Womanindonesia.co.id – Makanan yang berbahaya untuk diabetes sebaiknya dibatasi bahkan tidak dimakan.
Ini karena penderita diabetes harus memantau pola makannya dengan cermat untuk mencegah gula darahnya naik dan memperburuk penyakit.
Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang sangat dianjurkan bagi penderita diabetes karena dapat membantu mengelola gejala diabetes dan mengurangi risiko komplikasi.
Makanan berbahaya untuk diabetes
Dirangkum dari berbagai sumber, makanan berikut bisa membahayakan kondisi penderita diabetes. Makanan ini tidak hanya tinggi kalori, tetapi juga rendah nutrisi.
1. Buah kering
Buah kering mengandung banyak gula. Karbohidrat yang dikandungnya dikatakan empat kali lebih tinggi daripada buah segar.
Semua jenis buah kering jelas tidak baik untuk penderita diabetes karena membawa risiko lonjakan gula darah.
Disarankan untuk memilih buah utuh untuk dikonsumsi yang masih alami, seperti kiwi, apel, berry, jeruk, jambu biji, pir atau anggur.
2. Makanan ringan kemasan
Aneka jajanan kemasan dengan rasa manis, asin, atau gurih biasanya dibuat dari tepung olahan yang berkalori tinggi.
Menurut sebuah penelitian, kandungan karbohidrat pada makanan ringan biasanya lebih tinggi dari yang tertera pada label kemasan.
Pilihan lain, jika penderita diabetes ingin makan, Anda bisa memilih popcorn rasa original, puding chia, almond, protein bar atau roti gandum dan selai kacang.
3. Sereal Manis
Sereal adalah makanan sarapan praktis yang diperkaya dengan protein, serat, dan karbohidrat. Namun sayangnya tidak semua biji-bijian itu sama, karena ada beberapa yang rendah protein dan tinggi karbohidrat.
Jika banyak karbohidrat dalam biji-bijian, efeknya bisa sebaliknya, yaitu; gula darah dalam tubuh naik sehingga tidak terkendali.
4. Daging olahan
Makanan yang berbahaya untuk diabetes adalah produk daging olahan. Ini bisa berupa daging kalengan, daging beku atau daging yang sudah diolah menjadi bahan nugget, sosis, dan burger daging sapi.
Meski tidak semuanya mengandung gula, daging olahan cenderung lebih tinggi garam, lemak, dan pengawetnya.
Untuk konsumsi daging yang aman, Anda harus memilih daging yang segar, tidak berlemak, dan dimasak dengan benar. Digunakan misalnya sebagai steak atau sebagai campuran sayur sop.
5. lemak trans
Makanan tinggi lemak trans tidak hanya digoreng. Lemak ini ditemukan pada daging lain, margarin, selai kacang, krim, biskuit, dan keripik yang mengandung bahan pengawet.
Lemak trans tidak secara langsung meningkatkan gula darah, tetapi meningkatkan resistensi insulin, meningkatkan lemak perut, dan menurunkan kolesterol HDL (baik).
Penderita diabetes harus menghindari makanan dengan lemak trans. Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat dari ikan, alpukat, telur, dan yogurt.
6. Berbagai jenis yogurt
Yogurt tanpa rasa atau tanpa rasa aman untuk penderita diabetes karena tinggi lemak dan protein sehat.
Tidak seperti yogurt rasa, porsi sekitar 8 ons dapat mengandung 31 gram gula, artinya hampir 61 persen kalori berasal dari gula.
Yoghurt dengan rasa yang berbeda dapat meningkatkan gula darah serta insulin dalam tubuh, dan berisiko menyebabkan komplikasi diabetes jika tidak dikontrol.
7. roti putih, nasi atau pasta
Roti putih, nasi, dan pasta adalah makanan tinggi karbohidrat yang terbukti meningkatkan gula darah secara signifikan pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Berbahaya untuk diabetes, makanan ini melemahkan fungsi otak pada diabetes tipe 2.
Agar lebih aman dan sehat anda bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah atau beras organik lainnya, untuk roti pilihlah beberapa jenis roti gandum dan pasta bebas gluten.
Kasus Diabetes
Baru-baru ini, kasus diabetes pada anak-anak telah meningkat. Penyakit yang biasanya dialami orang dewasa kini banyak dialami oleh anak kecil.
Muhammad Faizi, Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, mengatakan 1.645 anak menderita diabetes. Jumlah ini merupakan data kumulatif hingga 31 Januari 2023.
“Tadi malam, informasi tentang diabetes mencapai 1.645 orang. Data aktualnya bisa jadi lebih tinggi dari angka tersebut karena ini baru laporan dari 15 kota,” kata Faizi dalam jumpa pers IDAI, Rabu (1/2).
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan pada tahun 2023, kasus diabetes pada anak akan meningkat 70 kali lipat sejak tahun 2010.
Dari data tersebut, 46,23 persen berusia 10 hingga 14 tahun, dan sisanya sebesar 31,05 persen didominasi oleh usia 5 hingga 9 tahun. Anak penderita diabetes juga didominasi oleh anak perempuan.
“Kebanyakan perempuan, tapi selisihnya tidak terlalu besar,” kata Faizi. Ia juga menyebutkan, mayoritas anak penderita diabetes berasal dari kota besar. Yaitu Jakarta dan Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News