WomanIndonesia.co.id – Tekanan ekonomi membuat Pemerintah mengambil kebijakan melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar setelah hampir 3 bulan diberlakukan. Di era new normal, orang sudah mulai beraktivitas, meskipun dibatasi. Akan tetapi, aktivitas bekerja sudah berlangsung, sehingga dibutuhkan daya tahan tubuh yang kuat agar terhindar dari virus corona (Covid-19).
Di samping itu, memang harus tetap menjaga asupan nutrisi yang lengkap dan bergizi seimbang. Kemudian, istirahat cukup, cairan cukup, dan diikuti olahraga, kemudian hindari stress.
“Namun, dengan kondisi aktivitas yang padat di era new normal, dibutuhkan ekstra peningkatan daya tahan tubuh,” kata dr. Inggrid Tania, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) pada live conference, Kamis (9/7).
Sebab, kata Inggrid tubuh memang memerlukan tambahan suplemen dari luar. Salah satunya suplemen immunomodulator. “Immununomodulator adalah zat atau substansi yang dapat mempengaruhi sistem imun. Artinya, sistem tubuh diaktivasi dan dimodulasi,” jelasnya.
Immunomodulator terbagi dua, yakni immunosupresan (yang berefek menekan) dan immunostimulan (berefek meningkatkan) respon imun.
Ketika tubuh membutuhkan peningkatkan daya tahan tubuh, maka dibutuhkan immunomodulator yang bersifat immuno stimulan atau imun booster.
Jadi, dia akan meningkatkan aktivitas sel-sel imun tubuh. Misalkan, kemampuan sel makrofag dalam melakukan fagositosis terhadap bakteri atau virus. Kemudian, juga ada aktivitas anti peradangan dengan menghambat enzim siklo-oksigenase. Kemudian stimulasi dengan meningkatkan produksi sitokin. Seperti itu contoh-contoh mekanisme kerja dari immunomodulator.
“Saya menganjurkan, di masa new normal justru tetap perlu mengonsumsi suplemen immunomodulator. Walaupun new normal, kita tetap beraktivitas, tingkat stress tinggi baik stress fisik maupun stress mental. Ketika kita berada di luar rumah maka kita semakin tidak terlindungi sehingga potensi tertular Covid-19 juga tinggi,” paparnya.
Dr Inggrid menjelaskan, immunomodulator bisa dari subtansi yang natural atau subtansi yang sitentik. Kalau ingin mendapatkan perlindungan imun yang maksimal atau komplet, kita perlu mengonsumsi keduanya, baik yang immunomodulator yang natural contohnya Echinacea maupun yang sitentik.
“Contoh yang sitentik itu misalnya vitamin C, vitamin D. Kemudian, yang dari bahan natural, tentu saja akan lebih bagus, karena lebih friendly diterima oleh tubuh kita. Sehingga, kita berharap lebih mudah diabsorpsi,” katanya.
Inggrid juga mengungkapkan bahwa immunomodulator yang bersifat immuno stimulan kuat atau imun booster kuat, bisa di konsumsi setiap harinya antara 8 minggu sampai 16 minggu.
“Biasanya, jeda dua minggu sudah cukup. Setelah itu, kita bisa konsumsi kembali suplemen immunomodulator itu. Hal ini untuk menghindari kemungkinan timbulnya efek samping, seperti imuno supresan, dan sebagainya. Meskipun sebenarnya belum ada bukti-bukti kuat bisa memicu itu. Ini azas kehati-hatian saja,” ujarnya.
Konsumsi suplemen immunomodulator menjadi penting, karena saat PSBB diperlonggar, banyak orang termasuk OTG yang juga sama-sama beraktivitas. OTG ini sebenernya positif Covid-19 namun tanpa gejala sehingga orang tersebut tak mengetahui.
Kecuali saat dites swab/PCR. Walaupun tanpa gejala, tetap saja OTG memiliki potensi untuk menularkan orang di sekitarnya. Orang dengan daya tahan yang lemah bisa tertular. Terkadang gejalanya tidak ringan, atau Bisa sedang hingga berat.
“Justru saat ini, yang mengkhawatirkan itu yang OTG yang saat ini sedang banyak. Di sinilah pentingnya menjaga daya tahan tubuh secara optimal, di samping kita menerapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan, wajib pakai masker, dan sebagainya,” paparnya.
VP Research & Development and Regulatory Soho Global Health Dr. Raphael Aswin Susilowidodo mengatakan immunomodulator yang baik mengandung ekstrak Echinacea pupurea dan zinc picolinate.
Kandungan ekstrak Echinacea purpurea telah terbukti secara klinis dapat memodulasi atau mengatur sistem daya tahan tubuh dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Sementara zinc picolinate berperanan aktif dan bekerja sinergis pada sistem imun tubuh.
Imboost merupakan produk immunomodulator dari bahan natural yang berfungsi memodulasi sistem imun tubuh dari Soho Global Health yang mengandung ekstrak Echinacea pupurea dan zinc picolinate.
Selain itu terdapat juga Imboost Force yang mempunyai kekuatan lebih dalam imunomodulator karena terdapat tambahan kandungan ekstrak Black Elderberry yang dapat mencegah replikasi virus serta memodulasi peningkatan sistem imun tubuh dengan cara meningkatkan produksi monosit, yaitu bagian darah putih yang berperan dalam sistem imun tubuh, sehingga akan mempercepat proses penyembuhan bagi orang yang sudah sakit karena terinfeksi virus.
“Oleh sebab itu, Imboost Force selain untuk pencegahan juga dapat diberikan bersamaan dengan pengobatan dari dokter,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News