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah demam bekicot. Oleh karena itu, masyarakat harus didorong untuk menghindari aktivitas di kolam air tawar, danau atau sungai.
Ini karena kemungkinan ada siput dan parasit di daerah ini yang menyebabkan schistosomiasis. Hindari juga penggunaan air mentah dan pastikan air yang diminum sudah direbus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News