Womanindonesia.co.id – Dalam dunia percintaan tentunya tidak luput dari berbagai masalah yang mengakibatkan pasangan Anda menjadi marah kepada Anda. Itu merupakan hal normal dan wajar saja asal tidak berlarut-larut. Menghadapi pasangan yang marah memang tidaklah sederhana, terkadang Anda harus mengontrol emosi agar hubungan tetap terjaga.
Alasan Pasangan Marah
Terkadang, pasangan yang marah bukan karena Anda melakukan kesalahan tapi bisa saja karena dia ingin Anda menuruti keinginannya. Diam dijadikan senjata agar Anda mau mengikuti aturan mainnya.
Namun jika keinginannya terasa terlalu tidak masuk akal bagi Anda, tak usah pusing. Sesekali, Anda bisa balik mendiamkannya sampai ia sendiri yang nantinya melunak lebih dulu.
Usahakan agar tidak balik marah pada pasangan saat ia emosi atau marah. Balik marah padanya hanya akan membuat masalah yang semakin rumit. Balik marah padanya juga akan membuatnya semakin tertekan dan emosinya tidak terkendali.
Saat ada masalah dan ada yang marah dalam hubungan, salah satu di antaranya harus mencoba lebih sabar dan menerima. Meski begitu, sebelumnya Anda tetap perlu berusaha mengajak pasangan berbicara. Jika ia memang tidak mau menanggapi dan bersikeras pada pendiriannya, cobalah diamkan dia sejenak.
Saat melakukannya, kerjakan saja apapun kegiatan Anda seolah tidak ada apa-apa. Jika ia adalah suami Anda, tetap persiapkan kebutuhannya seperti biasanya tanpa ada yang berubah. Sikap ini bertujuan memberi tahu pasangan secara tidak langsung bahwa diam bukan cara untuk mendapatkan keinginannya.
8 Trik Menghadapi Pasangan yang Marah

Kemarahan yang meledak dapat merusak hubungan. Sikap dan perilaku negatif pasangan yang marah dapat menguras energi Anda, membuat Anda merasa frustrasi dan tidak didengar, dan merusak tidak hanya kesejahteraan Anda tetapi juga kesehatan kemitraan.
Namun, jika Anda mampu menangani pasangan yang marah dengan terampil, hubungan Anda dapat berubah secara dramatis. Berikut adalah beberapa strategi efektif untuk menghadapi pasangan yang marah.
1.Netralkan Emosional
Tips pertama menghadapi pasangan yang marah adalah netralkan emosional Anda. Ketika Anda mencoba mengendalikan pasangan yang marah, mereka mungkin menjadi defensif dan lebih tidak kooperatif. Tidak bijaksana untuk marah sebagai tanggapan atas kemarahan pasangan; lebih baik membiarkan orang lain marah dan menyadari bahwa mereka pada akhirnya akan tenang. Semakin tenang Anda, semakin cepat kemarahan mereka mereda.
Dengan cara ini, Anda meredakan situasi. Tujuan akhir dari de-eskalasi adalah untuk mengurangi intensitas emosional dan mengarahkan permusuhan ke arah peningkatan kerja sama.
2. Bersikap Tegas dan Terhormat
Tips ke dua menghadapi pasangan yang marah adalah bersikap tegas dan terhormat. Bertindak tegas adalah proses mengambil posisi di mana Anda dapat mengungkapkan keinginan Anda secara langsung dan hormat sambil mempertimbangkan perasaan dan keinginan pasangan Anda juga. Ketika Anda bertindak dan berbicara dengan sikap hormat yang tegas, Anda percaya diri, jujur, dan terbuka. Pada saat yang sama, dengan bersikap tegas, Anda memberdayakan pasangan Anda untuk mengambil bagian tanggung jawab mereka.
3. Berbicara Secara Konstruktif, Memahami, dan Memvalidasi
Tips ke tiga menghadapi pasangan yang marah adalah berbicara secara konstruktif, memahami, dan memvalidasi. Orang sering bertindak dengan cara marah karena mereka pikir mereka tidak didengar, tidak dianggap serius, atau tidak dihargai. Mereka mungkin merasa kecewa dan diabaikan. Untuk menghindari mengobarkan kemarahan pasangan Anda, adalah bijaksana untuk secara aktif mendengarkan mereka sampai Anda yakin mereka merasa didengar dan dipahami.
Pergi ke bawah permukaan dan mencoba untuk memahami kebutuhan terdalam mereka, dan memvalidasi perasaan dan pengalaman mereka. Validasi adalah salah satu cara kita mengkomunikasikan penerimaan diri kita sendiri dan orang lain. Bukan berarti setuju dengan semuanya. Sebaliknya, itu mengenali dan mempertimbangkan perspektif pasangan Anda.
Kunci untuk validasi adalah hadir dan benar-benar berusaha untuk memahami. Itu adalah mendengarkan pasangan Anda serta pengalaman internal Anda, tetap bersamanya daripada mendorongnya atau menghindarinya.
Bagian lain dari validasi secara akurat mencerminkan apa yang Anda dengar misalnya, “Apa yang saya dengar Anda katakan adalah …. Apakah itu benar?” Ini harus dilakukan tanpa asumsi atau penilaian sambil bersikap jelas, dan tenang.
4. Belajar Sabar dan Welas Asih
Tips ke empat menghadapi pasangan yang marah adalah belajar sabar dan welas asih. Di bawah kemarahan biasanya terletak emosi yang lebih dalam dan lebih rentan seperti ketakutan, kesedihan, atau rasa sakit, yang mungkin kurang dapat diakses oleh pasangan Anda untuk diatasi. Untuk waktu yang singkat, kemarahan berfungsi sebagai perisai pelindung dan membuat pasangan Anda merasa kuat dan terkendali.
Namun, dalam jangka panjang, itu menyakiti mereka dari dalam. Inilah sebabnya mengapa penting untuk memiliki belas kasih terhadap pasangan Anda dan menjauh dari kesalahan dan tuduhan.
Kesabaran dapat berfungsi sebagai penangkal kemarahan dalam diri Anda dan juga pasangan Anda. Ini memerlukan menjadi bijaksana pada saat kemarahan muncul. Ini tentang menunggu—tidak berbicara atau melakukan sesuatu yang mungkin otomatis atau reaktif. Kesabaran dan kasih sayang adalah fondasi energi positif dan kerja sama di antara orang-orang.
5. Berpikir Panjang

