Womanindonesia.co.id – Minyak goreng merupakan minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan memiliki bentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng konsumsi. Minyak goreng dari tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, kedelai, dan kanola.
Minyak goreng umumnya berasal dari minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit bisa digunakan untuk menggoreng karena struktur minyaknya yang memiliki ikatan rangkap sehingga minyaknya termasuk lemak tak jenuh yang sifatnya stabil. Selain itu pada minyak kelapa sawit terdapat asam lemak esensial yang tidak bisa disintesis oleh tubuh. Asam lemak tersebut adalah asam palmitat, stearat, oleat, dan linoleat.
Namun, benarkah minyak goreng buruk untuk kesehatan? Nah, simak penjelasan berikut ini:
Menurut Ahli
Menurut ahli gizi Seala Septiani, pandangan minyak goreng tidak baik untuk kesehatan sebenarnya sedikit keliru. Sebab, pada dasarnya minyak merupakan sumber lemak yang juga dibutuhkan tubuh. Persepsi awalnya bukan karena minyak tapi karena kata-kata gorengan. Gorengan itu sering dikaitkan dengan hal-hal buruk yaitu lemak jahat dan kolesterol.
Berubah Menjadi Lemak Jahat
Ia menerangkan, gorengan yang dibeli di luar biasanya dimasak menggunakan minyak yang sudah berulang kali dipakai. Minyak goreng yang sudah dipanaskan berkali-kali itu memang tidak baik untuk kesehatan karena kadar lemak yang tinggi.
Namun, beda halnya dengan minyak yang digunakan untuk menumis atau dijadikan salad dressing. Minyak tersebut tidak dipanaskan dalam suhu tinggi, sehingga kandungannya tidak rusak. “Kembali lagi pemanfaatannya seperti apa. Minyak yang tidak dipanaskan sama sekali itu baik,” kata Seala.
Minyak ketika dipanaskan pada suhu tinggi, seperti digunakan untuk menggoreng, suhu minyak naik hingga 170 derajat akan mengalami perubahan struktur. Karena perubahan struktur, oksida asam lemak dan lemak trans ini juga terbentuk pada suhu tinggi tersebut.
Menggunakan minyak yang sudah pernah dipanaskan dapat menyebabkan penyakit jantung, menyebabkan aterosklerosis, serangan jantung, stroke dan bahkan kelumpuhan. Minyak dalam bentuk margarin, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit adalah beberapa minyak terburuk untuk menggoreng.
Disarankan
Kepala Ahli Diet Klinis, rumah sakit Apollo, Bangalore menyatakan bahwa untuk mengurangi efek buruk minyak goreng, Anda harusnya menggunakan sekali pakai dan jangan dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi dengan jangka waktu lama. Anda bisa menggoreng makanan dengan cepat (5-7 menit), alih-alih membiarkan minyak di atas gas terlalu lama.
Itulah penjelasan tentang menggunakan minyak goreng apakah sehat bagi tubuh atau tidak? Yuk, biasakan mengolah bahan makanan dengan cara yang sehat agar tubuh tetap terjaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News