PPLIPI yang mempunyai visi dan misi Pemberdayaan Perempuan ini, mendapatkan respon positif dari masyarakat luas.
Womanindonesia.co.id – Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Jakarta, Selasa (21/12) dengan mengusungg tema “Bersatu Kita Kuatkan Organisasi”. Ini merupakan Munas yang pertama sejak dideklarasikan pada 17 April 2016.
Kegiatan akbar tersebut dihadiri 11 perwakilan dari tingkat provinsi dan beberapa perwakilan dari tingkat kabupaten/kota, sekaligus melaksanakan program ungulan yang sempat tertunda karena pandemi.
“Ada 450 UMKM yang akan menerima bantuan modal, tetapi kali ini diputuskan untuk disalurkan melalui cabang PPLIPI di 11 Provinsi. Penyerahan secara simbolis kepada para Ketua Wilayah dan akan dieksekusi lebih lanjut oleh DPW,” kata Ketua Umum PPLIPI, Indah Suryadharma Ali dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/12).
Sementara, Penghargaan Perempuan Inspiratif kali ini diberikan kepada 10 perempuan dengan berbagai katagori, yaitu politisi, pengusaha atau entrepreneur, para pegiat sosial, para praktisi dibidang masing-masing seperti dokter spesialis, dll.
Dalam Munas I itu menghasilkan keputusan-keputusan strategis kedepan, yang disepakati oleh seluruh perwakilan yang hadir. Untuk rekomendasi eksternal terdiri dari empat poin: pertama tentang Dispensasi Nikah atau (Nikah Anak) diharapkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengambil langkah strategis dalam upaya pencegahan segera mungkin. Karena sejak merebak Covid-19 kasus ini meningkat secara ekstrim, dimana Indonesia menduduki peringkat ke 5 dunia dan ke 2 di Asia.
Poin kedua adalah menyoroti maraknya prostitusi secara online yang melibatkan anak dibawah umur (7 -12 tahun). “PPLIPI berharap Kementerian Komunikasi dan Informasi agar lebih proaktif dan intens dalam meningkatkan fungsi pengawasan terhadap hal-hal negatif seperti ini,” kata Indah.
Kemudian, pada poin ke 3 menyoroti Kasus Kekerasan terhadap Perempuan (KtP), dimana di dalamnya termasuk Kekerasan Seksual. PPLIPI mengharapkan agar RUU PKS segera disahkan dan mendorong revisi KUHP dan KUHAP dengan mengintergrasikan system Peradilan Pidana Terpadu untuk menangani kasus Kekerasan terhadap Perempuan.
“Rekomendasi terakhir adalah tentang Kesehatan Mata anak akibat durasi pemakaian gadget/HP yang tidak terkontrol. Dalam hal ini semua pihak terkait diharapkan menyadarinya dan mensosialisasikan akibat yang akan dialami mata anak, sebagai generasi penerus bangsa,” terang Indah.
Puncak acara Munas I adalah pemilihan Ketua Umum periode mendatang. Secara aklamasi telah terpilih Ketua Umum sebelumnya yang juga adalah founder dari PPLIPI, Indah Suryadharma Ali.
Pencapaian PPLIPI
Selama lebih 5 tahun terbentuk, PPLIPI memiliki pencapaian yang besar. Terbukti, PPLIPI yang mempunyai visi dan misi Pemberdayaan Perempuan ini, mendapatkan respon positif dari masyarakat luas. Sebelum pandemik Covid-19 merebak, telah terbentuk 11 PPLIPI ditingkat Provinsi (DPW) dan 45 Kabupaten Kota (DPC).
“Program-program pun telah banyak dilaksanakan. Dari sosialisasi, workshop, demo, seminar tingkat lokal maupun nasional, pelatihan dan berbagai bantuan sosial,” kata Indah.
PPLIPI yang dibentuk sebagai wadah yang menaungi semua perempuan dengan berbagai profesi ini, mempunyai program unggulan setiap tahunnya. Diantaranya adalah PPLIPI Peduli UMKM, program Pemberian Bantuan Permodalan kepada para perempuan pelaku UMKM. Untuk kegiatan ini bahkan berhasil meraih Rekor MURI di tahun 2018, dengan jumlah penerima bantuan modal lebih dari 5000 UMKM.
Program lain adalah memberi apresiasi dalam bentuk penghargaan kepada para perempuan dari berbagai profesi yang telah berhasil mengangkat nama perempuan, dan karenanya pantas dijadikan inspirasi para perempuan lain.
Ketua Umum terpilih diharapkan dapat melakukan terobosan-terobosan sehingga kinerja PPLIP dapat lebih signifikan dengan manfaat yang benar-benar dirasakan para perempuan Indonesia, terutama di daerah tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News