WomanIndonesia.co.id – Sebanyak 50 Instruktur senam yang didominasi perempuan terlihat semangat melakukan latihan senam Neuromove di Aula Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jakarta, Selasa (3/9).
Trainer yang berasal dari Jabodetabek ini mengikuti Training of Trainers (TOT) yang diselenggarakan P&G Health melalui brand Neurobion bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dalam rangka menyambut Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada 9 September.
Kedepannya, para instruktur senam akan mengajarkan senam Neuromove ini ke masyarakat luas dengan target lebih dari 5.000 orang. TOT ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digalakkan oleh pemerintah.
Senam Neuromove merupakan latihan fisik yang didesain secara khusus untuk mengaktifkan sel-sel saraf, seperti gerakan menyilang batang tubuh, koordinasi bola mata, tangan, kaki, keseimbangan, dan fokus pada gerakan stretching yang dapat menghindari cedera dan mencegah gejala neuropati.
Gerakan senam Neuromove yang berdurasi 30 menit ini terdiri dari Latihan Pemanasan (aerobik dan peregangan), Gerakan Inti, Latihan Keseimbangan, dan Latihan Pendinginan.
Wens Arpandy, Group Brand Manager, P&G Consumer Health Indonesia, mengatakan senam Neuromove ini adalah salah satu solusi pencegahan neuropati.
“Senam Neuromove, yang diciptakan pada tahun 2015 oleh Neurobion bersama dengan Dr Ade Tobing, SpKO dari PDSKO, merupakan bagian dari komitmen P&G Health untuk meningkatkan kesehatan saraf masyarakat indonesia yang dipersembahkan oleh brand Neurobion,” kata Wens pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (3/9).
Sebelumnya sosialisasi senam kesehatan saraf neuromove, Neurobion telah melakukan kegiatan ini ke berbagai komunitas publik dan media.
“Kali ini, melalui para instruktur senam, kami berharap sosialisasi tersebut bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi dan tidak tertutup kemungkinan program ini juga dijalankan di kota-kota besar lainnya di Indonesia,” lanjut Wens.
Selain senam Neuromove, Total Solution dari Neurobion terdiri dari deteksi dini di Neuropathy Check Point (NCP) dan produk vitamin neurotropik berkualitas yang terbukti klinis serta disesuaikan dengan tingkat gejala neuropati.
Untuk menjaga kesehatan saraf tetap berfungsi baik, direkomendasikan rutin konsumsi vitamin neurotropik yang merupakan kombinasi vitamin B1, B6, dan B12.
Penyebab Neuropati
Dr. Ade Tobing, SpKO, Spesialis Kedokteran Olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO), menjelaskan neuropati adalah kerusakan saraf tepi yang ditandai dengan gejala kebas dan kesemutan sehingga dapat menurunkan kualitas hidup penderita.
“Aktivitas sehari-hari juga ada yang berisiko gejala neuropati misalkan terlalu lama mengetik di laptop, duduk di posisi yang sama berjam-jam, atau mengendarai motor berdurasi lama,” kata dr. Ade.
Jika aktivitas tersebut dilakukan dengan posisi yang salah dan tidak diimbangi dengan latihan fisik, maka dapat menyebabkan gangguan saraf tepi seperti kram otot, Sciatica, atau Carpal Tunnel Syndrome.
“Senam Neuromove ini dapat menjadi alternatif pencegahan neuropati yang mudah dilakukan kapan saja dimana saja,” ujarnya.
Lebih lanjut dr. Ade mengatakan, peran para instruktur senam ini sangat penting untuk memperluas edukasi masyarakat secara langsung, mengenai neuropati dan senam Neuromove.
Peserta TOT terdiri dari 50 instruktur senam se-Jabodetabek berpengalaman yang akan dibekali dengan informasi seputar neuropati dan pencegahannya melalui teori dan gerakan senam Neuromove yang divalidasi oleh PDSKO.
“Setelah program pelatihan, para instruktur tersebut akan menjalani tahap kompetisi dengan mengajarkan pengetahuan tentang neuropati dan gerakan senam Neuromove kepada masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Konsumsi Vitamin Neurotropik
Dr. Yoska Yasahardja, Medical & Technical Affairs Manager Consumer Health, P&G Consumer Health Indonesia, menjelaskan neuropati adalah kondisi gangguan dan kerusakan saraf yang ditandai dengan gejala kebas dan kesemutan.
Penyebabnya antara lain adalah trauma pada saraf karena aktivitas dan gaya hidup kurang baik, efek samping dari suatu penyakit sistemik, penuaan, dan pada umumnya juga disertai dengan kekurangan vitamin B1, B6, dan B12.
Dalam penelitian Neonin yang menggunakan produk Neurobion Forte, vitamin neurotropik atau kombinasi vitamin B1, B6, dan B12 terbukti secara klinis efektif dapat mengurangi gejala neuropati hingga 62,9% serta relatif aman untuk dikonsumsi jangka panjang.
“Oleh karenanya, penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan neuropati dengan latihan fisik senam Neuromove dan konsumsi vitamin neurotropik bila diperlukan,” kata dr. Yoska.
Peserta yang telah dibekali informasi tentang neuropati dan senam Neuromove diharapkan dapat menjadi edukator untuk bersama-sama menggalakkan aksi GERMAS dalam menggerakkan masyarakat rutin latihan fisik sekaligus menjaga kesehatan saraf agar terhindar dari risiko gejala neuropati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News