Asuransi atau perlindungan jiwa dapat memberikan ketenangan dalam mempersiapkan masa depan, maupun peninggalan berharga untuk keluarga.
Womanindonesia.co.id – Data Manulife Asia Care Survey 2022 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan pasar terendah yang terlindungi asuransi, di antara pasar Asia lainnya yang tercakup dalam survei tersebut.
Hal ini sejalan dengan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang juga mencerminkan rendahnya tingkat penetrasi asuransi di Indonesia, yakni 3,11%.
Hal ini memperkuat alasan untuk menyediakan pilihan yang lebih beragam sebagai upaya proteksi dan peningkatan kesejahteraan fisik serta finansial bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Presiden Direktur & CEO, Manulife Indonesia Ryan Charland mengatakan, melalui Manulife Asia Care Survey 2022, diketahui mengetahui bahwa 76% responden Indonesia yang berencana membeli asuransi dalam 12 bulan ke depan, dan asuransi jiwa merupakan salah satu produk yang menjadi prioritas utama.
“Oleh sebab itu, bersama dengan Bank DBS, kami semakin memperkuat komitmen untuk mengembangkan produk asuransi jiwa, yang bertujuan untuk memudahkan keputusan dan membuat hidup menjadi lebih baik bagi nasabah kami,” kata Ryan dalam keterangan persnya kemarin.
Produk Asuransi Jiwa MiTreasure Whole Life Legacy
Manulife Indonesia dan Bank DBS Indonesia bekerjasama meluncurkan MiTreasure Whole Life Legacy (MiWILL), produk perlindungan jiwa yang dapat memberikan ketenangan dalam mempersiapkan masa depan, maupun peninggalan berharga untuk keluarga.
MiTreasure Whole Life Legacy dilengkapi dengan beragam keunggulan yakni: pertama manfaat perlindungan jiwa hingga tertanggung berusia 99 tahun; kedua, besaran premi dasar tetap selama masa pembayaran premi; ketiga manfaat meninggal dunia sebesar 100% uang pertanggungan; manfaat pembayaran tunai sebesar 20% uang pertanggungan apabila tertanggung masih hidup dan telah mencapai usia 70 tahun; manfaat akhir masa pertanggungan sebesar 100% uang pertanggungan, serta; manfaat pilihan asuransi tambahan MiTreasure Critical Cover berupa uang pertanggungan jika tertanggung terdiagnosa salah satu dari 56 penyakit kritis – sesuai dengan ketentuan polis.
“Produk ini menambah jajaran lini produk bancassurance kami yang sesuai dengan kebutuhan nasabah Bank DBS Indonesia dalam merencanakan kebutuhan finansial di masa depan,“ ujar Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Paulus Sutisna.
Dengan manfaatnya yang beragam, produk ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah untuk mengantisipasi risiko kehidupan serta mempersiapkan peninggalan berharga bagi diri dan orang terkasih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News