WomanIndonesia.co.id – Penanaman budaya literasi sejak dini sudah dirintis pemerintah sebagai upaya mendekatkan masyarakat dengan bahan bacaan. Dongeng menjadi salah satu media edukasi yang kreatif, menyenangkan, dan menambah wawasan.
Dongeng juga bagian warisan para leluhur yang harus dilestarikan dari generasi ke generasi. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan dan memotivasi anak agar gemar membaca, salah satunya lewat kegiatan ‘Bermain Dengan Cerita’ yang diadakan Perpustakaan Nasional RI, pada Selasa, (12/ 11).
Secara sederhana, literasi dimaknai sebagai kemampuan mengenal abjad, dan numerik (angka) yang terangkum lewat kemahiran membaca, menulis, dan berhitung (read, write, and arithmetic).
‘Bermain Dengan Cerita’ diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari kalangan Komunitas Pedongeng, Taman Baca Masyarakat (TBM), Forum Perpustakaan Sekolah, guru-guru PAUD, pemerhati literasi, pustakawan, dan masyarakat umum.
Sejumlah narasumber dalam dan luar negeri dihadirkan, antara lain pedongeng internasional Margaret Read MacDonald dan Alton Chung, pendiri Kelompok Pecinta Bacaan Anak (KPBA) Murti Bunanta, illustrator buku-buku cerita anak Mira Widhayati, dan penulis/pegiat literasi Galuh Larasati.
“Ada empat poin dasar pemahaman literasi. Pertama, literasi adalah kemampuan seseorang mengumpulkan informasi dari sumber bacaan dan bahan lainnya. Kedua, literasi adalah kemampuan seseorang memahami yang tersirat dari yang tersurat,” jelasnya.
“Ketiga, literasi merupakan kemampuan mengemukakan ide sesuai informasi dan pengetahuan yang dimiliki. Dan yang keempat, literasi adalah kemampuan seseorang atau lembaga atau korporasi untuk menghasilkan barang atau jasa sesuai informasi dan pengetahuan yang dimiliki,” terang Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando di Jakarta, Selasa (12/11).
Kegiatan yang diselenggarakan bekerja sama dengan Komunitas Pecinta Bacaan Anak (KPBA) juga bermanfaat untuk membangun konstruksi budaya literasi keluarga dan masyarakat. Ada keingintahuan mendengarkan cerita-cerita yang menarik.
Sedangkan pada sisi lain, fungsi otak akan makin terasah dengan cara berpikir afektif, kreatif, dan imajinatif sehingga menimbulkan sikap peduli terhadap orang lain dan lingkungan.
Di akhir kegiatan, para peserta nantinya diharapkan dapat menjadi influencer ataupun motivator dalam menumbuhkembangkan kegemaran budaya membaca di lingkungan dan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News