WomanIndonesia.co.id – Untuk kedua kalinya penulis menyambangi Toko Al Barkat Oriental Rugs & Carpets Jalan RS Fatmawati Nomor 28 AA, Jakarta Selatan selama pandemi Covid-19. Namun kali ini suasananya agak berbeda. Pusat toko karpet milik sang ‘Sultan Karpet’ begitu julukan Atta Ul Karim tampil suasana yang segar.
Bingkai lukisan dengan warna-warna segar yang menempel di dinding memberi kesan modern dan vintage. Ditambah lagi dengan hamparan karpet dan kaligrafi memberi nuansa klasik. Secangkir chai panas – teh rempah khas Pakistan sudah tersuguh di meja. Singkat cerita kami pun mengawali perbincangan hangat dengan pengusaha muda asal Pakistan.
Pria 27 tahun ini menceritakan awal mula terjun bisnis karpet di Indonesia. Ia mulai belajar bisnis karpet ketika usia 15 tahun. Atta hijrah dari Pakistan (negara ia berasal) ke Indonesia untuk meneruskan bisnis karpet ayahnya.
Usaha karpet ayahnya dimulai sejak tahun 1993 hingga saat ini memiliki 27 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia yakni Bogor, Serpong, Bandung, Medan, Pekanbaru, Balikpapan, Semarang, Purwokerto, Makassar, Surabaya, dan kota besar lainnya.
“Saya melanjutkan bisnis ayah saya. Saya ke Indonesia tahun 2009, awalnya kita cuma punya satu toko ini, sekarang Alhamdulillah sudah berkembang 27 cabang dan akan membuka cabang lagi,” kata Atta kepada penulis Jumat (12/2).
‘Ibarat padi, semakin tua semakin merunduk’, peribasa ini sangat menggambarkan pribadi Atta. Meski dikenal dekat dengan banyak selebritis Indonesia seperti keluarga Anang Hermansyah, Raffi Achmad, Baim Wong, Irfan Hakim, Teuku Wisnu, Irwansyah dan YouTuber Atta Halilintar serta muncul di program-program acara TV tidak membuatnya angkuh. Ia tetap membuka diri berteman dengan siapa saja tanpa memandang status sosial.
“Saya berteman dengan semua orang dan gak pilih-pilih. Mau itu aktris, politikus, pejabat, TNI, polisi, orang kayak gimana pun mau saya jadikan teman,” kata Atta.
Hingga ulama besar Alm Syeh Ali Jaber pernah berkunjung di Al Barkah Cipete Jakarta Selatan dan memberinya kenang-kenangan berupa sajadah bekas Masjidil Haram Mekah. Bagi Atta ini adalah suatu keberuntungan bisa bertemu dengan ulama besar yang dicintai umat muslim.
Bersyukur adalah salah satu kunci sukses yang diwariskan sang Ayah kepada Atta dan saudara-saudaranya. Ya, Toko Al Barkat Karpet ini merupakan usaha keluarga yang dijalankan dengan hati dan penuh rasa syukur. Karena, kata Atta dengan bersyukur ia tidak merasakan kesulitan dan tantangan dalam menjalankan usahanya meski ratusan bahkan ribuan kompetitor.
“Saya tidak ambil untung banyak yang penting pelanggan puas. Yang saya tekankan di sini saya pakai harga jujur dan harga terbaik. Kalau saya jual mahal orang gak bakal balik belanja lagi. Lebih baik kita jujur, orang balik lagi belanja dan akan dipromosikan dari mulut ke mulut,” terang Atta.
Tak ayal, Al Barkat Karpet banyak dipromosikan publik figur di sosial media secara cuma-cuma. “Alhamdulillah kita juga ada website resmi dan instagram. Bisa dilihat yang beli dari artis, pejabat, pengusaha karena itulah kunci sukses kita harus jujur,” jelas Atta.
Berbeda dengan pengusaha lainnya, Atta lebih mengutamakan kedekatan emosional dengan pelanggan. Sehingga ketika hubungan persaudaraan dan persahabatan terbangun pelanggan merasa senang. Ini terlihat dari postingan review di sosial media sejumlah aktris yang menjadi pelanggan Toko Al Barkat Karpet seperti Ashanty, Tyas Mirasih, Titi Kamal, Novita Sari, Naga Lyla, Nikita Willy, Jessica Mila. Selain aktris, beberapa pejabat negara seperti Airlangga Hartarto dan Guruh Soekarno Putra juga menjadi pelanggan Toko Al Barkat Karpet.
Atta punya cara tersendiri untuk lebih akrab dengan pelanggan. Usai pelanggan membeli di toko miliknya, ia kerap mengundang mereka untuk makan makanan khas Pakistan. “Misalnya hari ini dia belanja karpet, berapa hari kemudian saya hubungi buat datang makan makanan Pakistan. Saya undang makan karena suka silaturahmi, terus mereka suka posting di media sosial jadi orang tau juga,” bebernya.
Selama pandemi virus corona atau Covid-19 kata Atta impor karpet terhambat. Kendati demikian, Toko Al Barkat Karpet tetap berjualan dengan stok yang ada. Meskipun tidak seramai sebelum Covid-19 dalam seminggu ada saja pelanggan yang datang.
“Saya bersyukur aja dan gak mengeluh, karena rezeki sudah ada yang atur. Untuk karpet kita jual stok yang ada karena akses impor masih tertutup,” ujarnya.
Tak dipungkiri semenjak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Toko Al Barkat harus merumahkan sebagian karyawannya namun tetap memberi mereka gaji.
“Pokoknya tetap bertahan dan maju karena saya selalu bersyukur keadaan apapun. Kalau bersyukur dari hati pasti rezeki ada terus. Semua ada hikmahnya. Saya juga tidak memberhentikan karyawan. Saya rumahkan, tapi tetap saya beri gaji, karena kita tidak boleh memutuskan rezeki orang, karena ada anak, istri dan keluarganya yang mendoakan, sehingga kita pun ikut didoakan,” tutur Atta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News