Berikut tips puasa lancar bagi lanjut usia (lansia) agar tetap sehat.
Womanindonesia.co.id – Bagi warga lanjut usia (lansia), puasa Ramadhan tetap menjadi kewajiban bagi umat Muslim. Namun, tidak jarang para manula memiliki kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi cara mereka berpuasa. Nah, kali ini kita akan mebahas mengenai apaka lansia harus berpuasa selama Ramadhan dan kemungkinan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan saat berpuasa.
Bagi para lansia, kakek atau nenek Anda tetap ingin melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, simak 12 tips puasa lancar bagi lansia di bulan Ramadhan ini.
Tips Puasa Lancar Bagi Lansia
1. Hindari kafein
Kafein bersifat diuretik, artinya mengonsumsi banyak kafein akan menyebabkan Anda buang air kecil lebih banyak. Buang air kecil lebih sering dapat menyebabkan dehidrasi karena tubuh Anda kehilangan air melalui urin. Kurangi minuman berkafein seperti kopi dan teh hitam di hari-hari menjelang Ramadhan.
2. Hindari makanan tinggi gula dan garam
Makanan manis dapat menyebabkan kadar gula darah Anda meningkat dan kemudian turun dengan cepat, yang akan menyebabkan Anda mudah lelah. Makanan yang tinggi garam dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal. Untuk sahur dan buka puasa pilihlah makanan yang memiliki sedikit gula dan garam untuk menjaga pola makan yang sehat selama bulan Ramadhan.
3. Periksa kadar gula darah Anda lebih sering
Kadar gula darah Anda lebih cenderung mengalami perubahan yang lebih besar selama puasa ketika Anda tidak mengonsumsi gula dari makanan Anda sepanjang hari. Periksa kadar gula darah Anda secara teratur untuk mencegah contoh gula darah rendah.
4. Kurangi merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan serangan jantung. Kurangi jumlah rokok yang Anda hisap di hari-hari sebelum Ramadhan dimulai. Ramadhan bisa menjadi waktu yang tepat untuk menghentikan kebiasaan merokok karena merokok selama jam-jam puasa juga dapat menyebabkan Anda membatalkan puasa.
5. Kontrol ukuran porsi Anda
Alih-alih makan satu kali makan besar saat berbuka puasa, Anda bisa makan dua hingga tiga kali dalam porsi kecil. Makan makanan yang lebih kecil membantu Anda menghindari makan berlebihan dan menghasilkan perubahan yang lebih bertahap pada kadar gula darah Anda.
6. Diskusikan jadwal pengobatan Anda dengan dokter Anda
Orang dengan jadwal pengobatan jangka panjang mungkin perlu mengubah waktu mereka minum obat menjadi sebelum matahari terbit dan setelah matahari terbenam. Bicaralah dengan dokter Anda tentang apakah aman untuk minum obat Anda pada jam yang berbeda.
Jika dokter Anda telah menentukan bahwa tidak aman bagi Anda untuk pergi tanpa obat hampir sepanjang hari, bicarakan dengan imam Anda atau otoritas agama lainnya untuk memutuskan apakah Anda disarankan untuk berbuka puasa.
7. Minum lebih banyak cairan
Dehidrasi adalah masalah yang mungkin Anda alami selama puasa Ramadhan. Tidak mendapatkan cukup air untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan tekanan darah rendah, kejang, dan kerusakan ginjal.
Pastikan untuk mendapatkan banyak air selama sahur dan berbuka puasa. Mengonsumsi makanan dengan kandungan air yang tinggi, seperti buah dan sayuran segar, juga dapat membantu Anda mendapatkan cairan yang dibutuhkan.
8. Makan lebih banyak makanan GI rendah
Makanan dengan indeks glikemik (GI) rendah melepaskan gula lebih lambat. Hal ini menyebabkan gula darah Anda meningkat secara bertahap. Makanan GI rendah sangat penting bagi penderita diabetes karena dapat membantu mengatur kadar gula darah mereka. Contoh makanan GI rendah termasuk biji-bijian, buncis, dan jeruk.
9. Tidur yang cukup
Kurang tidur mempengaruhi sensitivitas tubuh terhadap insulin, menyebabkan kadar gula darah menjadi lebih sulit untuk dikendalikan. Kurang tidur telah dikaitkan dengan risiko masalah kesehatan yang lebih tinggi seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Jumlah tidur yang disarankan untuk orang dewasa berusia 18 hingga 60 tahun adalah 7 jam semalam.
10. Dapatkan olah raga yang sesuai
Mungkin tergoda untuk ingin bergerak sesedikit mungkin saat berpuasa untuk mencoba menghemat energi. Namun, tidak bergerak sama sekali dapat memiliki efek sebaliknya dan malah membuat Anda merasa lebih lesu.
Anda dapat melakukan beberapa olahraga ringan, seperti jalan cepat atau jogging pendek, untuk meningkatkan sirkulasi darah dan membantu Anda merasa lebih energik. Anda dapat menambahkan olahraga ke gaya hidup Anda dengan mengubah bagian dari rutinitas harian Anda, misalnya dengan berjalan kaki daripada berkendara ke masjid untuk shalat malam.
11. Jangan lewatkan Sahur
Makan sebelum fajar, juga dikenal sebagai sahur, tepat sebelum fajar menyingsing dapat membantu Anda menjaga tingkat energi Anda sepanjang hari. Makan sahur lebih awal dari subuh dapat menyebabkan Anda menghabiskan energi dari makanan Anda lebih awal dan membuat Anda merasa lebih lemah sampai Anda dapat berbuka puasa. Menunda sahur dapat membantu energi yang Anda peroleh dari makanan bertahan selama jam-jam aktif Anda hingga matahari terbenam.
12. Makan makanan bergizi saat berbuka puasa
Makanan sehat saat buka puasa bisa membantu tubuh mendapatkan energi kembali dengan cepat. Di antara beberapa komunitas Muslim, adalah kebiasaan untuk berbuka puasa dengan tiga kurma. Kurma adalah pilihan yang baik untuk camilan sehat karena mengandung gula alami, serat, dan mineral penting lainnya seperti magnesium dan potasium. Camilan bergizi sehat lainnya termasuk yoghurt tanpa pemanis, kacang-kacangan seperti almond dan kenari, dan buah-buahan seperti anggur, aprikot, dan buah ara.
Itulah 12 tip spuasa lancar bagi lansia. Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News