WomanIndonesia.co.id – Yayasan Ciputra Pendidikan, melalui Sekolah Citra Kasih terus berinovasi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan untuk mencetak siswa-siswi berprestasi serta mampu mengikuti perkembangan zaman.
Yayasan Ciputra Pendidikan melalui Sekolah Citra Kasih akan hadir di wilayah Pondok Indah, Jakarta Selatan, bekerjasama dengan Sekolah Don Bosco dengan nama Sekolah Citra Kasih Don Bosco (SCK DB).
SCK DB akan menerapkan pendidikan berbasis entrepreneurship dengan menitikberatkan pada peningkatan kualitas pendidikan melalui pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Boedi Tjusila selaku School General Manager mengungkapkan Yayasan Ciputra Pendidikan memiliki rasa tanggungjawab terhadap Indonesia, sehingga terus berupaya dalam meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan secara akademik untuk mencetak sumber daya manusia yang mampu mengikuti segala perkembangan dunia.
“Salah satu inovasi kami di dunia pendidikan adalah membangun jiwa entrepreneurship sejak usia Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA),” jelas Boedi pada bincang edukasi bertema “Nurturing Entrepreneurship Learning with Academic Excellence for 4.0 Generation” di Jakarta, Sabtu (26/10).
Boedi menjelaskan, entrepreneurship memiliki andil besar dalam pembangunan perekonomian bangsa Indonesia. “Melalui hal tersebut, Indonesia akan memiliki ekonomi yang kuat dan kokoh,” ujarnya.
Entrepreneurship lanjut ia juga menjadi salah satu program prioritas pemerintah Indonesia saat ini. Pemerintah terus mendorong pembangunan ekonomi yang produktif, mandiri dan memiliki daya saing menyongsong industri 4.0.
“Berdasarkan hal tersebut, kami Sekolah Citra Kasih Don Bosco terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan pendidikan entrepreneurship sejak dini. Kami memantik dan menumbuhkan prestasi akademik dan kreatifitas anak-anak agar dapat berinovasi dan memiliki daya saing terlebih untuk menyongsong industri 4.0,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama pengamat pendidikan Irwan Syahril mengatakan, perlu perjuangan yang konsisten untuk bisa melakukan perubahan di dunia pendidikan. Ada dua pilihan, apakah kita diam saja dengan kondisi yang ada saat ini atau bergerak untuk menjawab tantangan saat ini.
“Kita juga harus bergerak untuk membuat pendidikan lebih baik dan bagus, bukan malah menyalahkan pihak lain. Riak kecil bisa membuat perubahan. Maka kita kerja bareng. Terutama terkait motede pendidikan,” ujar Irwan Syahril yang juga Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini.
Sementara itu, terkait pergantian Menteri Pendidikan yang kini diisi oleh Nadiem Makarim, Irwan menuturkan, dalam 100 hari kerja Mendikbud saat ini sedang dipertimbangkan dan mendengar dari para pakar dan para ahli apa saja yang harus diubah di dunia pendidikan. Saat ini Mendikbud Nadiem juga sudah membicara teknologi guna membawa terobosan dalam dunia pendidikan.
“Pendidikan karakter menjadi fokus juga. Namanya manusia tak hanya kognitif ada sisi emosionalnya juga. Kalau tidak kan timpang,” ujar Irwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News