Hari Down Syndrome Sedunia diperingati pada tanggal 21 Maret di beberapa negara setiap tahunnya.
Womanindonesia.co.id – Berhubungan dengan Hari Down Syndrome Sedunia pastinya tidak terlepas dari sejarah penetapannya. Untuk itu, simak sejarahnya berikut ini.
Sejarah Hari Down Syndrome Sedunia
Dilansir dari worlddownsyndromeday.org, peringatan tentang hari down syndrome sedunia ditetapkan oleh United Nations atau PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sejak tahun 2012 melalui sidang umum PBB tanggal 19 Desember 2011.
Selain itu, organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) pada tanggal 20 Desember 2007, juga menyatakan peringatan hari down syndrome sedunia jatuh pada tanggal 21 Maret.
Tujuan dari peringatan hari down syndrome sedunia tersebut adalah untuk mengajak masyarakat, organisasi atau perusahaan-perusahaan dari negara di seluruh dunia, agar mempromosikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang down syndrome.
Selain itu, memberikan kesempatan yang sama dengan individu yang mengalami down syndrome. Beberapa kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat dari seluruh dunia misalnya, mengadakan demonstrasi, pertemuan ilmiah, kegiatan sosial dan medis, dan bertukar wawasan dengan masyarakat tentang down syndrome.
Tanggal 21 di bulan ke-3 (Maret) berasal dari 3 copy kromosom ke-21 yang disebutkan dengan keunikan triplikasi (trisomi) 21 yang menjadi penyebab individu menjadi down syndrome. Down Syndrome adalah suatu kondisi dimana seseorang memiliki kromosom ekstra.
Kromosom merupakan bagian dari gen yang menentukan pembentukan dan fungsi tubuh bayi selama masa kehamilan dan setelah lahir. Seseorang yang mengalami down syndrome disebabkan oleh kelebihan kromosom.
Penjelasan Hari Down Syndrome Sedunia
Down syndrome atau sindrom Down adalah kondisi kelainan genetik yang disebabkan karena bayi memiliki tambahan salinan kromom ke-21. Kondisi cacat lahir yang satu ini mengakibatkan bayi mengalami keterlambatan pada perkembangan fisik bayi, mental, serta intelektualnya.
Kondisi down syndrome bisa dideteksi sejak hamil, tetapi mungkin juga baru diketahui saat lahir.Pada pemeriksaan awal setelah persalinan, dokter umumnya dapat memberikan diagnosis lewat pemeriksaan fisik bayi.
Ciri-ciri bayi down syndrome dapat langsung terlihat saat lahir. Lalu, seiring pertumbuhan yang terus terjadi, perbedaan akan semakin tampak bila dibandingkan antara anak yang mengidap penyakit pada bayi ini dan yang tidak.
Bahkan, bayi dengan down syndrome juga memiliki risiko terkena penyakit tertentu yang lebih besar, seperti kelainan jantung dan hipotiroidisme.
Itulah sejarah dan penjelasan Hari Down Syndrome Sedunia yang diperingati tanggal 21 Maret setiap tahunnya. Semoga bermanfaat!.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News