Womanindonesia.co.id – Cuka apel merupakan herbal yang memiliki banyak manfaat, tidak hanya untuk kesehatan tapi juga kecantikan. Herbal yang dikenal sejak zaman Yunani kuno ini, awalnya banyak dipergunakan sebagai bahan makanan dan juga sebagai obat tradisional.
Namun belakangan semakin banyak penelitian yang dilakukan, manfaat cuka apel ternyata sangat beragam. Tidaklah heran, belakangan menjadi bahan herbal yang banyak dipergunakan.
Selain untuk kecantikan cuka apel juga menjadi tren sebagai salah satu bahan untuk menurunkan berat badan dengan memasukannya ke dalam menu diet.
Sebelum membahas berbagai manfaat cuka apel bagi kesehatan tubuh kita, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu tentang cuka apel.
Mengenal Cuka Apel
Cuka apel adalah produk yang terbuat dari sari buah apel yang difermentasi. Proses membuatnya dengan melumatkan buah apel dan memeras sarinya. Lalu menambahkan bakteri dan ragi ke dalam sari apel sehingga terjadi proses fermentasi.
Bakteri dan ragi akan mengubah gula pada sari apel menjadi alkohol. Selanjutnya, bakteri pembentuk asam asetat (acetobacter) mengubah alkohol menjadi cuka yang mengandung asam asetat, asam galat, katekin, dan senyawa lainnya.
Berbeda dengan bahan bakunya, cuka apel tidak lagi mengandung zat gizi makro yang terdapat dalam buah apel. Meski begitu, berikut kandungan gizi yang bisa Anda peroleh dari 100 mililiter (ml) cuka apel.
Energi: 21 kkal
Karbohidrat: 0,93 gram
Gula total: 0,4 gram
Kalsium: 7 miligram
Zat besi: 0,2 miligram
Magnesium: 5 miligram
Fosfor: 8 miligram
Kalium: 73 miligram
Natrium: 5 miligram
Selain berbagai zat gizi di atas, cuka apel juga mengandung berbagai mineral yaitu zinc (seng), tembaga, mangan, dan selenium dalam jumlah kecil. Sayangnya, produk ini tidak lagi mengandung vitamin seperti halnya buah apel.
Manfaat Cuka Apel Bagi Kesehatan
Dilansir dari hallosehat.com, berikut beberapa manfaat dari cuka apel terhadap kesehatan tubuh.
1. Membantu menurunkan berat badan
Cuka apel diyakini dapat menurunkan berat badan. Sebuah penelitian terhadap hewan di Jepang menunjukkan bahwa asam asetat pada cuka apel dapat meningkatkan enzim AMPK. Enzim ini mampu mempercepat metabolisme dan pembakaran lemak tubuh.
Debbie Davies, RD, seorang ahli gizi di Chicago, AS, melakukan penelitian serupa. Pada penelitiannya, peserta yang mengonsumsi 2 sendok makan cuka apel sebelum makan berat ternyata mengalami penurunan berat badan sebesar 1 – 2 kilogram.
Meski begitu, patut diketahui hasil penelitian mengenai manfaat cuka apel untuk menurunkan berat badan masih beragam. Anda bisa menggunakan produk ini dalam program diet sehat, tapi tetap jadikan pola makan sehat dan olahraga sebagai prioritas.
2. Membantu mengontrol kadar gula darah
Khasiat cuka apel yang satu ini sangat dikenal oleh penderita diabetes. Bagi diabetesi, kadar gula darah yang tinggi bisa menimbulkan dampak negatif pada tubuh. Kondisi ini juga dapat memperparah gejala diabetes serta komplikasinya.
Untungnya, cuka apel terbukti dapat memperlambat proses pelepasan glukosa (gula) dari makanan ke dalam darah. Hal ini akan mencegah sugar rush, yakni suatu kondisi ketika kadar gula darah melonjak setelah Anda mengonsumsi karbohidrat.
Menurut laporan dalam Journal of Advanced Nursing, konsumsi cuka apel juga membantu menurunkan gula darah puasa dan HbA1c. Menurunnya HbA1c merupakan tanda bahwa kadar gula darah rata-rata Anda stabil selama tiga bulan terakhir.
3. Meningkatkan sensitivitas insulin
Sensitivitas insulin menunjukkan seberapa baik kemampuan tubuh dalam merespons hormon insulin. Jika sensitivitas insulin Anda cukup tinggi, artinya sel-sel tubuh Anda mampu memanfaatkan gula darah dengan sangat baik.
