Womanindonesia.co.id – Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2024 resmi dimulai di Jakarta Convention Center (JCC) pada hari ini. Festival yang digelar atas inisiatif Bank Indonesia bersama Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Indonesian Fashion Chamber (IFC) ini berlangsung dari 30 Oktober hingga 3 November 2024.
Dengan mengusung berbagai kegiatan, mulai dari fashion show, trade show, seminar, hingga business matching, IN2MF 2024 berupaya menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjio, dalam sambutannya menegaskan bahwa IN2MF bukan sekadar perhelatan fashion biasa. “IN2MF 2024 ini sangat penting, karena modest fashion bukan hanya soal tampil indah, tetapi juga merupakan bagian dari ibadah kita. Indonesia memiliki kekuatan yang luar biasa dalam sektor ini dan kita harus bergerak bersama,” ujar Perry.
Dengan optimisme tinggi, ia mengajak masyarakat dan pelaku UMKM untuk menyukseskan acara ini dan menjadikannya sebagai ajang kolaborasi yang menghasilkan dampak nyata bagi perekonomian nasional.
Indonesia Menuju Pusat Modest Fashion Dunia
Acara ini menjadi wadah bagi lebih dari 200 desainer dari seluruh Indonesia untuk mempersembahkan karya terbaik mereka, baik di bidang modest fashion maupun aksesori. Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas inisiatif besar ini, yang menurutnya sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan kelas UMKM dan ekonomi syariah.
“Saya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Bank Indonesia. Sebagai Menteri UMKM yang baru, saya melihat ada tugas besar untuk memajukan UMKM di seluruh Indonesia. Saat ini UMKM tersebar luas, tapi harapan kami adalah agar UMKM ini naik kelas,” ujar Maman. Ia menambahkan bahwa prospek modest fashion di Indonesia sangat besar, mengingat perkembangan tren ekonomi syariah global yang semakin meningkat.
Menurut data, belanja konsumen untuk produk halal meningkat dari Rp1,6 triliun pada 2012 menjadi Rp2,29 triliun pada 2022, dan diprediksi mencapai Rp3 triliun pada 2027. Menteri Maman melihat ini sebagai peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat modest fashion global, mengingat sumber daya lokal yang berlimpah dan talenta kreatif yang tak kalah dengan negara lain.
Hari pertama IN2MF 2024 diwarnai dengan berbagai fashion show yang menampilkan karya-karya desainer berbakat dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan desainer dari luar negeri seperti Melinda Looi dari Malaysia.
Sejumlah desainer seperti Anita Yuni (KPw BI Jember), Sevira Tari (KPw BI Sumatera Utara), dan Mariani Montu (KPw BI Sulawesi Utara) menunjukkan beragam konsep modest fashion yang menggabungkan unsur tradisional dan modernitas.
Selain itu, terdapat pula dua sesi Fashion Parade yang menampilkan nama-nama seperti Iva Lativah, BornNeo, Haze Be Wear, dan beberapa desainer batik yang mengusung motif khas daerah seperti Batik Siger dan Borneo Batik. Kehadiran para desainer ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar di sektor modest fashion yang kaya akan kreativitas dan keberagaman budaya.
Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung industri modest fashion sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi syariah di Indonesia. Perry Warjio menyebutkan bahwa sinergi antara Bank Indonesia, Kementerian UMKM, dan para pelaku industri modest fashion merupakan langkah penting dalam mendorong peningkatan ekonomi syariah di Indonesia.
“IN2MF adalah wujud nyata dari kolaborasi yang apik, antara lembaga pemerintah dan komunitas desainer lokal serta internasional,” ujar Perry.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk ikut mendukung kemajuan UMKM dan desainer lokal melalui kehadiran dan partisipasi dalam acara ini.
Acara IN2MF 2024 juga diharapkan dapat menciptakan peluang bisnis baru melalui kegiatan business matching yang mempertemukan pelaku UMKM dengan mitra potensial dari dalam dan luar negeri. Selain itu, dengan adanya seminar dan diskusi, para peserta akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai tren dan prospek industri modest fashion di Indonesia.
Melalui IN2MF, Bank Indonesia dan Kementerian UMKM berharap dapat mendorong industri modest fashion Indonesia untuk semakin berkembang, tidak hanya di pasar lokal tetapi juga merambah panggung internasional. “Kami optimis bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat modest fashion dunia,” ungkap Menteri Maman.
Ia juga menyampaikan rencana Kementerian UMKM untuk terus mendukung pelaku industri melalui program-program peningkatan kapasitas dan kolaborasi lintas sektoral.
Dengan sambutan yang antusias dari para pengunjung dan pelaku industri, IN2MF 2024 menjadi bukti komitmen Indonesia dalam mengembangkan modest fashion sebagai bagian dari ekonomi kreatif dan ekonomi syariah. Perhelatan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan citra Indonesia sebagai pusat modest fashion global dan memperkuat ekosistem ekonomi syariah di kancah internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News