Womanindonesia.co.id – Deteksi dini kanker payudara menjadi fokus utama dalam penanganan kanker di Indonesia. Pemeriksaan secara cepat dan tepat mampu meningkatkan keberhasilan pengobatan, terutama ketika kanker ditemukan pada stadium awal.
Sesuai dengan Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara Kementerian Kesehatan RI, targetnya adalah mendeteksi 80% perempuan usia 30-50 tahun, dengan 40% dari kasus yang terdiagnosis berada pada stadium 1 atau 2, serta memastikan pengobatan dilakukan dalam 90 hari setelah diagnosis.
Dalam rangka mendukung hal tersebut, untuk pertama kalinya Indonesia menyelenggarakan Indonesia International Cancer Conference (IICC) 2024 di Bali. Acara ini dihadiri oleh ribuan tenaga kesehatan dari berbagai negara serta didukung oleh berbagai asosiasi internasional dan nasional.
Ketua Scientific IICC, Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K), menyampaikan pentingnya deteksi dini. “Deteksi dini dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan kanker payudara hingga 43%. Penting bagi tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, khususnya dalam operasional teknologi deteksi dini,” ujarnya.
Data dan Fakta Kanker Payudara
Berdasarkan laporan Globocan tahun 2022, terdapat 66.271 kasus baru kanker payudara di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 22.598. Namun, kesadaran akan pentingnya deteksi dini masih rendah, hanya 5% perempuan yang mengetahui metode seperti ultrasonografi dan mamografi.
Dr. Kardinah, SpRad PRP(K) dari RS Kanker Dharmais menjelaskan, “Deteksi dini bisa meningkatkan tingkat kesembuhan hingga 80-90%. Perempuan berusia 40 tahun ke atas harus melakukan mammografi setidaknya setiap satu hingga dua tahun.”
Menurut Dr. Kardinah, selain metode Breast Self-Examination (SADARI) yang dilakukan setiap bulan, pemeriksaan klinis dan mammografi harus dilakukan secara rutin sesuai rekomendasi dokter. “Pemeriksaan ini sangat penting untuk mendeteksi sel abnormal yang tidak dapat dilihat secara kasat mata,” tambahnya.
IICC 2024: Platform Kolaborasi dan Edukasi
IICC 2024 juga menjadi platform bagi para ahli untuk berbagi pengetahuan dan teknologi terkini. “Kami berharap partisipan dapat berkolaborasi dalam memberikan akses lebih cepat terhadap produk kesehatan yang mendukung pengobatan kanker,” jelas Prof. Soehartati.
Salah satu agenda utama adalah Breast Screening Workshop yang didukung oleh GE HealthCare, dimana peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan deteksi dini secara gratis.
Matt Jones, Ultrasound General Manager GE HealthCare ASEAN Korea ANZ, mengatakan, “Kami mendukung kampanye global Don’t Skip untuk meningkatkan kesadaran deteksi dini kanker payudara. Ini selaras dengan tujuan kami mendukung Sustainable Development Goals nomor 3 tentang kesehatan yang baik.”
Acara ini juga turut mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI dalam membagikan lebih dari 300 unit mamografi ke berbagai rumah sakit di Indonesia. Dr. Kardinah akan mensosialisasikan panduan penggunaan mamografi untuk memastikan tenaga kesehatan mampu memanfaatkan alat tersebut secara optimal.
Dengan rangkaian acara yang meliputi seminar, simposium, hingga workshop, IICC 2024 diharapkan mampu menjadi momentum penting dalam menurunkan angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia. Kolaborasi antara sektor kesehatan, industri, dan komunitas global menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News