Imunitas berperan penting dalam melindungi anak dari virus berbahaya dan mematikan. Nah agar tubuh anak kebal, perlu menjaga imunitasnya dengan cara sebagai berikut:
Womanindonesia.co.id – Menjadi kebal berarti dilindungi. Sistem tubuh yang membantu melawan penyakit disebut sistem kekebalan atau imunitas. Sistem kekebalan tubuh terdiri dari jaringan sel, jaringan, dan organ yang bekerja sama untuk melindungi tubuh.
Sel darah putih, juga disebut leukosit (katakanlah: LOO-kuh-sytes), adalah bagian dari sistem pertahanan ini. Ada dua tipe dasar sel pelawan kuman ini:
- fagosit (katakanlah: FAH-guh-sytes), yang mengunyah kuman yang menyerang
- limfosit (katakanlah: LIM-fuh-sytes), yang memungkinkan tubuh untuk mengingat dan mengenali penyerbu sebelumnya
Leukosit ditemukan di banyak tempat, termasuk limpa Anak, organ di perut Anda yang menyaring darah dan membantu melawan infeksi. Leukosit juga dapat ditemukan di sumsum tulang, yang merupakan jeli tebal dan kenyal di dalam tulang Anan.
Sistem kekebalan anak membantu anak Anda sembuh kembali. Dan jika anak nda sudah mendapatkan suntikan (juga disebut vaksin ), tubuh sikecil lebih siap untuk melawan penyakit serius yang mungkin tidak ditangani oleh sistem kekebalan anak sendiri dengan baik.
Lantas, bagaimana tips menjaga imunitas anak dari virus mematikan? simak tipsnya berikut ini:
Tips Menjaga Imunitas Anak dari Virus
1. Penuhi kebutuhan nutrisinya
Pada bayi yang baru lahir, ASI merupakan makanan utama sebagai antibodi yang meningkatkan sisitem kekebalan tubuh pada bayi. Ini dilakukan setidaknya sampai dua atau tiga bulan pertama, sesudahnya, Anda bisa memberikan susu kombinasi dengan susu formula.
Menurut penelitian, manfaat ASI lainnya adalah membantu meningkatkan kekuatan otak dan mencegah terjadinya penyakit, seperti diabetes, alergi, atau infeksi telinga di kemudian hari.
Ketika bertambah usia, paduan sayur dan buah sangat baik untuk kesehatan dan perkembangan tubuhnya. Beberapa sayur dan buah mengandung fitonutrien yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya karena memperbanyak produksi sel darah putih dan interferon untuk melawan infeksi bakteri dan virus.
Makanan tersebut juga melindungi anak dari penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker saat dewasa. Sajikan wortel, kacang hijau, jeruk, stroberi, dan brokoli pada menu makanannya. Untuk camilan, Anda bisa siapkan yogurt, salad buah, atau kacang-kacangan.
Namun, pastikan bahwa porsi makanannya sesuai dengan usianya. Sebab terlalu banyak makan bisa membuat bayi rentan memiliki berat badan berlebih.
2. Jangan Lewatkan Imunisasi
Ikuti saran dokter anak mengenai jadwal vaksinasi anak. Imunisasi dimulai pada masa bayi dan terus hingga ia besar untuk mencegah campak, gondong, cacar air, maupun infeksi dan virus lain.
Bagi anak yang mengidap asma atau kondisi kesehatan kronis lainnya, pastikan juga mendapat vaksin flu setiap tahun agar tak memperparah kondisinya. Tak lupa jika bepergian ke luar negeri, mintalah saran pada dokter mengenai vaksinasi yang diperlukan anak.
3. Cukupi Waktu Tidurnya
Kurang tidur dapat menghambat produksi sitokin, yaitu protein yang berfungsi untuk melawan infeksi dan meredakan peradangan. Kondisi ini bisa membuat daya tahan tubuh Si Kecil melemah. Oleh karena itu, pastikan Si Kecil tidur yang cukup.
Berikut ini adalah waktu tidur ideal bagi anak berdasarkan usianya:
- Usia 3–5 tahun: 10–13 jam
- Usia 6–13 tahun: 9–11 jam
- Usia 14–17 tahun: 8–10 jam
4. Ajak Anak Tetap Aktif
Ketika anak bermain atau melakukan aktivitas fisik, maka daya tahan tubuh akan meningkat dengan memicu pergantian sel-sel daya tahan tubuh, menstimulasi produksi dari sel-sel daya tahan tubuh, dan melancarkan sirkulasi darah.
Bermain juga dapat mengurangi stres emosional anak. Stres emosional dapat mengeluarkan hormon-hormon stres yang menekan daya tahan tubuh anak. Aktivitas fisik bisa dimulai dari cara yang sederhana seperti keliling kompleks, bersepeda, dan bermain di taman.
5. Jangan Biarkan Si Kecil Menjadi Perokok Pasif
Salah satu cara meningkatkan imun tubuh bayi adalah dengan menghindari anak menjadi perokok pasif. Rokok mengandung lebih dari 4000 jenis racun, yang sebagian besarnya bisa merusak atau membunuh sel di dalam tubuh.
Terdapat banyak kasus anak-anak yang menjadi perokok pasif, dan seringnya hal ini terjadi karena si Kecil memiliki kontak erat dengan orang dewasa yang merokok di sekitarnya. Kebanyakan anak-anak yang menjadi perokok pasif berasal dari lingkungan rumahnya. Ini sangat tidak baik bagi kesehatan dan perkembangan imun si Kecil.
Anda perlu perhatikan dengan baik, untuk menjaga dan melindungi si Kecil agar terbebas dari hal ini karena si Kecil lebih berisiko bila terkena asap rokok, karena ia bernafas lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Itulah beberapa tips menjaga imunitas anak agar kebal terhadap virus mematikan. Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News