WomanIndonesia.co.id – Sejak diluncurkan pada 2017, AI Lab telah berkolaborasi dengan 20 entitas pemerintah, mengidentifikasi lebih dari 43 kasus penggunaan sebagai bagian dari AI Roadmap, dan sejauh ini mengimplementasikan empat proyek dan saluran obrolan instan yang pintar.
Selanjutnya, telah dilaksanakan tujuh percobaan dengan berbagai entitas pemerintah. Bekerjasama dengan Otoritas Kesehatan Dubai (Dubai Health Authority) dan IBM, Smart Dubai meluncurkan penggunaan artificial intelligence (AI) baru di sektor kesehatan sebagai bagian dari prakarsa AI Lab.
Penggunaan ini menambah tonggak sejarah dalam perjalanan Smart Dubai, yang berupaya memanfaatkan AI untuk memberikan solusi praktis, mengembangkan layanan yang canggih, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Teknologi AI yang canggih mampu memprediksi kondisi pasien di kemudian hari.
Ini adalah bagian dari program AI Lab, yang berupaya mengeksplorasi solusi teknologi canggih untuk meningkatkan kualitas hidup di emirat dan mempercepat transformasi cerdas di sektor jasa.
Proof of concept (PoC) memungkinkan para profesional kesehatan untuk secara lebih dulu memprediksi kondisi masa depan pasien, dengan melacak enam tanda-tanda vital, termasuk diantaranya tekanan darah, suhu, dan denyut nadi.
Perawat memasukkan data ini ke dalam sistem AI dengan tingkat presisi tinggi, yang menganalisis data untuk memprediksi perkembangan pasien, mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, dan berpotensi menyelamatkan banyak jiwa.
Ribuan pasien di empat rumah sakit yakni Rumah Sakit Rashid, Rumah Sakit Latifa, Rumah Sakit Dubai, dan Rumah Sakit Hatta adalah bagian dari PoC, di mana sistem dilatih untuk memproses data pasien.
Prosedur ini membantu meningkatkan efisiensi berbagai praktik medis, seperti deteksi dini, sekaligus merampingkan tata kelola keperawatan dan perawatan kesehatan.
Wesam Lootah, CEO Smart Dubai Government Establishment, menekankan pentingnya teknologi AI dalam menyediakan alat yang efektif untuk meningkatkan kehidupan penduduk dan pengunjung.
Selain itu AI juga memberikan pengalaman yang aman dan inovatif sekaligus meningkatkan kinerja lintas entitas pemerintah, dan pada akhirnya mengubah Dubai menjadi kota paling bahagia dan terpintar di dunia.
“Kami memperkenalkan pengalaman baru dan unik yang berpotensi menyelamatkan jiwa yang tak terhitung jumlahnya. Teknologi ini menawarkan pembacaan kesehatan pasien yang komprehensif, memberikan waktu yang cukup bagi para profesional perawatan kesehatan untuk mengatasi kasus-kasus darurat,” jelas Lootah menambahkan.
Teknologi ini, lanjut Lootah merupakan tambahan yang penting dan revolusioner untuk sektor kesehatan, memungkinkan penggunaan sumber daya yang lebih optimal.
“Dengan eksperimen baru ini, AI Lab bergerak lebih jauh di sepanjang peta jalannya, membuka jalan lebih banyak untuk berbagai eksperimen berbasis AI,” terangnya.
Sementara itu, Dr Younis Kazem, CEO Dubai Healthcare Corporation di DHA, mengatakan transformasi cerdas yang terjadi di fasilitas DHA adalah kesaksian atas komitmen Otoritas Kesehatan terhadap arahan Pemerintah UEA dan tujuan Dubai untuk mengubah dirinya menjadi kota pintar yang memberikan layanan berkualitas kepada masyarakatnya.
Dr. Kazem menekankan bahwa sektor kesehatan telah mendapat banyak manfaat dari perkembangan pesat dalam mengadopsi teknologi dan solusi cerdas yang disaksikan di seluruh dunia.
Dr. Kazem juga menambahkan bahwa Otoritas Kesehatan telah membuat langkah signifikan dalam memperoleh teknologi terbaik dalam AI dan percetakan 3D untuk menyediakan layanan kesehatan terintegrasi di semua fasilitas medisnya.
PoC mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan pasien yang memburuk dapat dideteksi atu hingga 20 jam sebelumnya dengan tingkat akurasi 90% hingga 98%.
“Pilot project juga menunjukkan bahwa sistem mampu secara tepat memprediksi kapan kondisi pasien cenderung memburuk setelah mendapatkan perawatan di unit perawatan intensif,” jelas dr. Kazem.
Lebih lanjut, uji coba tersebut mengungkapkan tiga manfaat utama yang dapat diharapkan oleh DHA dan rumah sakit yang berpartisipasi, yang pertama adalah peningkatan potensi untuk menyelamatkan jiwa dengan menggunakan sistem canggih yang menggunakan data dan secara akurat dan preventif menentukan kasus-kasus kritis dan tindakan pencegahan yang diperlukan di waktu tersebut.
Manfaat kedua berkaitan dengan tata kelola sumber daya rumah sakit yang lebih baik, terutama dokter dan perawat, yang akan memiliki lebih banyak waktu untuk berdedikasi merawat pasien.
Dan ketiga, sistem ini akan meningkatkan kinerja kru medis, memberi mereka data yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang baik, dan menawarkan wawasan yang biasanya membutuhkan akumulasi pengalaman bertahun-tahun di sektor medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News