WomanIndonesia.co.id – Untuk pertama kalinya, HiLo menyelenggarakan HiLo Marketer Academy 2019, ajang pelatihan dan kompetisi untuk mengasah kompetensi pemasaran dan kewirausahaan pelajar siswa-siswi SMA dan SMK se-Indonesia.
Setelah melalui seleksi tingkat sekolah dan regional yang berlangsung sejak Februari 2019 dan melibatkan ribuan pelajar dari 370 SMA, SMK dan setingkatnya di 117 Kota/Kabupaten se-Indonesia, terpilih 10 tim terbaik yang maju ke babak Grand Final selama 2 hari di Jakarta.
Mereka mengikuti Marketing Camp di kantor Pusat Nutrifood Jakarta dengan serangkaian kelas dan coaching serta presentasi final dihadapan para juri, ditutup dengan kegiatan puncak berupa awarding yang berlangsung Kamis (9/1) Veranda Hotel at Pakubuwono Jakarta untuk memperebutkan hadiah total senilai jutaan rupiah.
Susana, Head of Marketing Nutrifood mengatakan, berdasarkan laporan dari World Economic Forum, kita memasuki Revolusi Industri 4.0 pada tahun 2020 ini, di mana persaingan makin ketat dan disrupsi digital makin terasa.
Melalui ajang HiLo Marketer Academy 2019, HiLo mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya untuk melatih kompetensi mereka di bidang pemasaran dan kewirausahaan sejak muda dengan praktik langsung dalam berwirausaha.
“Harapannya ketika lulus nanti, temanteman pelajar SMA/SMK setidaknya bisa lebih siap dalam mengadapi revolusi industri 4.0, atau bahkan mereka bisa lebih siap berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan tambahan,” kata Susana.
Pada HiLo Marketer Academy 2019, para peserta tidak hanya mendapatkan dukungan produk dari HiLo, namun juga sesi pelatihan pemasaran dan kewirausahaan dari tim Marketing Promotion HiLo.
Mereka juga ditantang untuk merancang, mengimplementasikan strategi bisnis mereka serta mempresentasikannya di hadapan para juri, untuk melatih kemampuan berpikir analitis dan kreatif, problem solving, kemampuan negosiasi dan berkoordinasi dengan orang lain, yang semuanya adalah kompetensi yang dibutuhkan pada industri 4.0 menurut World Economic Forum,” tambah Susana.
Alexander Zulkarnain, pakar pemasaran serta Brand & Partnership Director Young On Top mengatakan, berangkat dari passion yang tinggi terhadap pengembangan diri anak muda, mulai dari Young On Top hingga menjadi dosen sekaligus Wakil Dekan di salah satu kampus di Jakarta, saya percaya bahwa anak-anak muda, khususnya dari level SMA SMK perlu mendapatkan arahan yang tepat agar mereka bisa mengembangkan diri mereka, termasuk dalam hal berbisnis.
“Apalagi di era digital saat ini, di mana berbagai peluang terbuka lebar, anak muda Indonesia perlu memanfaatkan peluang ini untuk mengeksplor kreativitas dan bakat mereka agar mampu menghasilkan berbagai karya yang bernilai tambah sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman,” jelasnya.
Memulai usaha era saat ini lanjut Alex tidak lagi mengenal batasan usia dan pendidikan, siswa SMA dan SMK bisa memulai saat ini. “Selain itu, saya sangat mengapresiasi hadirnya ajang seperti HiLo Marketer Academy 2019 ini, karena menjadi katalis bagi anak-anak muda untuk latihan berwirausaha sejak dini,” tuturnya.
Fauzan Gani, pengusaha muda sekaligus CEO dan Founder DOOgether percaya bahwa belajar berwirausaha harus dimulai dari usia dini. Banyak hal yang saya pelajari dari pengalaman saya dalam berwirausaha.
“Tiga hal terpenting yang saya dapat dari berwirausaha adalah bagaimana pengalaman tersebut dapat mengasah jiwa kepemimpinan dan membentuk karakter tangguh pada diri saya,” ukar Fauzan.
Selain itu, dengan berwirausaha ia mampu mengasah kejeliannya dalam melihat kesempatan yang ada di era ekonomi digital yang semakin sengit persaingannya. Karakter tersebut sangat penting untuk dimiliki karena akan mendukung semangat dan daya juang agar tetap konsisten dalam meraih keberhasilan yang kita inginkan.
“Minat saya terhadap gaya hidup sehat dan olahraga beserta kesadaran saya terhadap industri ekonomi digital yang terus berkembang mendorong saya untuk mendirikan DOOgether setelah lulus kuliah,” paparnya.
Ditambah dengan dua hal tersebut, semakin kesini juga semakin diminati oleh banyak orang. Hal tersebut semakin mendorong keputusan Fauzan untuk menantang kemampuan berwirausaha yang dimiliki dan juga untuk pengembangan karakternya.
“Saya sangat bangga dengan banyaknya anak muda sekarang yang sudah berani mencoba berwirausaha,” imbuhnya.
Fauzan berpesan kepada wirausahawan, agar terus asah kemampuan kalian dalam melihat kesempatan yang ada di depan mata. “Jangan berhenti belajar dan juga jangan takut akan kegagalan dalam mengambil risiko, karena kegagalan merupakan guru terbaik dalam mencapai kesuksesan yang ingin kita raih,” tambah Fauzan.
Ajang HiLo Marketer Academy 2019 terdiri dari tiga tahap, yaitu tingkat sekolah, regional dan nasional. Pada tingkat sekolah, peserta dibagi ke dalam tim yang terdiri dari 3 orang siswa-siswi, di mana tiap tim ditantang untuk memasarkan produk HiLo Ready to Drink dengan strategi marketing yang sekreatif mungkin.
Pada tingkat regional, 3-5 tim terbaik yang terpilih berkesempatan mendapatkan mentoring dari tim Managerial dan Strategic Alliance HiLo, serta ditantang untuk menciptakan dan mengimplementasikan campaign activity HiLo Ready to Drink secara online maupun offline.
Sepuluh tim terbaik se-Indonesia pun dipilih untuk maju ke babak Grand Final serta mengikuti kelas dan coaching di Marketing Camp HiLo Marketer Academy 2019 tingkat nasional selama 2 hari di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News