Womanindonesia.co.id – Putus cinta bisa membuat seseorang larut dalam kesedihan. Dalam dunia percintaan tentunya tidak selalu berjalan mulus, bisa saja terjadi pertengkaran yang berakhir putus hubungan dengan pasangan. Tak bisa dipungkiri, orang yang putus cinta kerap baper dan susah move on.
Kendati sudah putus cinta, ternyata tidak hanya perempuan akan merasa baper namun konon laki-laki lebih baper ketika putus cinta daripada perempuan. Mereka sulit melupakan mantan kekasih, sehingga berujung gagal move on. Namun, benarkah pernyataan tersebut? Simak penjelasannya berikut ini:
Untuk jangka panjang, dampak dari asmara yang kandas ternyata umumnya lebih buruk bagi pria.
Penelitian
Sebuah penelitian digagas para ilmuwan di Binghamton University dan University College London (UCL) mengungkap kesimpulan itu. Perempuan cenderung merasa sedih untuk jangka pendek, setelah putus cinta.
Penyesalan
Namun, pria mengalami penyesalan mendalam yang berlarut-larut alias “baper” berkepanjangan. Kemungkinan itu terjadi karena perempuan merasakan kesedihan “kronis” di awal kandasnya hubungan, sehingga mereka bisa pulih lebih cepat.
Menurut co-author dalam penelitian ini, Craig Morris, Ph.D., perempuan telah “berinvestasi” jauh lebih banyak dalam suatu hubungan dibandingkan pria. “Pertemuan romantis yang singkat bisa berujung pada kehamilan, diikuti oleh masa menyusui dan mengasuh anak seumur hidup. Sementara pria bisa meninggalkan hubungan romantis tanpa investasi biologis,” kata Morris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News