Berdasarkan sebuah penelitian pada 2015, cuka apel ternyata memiliki manfaat dalam meningkatkan sensitivitas insulin. Produk ini juga membantu sel tubuh dalam menyerap dan menggunakan glukosa dengan efektif sehingga kadar gula darah tetap stabil.
Penelitian lain pada orang dengan prediabetes dan diabetes juga menghasilkan temuan serupa. Konsumsi dua sendok makan cuka apel sebelum tidur terbukti menurunkan kadar gula darah hingga 6% pada pagi hari.
4. Mengatasi sembelit
Cuka apel dapat membatasi penyerapan karbohidrat dan pati dari makanan. Sebagian karbohidrat dan pati yang tidak terserap akhirnya bergerak menuju usus dan menjadi makanan bagi bakteri-bakteri usus yang bermanfaat.
Dengan memberi makan bakteri baik ini, Anda ikut menyuburkan populasinya sehingga pencernaan menjadi lebih sehat. Biasanya, khasiat ini akan lebih terasa apabila Anda menggunakan cuka apel yang belum mengalami proses penyaringan.
Jenis cuka apel ini memiliki ampas berwarna cokelat yang kaya akan probiotik. Selain menyehatkan pencernaan, bakteri baik dalam probiotik juga membantu melancarkan buang air besar dan membebaskan Anda dari penyakit sembelit (konstipasi).
5. Mengatasi diare
Proses fermentasi cuka apel menghasilkan pektin, yakni sejenis serat yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Pektin juga memadatkan tekstur feses sehingga baik bagi Anda yang sedang mengalami diare.
Selain itu, sebuah penelitian dalam jurnal Scientific Reports juga menunjukkan khasiat cuka apel dalam melawan bakteri. Cuka apel terbukti ampuh membunuh bakteri E. coli yang menjadi penyebab diare serta beberapa bakteri lainnya.
Meski demikian, perlu diingat bahwa cuka apel telah melalui proses fermentasi yang menghasilkan asam asetat. Pada beberapa orang, asam asetat mungkin malah dapat menjadi penyebab sakit perut, rasa mulas, dan bahkan memperparah diare.
6. Berpotensi mengatasi obesitas
Beberapa ilmuwan meyakini bahwa kandungan asam asetat pada cuka apel berpotensi mengatasi obesitas. Sebuah penelitian terhadap hewan membuktikan pemberian asam asetat meningkatkan gen-gen tertentu yang mengurangi lemak perut dan hati.
Penelitian lain yang diterbitkan satu tahun setelahnya pun menunjukkan hasil serupa. Tikus yang diberikan satu dosis cuka apel ternyata mengalami penurunan dalam hal berat badan, distribusi lemak, dan peradangan yang menjadi faktor risiko obesitas.
Berbagai temuan ini memang sangat menjanjikan, tapi perlu diketahui bahwa uji coba pada manusia belum tentu memberikan hasil serupa. Tetap pantau berat badan Anda dan jalani pola makan bergizi seimbang untuk mencegah obesitas.
7. Berpotensi menyehatkan jantung
Konsumsi cuka apel secara teratur terbukti bisa menurunkan kadar lemak (lipid) dalam darah. Menjaga kadar lipid merupakan kunci penting untuk melancarkan kerja jantung serta aliran darah ke seluruh tubuh.
Hal ini terbukti dalam penelitian terhadap hewan pada 2018. Meski tikus yang menjadi subjek penelitian mengonsumsi makanan tinggi lemak, cuka apel ternyata mampu mengurangi risiko obesitas yang berkaitan dengan pola makan ini.
Tikus yang mengonsumsi cuka apel juga cenderung tidak menunjukkan tanda-tanda yang berkaitan dengan risiko obesitas dan penyakit jantung. Meski demikian, pengaruhnya terhadap manusia masih perlu dikaji lebih lanjut.
8. Obat psoriasis alami
Khasiat cuka apel biasanya lebih banyak berkaitan dengan makanan. Namun, National Psoriasis Foundation baru-baru ini berhasil menemukan manfaat cuka apel sebagai obat psoriasis alami, terutama untuk psoriasis pada kulit kepala.
Cuka apel memiliki sifat antiseptik yang membantu mengurangi iritasi dan gatal akibat psoriasis. Beberapa orang bahkan telah mengalami penurunan gejala psoriasis setelah menggunakan cuka apel selama beberapa minggu.
Dari beberapa penelitian ini dapat kita simpulkan bahwa cuka apel memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh, namun tentunya perlu diperhatikan baik pemakaian serta peraturan yang disesuaikan dengan dosisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News