Olahraga saat puasa bisa dilakukan namun tetap harus memperhatikan beberapa hal berikut.
Womanindonesia.co.id – Saat berpuasa sangat penting untuk menjaga diri sendiri dan tetap sehat sehingga beberapa diantara orang yang berpuasa memilih untuk tetap berolahraga. Lantas, apakah boleh berolahraga saat berpuasa? berikut penjelasannya.
Olahraga Saat Puasa, Apakah Boleh?
Berolahraga saat puasa Ramadhan justru tetap dianjurkan. Hanya saja, waktu dan intensitas olahraganya perlu diatur. Karenanya, meskipun menjalankan puasa, kita tetap disarankan berolahraga agar kondisi tubuh tetap prima dan kondisi imunitas tetap terjaga.
Walau saat menjalankan ibadah puasa kita sering merasa lemas, berolahraga masih mungkin dilakukan dengan memperhatikan dan mengikuti beberapa tips berikut:
1. Temukan waktu yang paling cocok untuk Anda
Berolahraga dalam keadaan puasa bukanlah hal yang mudah, terutama ketika Anda menambahkan stres harian dan cuaca yang lebih hangat. Menemukan waktu terbaik untuk Anda akan menjadi kunci utama untuk menjaga rutinitas olahraga Anda tetap aman dan berkelanjutan.
Berolahraga sebelum buka puasa (buka puasa) atau antara buka puasa dan sahur (makan sebelum fajar) sebelum memulai puasa berikutnya, adalah waktu yang baik karena Anda bisa makan dan minum setelah berolahraga dan mengisi kembali serta rehidrasi tubuh Anda.
Jika saran tersebut tidak sesuai untuk Anda atau jadwal Anda, jangan khawatir. Bereksperimenlah dengan berolahraga bila Anda bisa, jangan takut untuk mencoba rutinitas yang sedikit baru.
2. Bertujuan untuk mempertahankan
Sekarang bukan waktunya untuk mencoba mencapai hasil terbaik pribadi atau maksimal 1 repetisi. Sebaliknya, lihatlah untuk mempertahankan apa yang telah Anda capai. Berolahraga saat berpuasa bisa menjadi tantangan dan penting untuk dilakukan dengan aman.
Yang terpenting, ingatlah untuk bersikap bijaksana dan mendengarkan tubuh Anda. Bertujuan untuk mempertahankan tingkat kebugaran Anda daripada memulai rezim latihan baru atau intens. Ini mungkin berarti Anda mungkin harus menyesuaikan rutinitas Anda yang biasa untuk mengurangi durasi dan intensitas latihan.
3. Perbanyak hidrasi antara buka puasa dan sahur
Kekurangan air adalah sesuatu yang harus diwaspadai. Ini akan membuat olahraga terasa lebih sulit dan menyebabkan Anda lebih cepat lelah. Untungnya, ada beberapa tips untuk membuat waktu Anda tidak minum air sedikit lebih mudah.
Jaga agar diri Anda tetap terhidrasi dengan baik antara buka puasa dan sahur (antara berbuka puasa dan memulai puasa berikutnya), bawalah botol air dan minum secara teratur sepanjang waktu ini. Ini akan memastikan Anda terhidrasi dengan baik sebelum memulai puasa berikutnya.
Poin bagus lainnya yang perlu diperhatikan adalah bahwa hidrasi tidak harus datang hanya dari keran – makan buah dan sayuran yang kaya cairan saat berbuka akan membantu Anda tetap terisi dan terhidrasi.
4. Waspadai tanda-tanda peringatan dehidrasi
Jika Anda melakukan segalanya untuk tetap terhidrasi antara sahur dan buka puasa tetapi masih mengalami salah satu gejala berikut, mundurlah berolahraga dan cobalah untuk menurunkan detak jantung Anda, saran Dr Mawji.
Adapun tanda-tanda peringatan tubuh dehidrasi yaitu pusing, kelelahan, pusing, urin gelap, merasa sangat haus, mual, kram otot, dan detak jantung cepat. Jadi, olahraga saat puasa sah-sah saja asalkan tidak mengalami dehidrasi.
5. Jangan takut untuk mengurangi intensitasnya
Sulit untuk mengganti persneling, terutama jika Anda telah mengejar latihan Anda dengan kemajuan dalam pikiran. Namun, mundur beberapa langkah mungkin menjadi kunci untuk menjaga olahraga Anda tetap berkelanjutan selama Ramadhan.
Moderasikan intensitas dan volume Anda sebesar 30-40%. Anda dapat terus berlatih tetapi Anda mungkin ingin fokus pada intensitas pelatihan rendah-sedang dan mencoba untuk mempertahankan tingkat kebugaran Anda.
6. Fokus pada latihan kekuatan
Ramadhan mungkin menjadi waktu untuk memprioritaskan latihan kekuatan daripada latihan kardio karena akan membantu memperlambat proses kehilangan otot saat berpuasa. Aman untuk melatih kekuatan dan pada kenyataannya itu adalah salah satu modalitas pelatihan teraman selama Ramadhan.
Sebaiknya Anda melakukannya sebelum berbuka puasa. Jika Anda berlatih setelah berbuka puasa, jaga agar makanan Anda tetap ringan dan simpan makanan terbesar Anda setelah sesi latihan sehingga Anda tidak merasa tidak nyaman saat berlatih.
7. Makan makanan tinggi serat dan kaya protein saat berbuka puasa
Olahraga saat puasa dibolehkan asal Anda buka puasa dengan makanan yang tinggi serat dan berprotein tinggi. Menggabungkan makanan bertepung berserat tinggi dan sumber protein berkualitas adalah hal terpenting selama Ramadhan, kata ahli gizi pemenang penghargaan Dr Kawther Hashem. Makanan berserat tinggi dicerna secara perlahan dan melepaskan energi secara perlahan.
Makanan berserat yang dimaksud yaitu seperti gandum, sereal, biji-bijian gandum utuh, beras merah, kacang-kacangan, kentang dengan kulitnya, sayuran seperti kacang hijau dan hampir semua buah-buahan, termasuk buah-buahan kering.
Gabungkan makanan ini dengan sumber protein yang baik seperti susu, yoghurt, kacang-kacangan, ikan atau daging. Kombinasi ini akan memastikan tingkat glukosa yang stabil dalam darah Anda sehingga kecil kemungkinannya untuk merasa lapar pada hari berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News