Tradisi Ramadhan di Mesir berbeda dengan negara-negara lain. Berikut ini beberapa tradisi menarik di Mesir.
Womanindonesia.co.id – Sebagai salah satu bulan yang paling terkenal dan suci dalam Islam, umat Islam merayakan Ramadhan di seluruh dunia dengan semangat dan semangat yang tinggi. Mesir menjadi negara Islam terkemuka, tidak berbeda. Ramadhan di Mesir adalah pemandangan untuk dilihat dengan puasa hari yang panjang disertai dengan dekorasi dan genderang pagi.
Bulan ini penting karena Nabi Muhammad (SAW) menerima wahyu pertamanya dari Al-Qur’an dari Malaikat Jibril. Orang-orang menikmati melakukan perbuatan baik membaca Al-Qur’an, menawarkan doa, puasa di siang hari, dan melakukan amal selama bulan itu.
5 Tradisi Ramadhan di Mesir
1. Perayaan Ramadhan di Mesir
Sebagian besar tradisi dan ritual Islam berasal dari Mesir. Karena itu, masyarakat di Tanah Air tetap disiplin tinggi dalam menjalankan ibadah puasa dan salat di bulan Ramadhan. Penduduk setempat menghiasi rumah mereka dengan lentera Ramadhan yang dikenal sebagai fanoos dan mengatur buka puasa untuk keluarga.
Sesuai tradisi, tembakan meriam menandai dimulainya buka puasa setelah salat magrib di banyak kota. Muslim menyiapkan banyak makanan lezat untuk berbuka puasa. Para penabuh genderang (Mesaharaty atau Musaharati) turun ke jalan di pagi hari untuk membangunkan orang-orang dan makan makanan sebelum fajar yang dikenal sebagai Sahur. Bulan berakhir dengan perayaan Idul Fitri di seluruh negeri.
2. Puasa Ramadhan di Mesir
Ramadhan adalah bulan tradisi. Muslim di Mesir mengikuti tradisi ini dengan iman dan pengabdian yang luar biasa. Oleh karena itu, mereka berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam dengan menjaga semangat mereka dan menahan diri dari makan dan minum selama waktu tersebut.
Mereka bangun pagi-pagi dan makan sahur sebelum memulai puasa. Umat Muslim berbuka puasa dengan makanan berbuka puasa setelah menunaikan salat magrib. Mereka berbuka puasa dengan makan kurma dan minum susu atau air. Orang-orang juga menjaga pola makan bergizi dan minum minuman yang tidak hanya menghidrasi tubuh tetapi juga menebus hari puasa yang panjang.
3. Sholat dan Silaturahmi
Orang-orang biasanya melakukan shalat berjamaah selama bulan Ramadhan. Mereka berkumpul di masjid terdekat untuk salat magrib. Banyak juga yang membacakan ayat-ayat dari kitab suci Al-Qur’an untuk menghormati Al-Qur’an dan Allah.
Selain itu, Ramadhan di Mesir lebih merupakan pertemuan yang berorientasi keluarga untuk mempromosikan persaudaraan. Anggota keluarga merayakan Ramadhan dengan menyiapkan makanan lezat dan tradisional untuk buka puasa.
Orang-orang mengunjungi kerabat dan teman dan sebaliknya untuk berbuka puasa. Banyak yang mengatur makanan buka puasa gratis dan memberikannya kepada orang miskin dan membutuhkan. Mesir dianggap sebagai tempat di mana tidak ada yang tersisa tanpa makanan berbuka puasa setelah berbuka puasa.
4. Dekorasi Ramadhan
Sesuai cerita, orang Mesir keluar dengan fanoos (lampu Mesir) untuk menerima Fatimiyah Khalifah Moezz El-Din El Allah pada hari ke 5 Ramadhan tahun 358 H. Sejak itu, fanoos telah terjadi di item dekorasi utama Ramadhan di Mesir.
Fanoos telah melihat banyak transformasi struktural selama bertahun-tahun, tetapi esensinya sama. Bersamaan dengan fanoo, kota-kota Mesir didekorasi dengan warna-warna halus, dengan buka puasa diselenggarakan di tempat yang berbeda secara berkala.
Akibatnya, wisatawan yang mengunjungi Mesir selama Ramadhan dapat melihat budaya Islam yang semarak dan orang-orang yang mengenakan pakaian tradisional dengan perayaan yang ramah di sekelilingnya.
5. Meriam menandai Ifta (Buka puasa)
Di banyak negara Afrika, meriam ditembakkan untuk menandai berakhirnya puasa di siang hari dan dimulainya buka puasa. Banyak yang percaya bahwa tradisi menembakkan meriam untuk menandai buka puasa berasal dari Mesir.
Legenda mengatakan bahwa Kairo adalah kota pertama di mana penembakan meriam menemukan akarnya. Beberapa cerita menceritakan bahwa tradisi menembakkan meriam merupakan kecelakaan di Kesultanan Mamluk.
Banyak catatan juga mendokumentasikan penembakan meriam dari benteng Saladin dan Bukit Muqattam. Meskipun itu adalah pembicaraan lama, penembakan meriam kadang-kadang dapat dilihat di bulan Ramadhan di Mesir dan banyak negara Arab lainnya.
Itulah lima tradisi Ramadhan di Mesir. Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News