Tips ke lima menghadapi pasangan yang marah adalah berpikir panjang. Ungkapan “pilih pertempuran Anda” tidak hanya berlaku untuk pertempuran militer; itu juga relevan dengan hubungan dengan pasangan yang marah. Para pemimpin militer mungkin bersedia untuk kalah dalam beberapa pertempuran sehingga mereka dapat “memenangkan perang.”
Mereka umumnya tidak menyia-nyiakan sumber daya dan energi untuk hal-hal yang tidak dapat mereka menangkan. Dengan cara yang sama, karena individu memiliki keyakinan, pendapat, preferensi, dan harapan yang berbeda, hubungan dapat menjadi semacam medan perang di mana menahan diri terkadang merupakan strategi yang bijaksana.
Ungkapan “pilih pertempuran Anda” tidak hanya berlaku untuk pertempuran militer; itu juga relevan dengan hubungan dengan pasangan yang marah.
Jika Anda mau, Anda dapat menemukan banyak topik untuk diperdebatkan dengan pasangan Anda. Namun, akan menguntungkan Anda untuk selektif, melepaskan apa yang paling tidak penting. Ingat, tidak masuk akal atau tidak praktis untuk memperebutkan setiap perbedaan yang Anda miliki. Anda mungkin memenangkan argumen, tetapi pada akhirnya hubungan Anda mungkin melemah.
6. Renungkan Tindakan Anda dan Pahami Pemicunya
Tips ke enam menghadapi pasangan yang marah adalah renungi perbuatan Anda dan pahami penyebab pasangan marah. Bertanggung jawab berarti menerima peran Anda dalam frustrasi dengan pasangan yang marah dan merenungkan tindakan apa yang dapat memicu kemarahan mereka. Ini juga berarti memahami apa yang memicu Anda untuk berperilaku seperti yang Anda lakukan.
Semakin Anda sadar, semakin tidak reaktif dan semakin konstruktif Anda. Hasilnya mungkin kesejahteraan yang lebih besar untuk Anda, pasangan Anda, dan hubungan Anda. Jika Anda menyadari bahwa Anda berperan dalam meningkatkan pertengkaran, bertanggung jawablah dan akui peran Anda. Kepemilikan Anda dapat mengurangi ketegangan dan mendorong pasangan Anda untuk mengambil kepemilikan juga.
7. Hadapi Tantangan Anda Saat Pasangan Tenang
Tips ke tujuh menghadapi pasangan yang marah adalah hadapi saat pasangan tenang. Ketika keadaan emosional pasangan Anda sangat tinggi, keadaan kognitif mereka mungkin terganggu. Tidak ada gunanya menangani masalah Anda selama kemarahan mendominasi. Berikan waktu bagi energi negatif untuk menetap untuk membangun diskusi yang lebih rasional.
Ketika Anda berdua tenang dan tenang, atasi masalah yang menyebabkan perilaku marah pasangan Anda. Pada saat ini, mereka mungkin lebih terbuka untuk mendengarkan dan memahami. Juga, jangan lupa untuk menerapkan aturan ini pada diri Anda sendiri. Ketika bagian emosional atau marah Anda diaktifkan, luangkan waktu untuk menenangkan diri. Kemarahan memicu kemarahan, dan ketenangan meningkatkan suasana yang lebih tenang.
8. Pikirkan Pengaruh, Bukan Kontrol

Tips ke delapan menghadapi pasangan yang marah adalah pikirkan pengaruh bukan kontrol. Jangan fokus untuk mencoba mengubah pasangan Anda. Anda tidak bisa. Anda dapat, bagaimanapun, mempengaruhi pasangan Anda dan menunjukkan kepada mereka manfaat dari posisi Anda. Anda dapat mempengaruhi pasangan Anda dengan menciptakan lingkungan positif yang kondusif untuk kerjasama daripada kontrol.
Anda mungkin pernah mendengar ungkapan, “Anda dapat menangkap lebih banyak lalat dengan madu daripada cuka.” Ketika Anda memperlakukan pasangan Anda dengan manis, Anda dapat membawa mereka lebih dekat kepada Anda dan lebih dekat untuk memahami bagaimana perasaan Anda dan mengapa Anda merasa seperti itu.
Ini dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan hasil yang produktif. Jika Anda menerapkan strategi di atas, Anda mungkin terkejut melihat seberapa besar energi antara Anda dan pasangan berubah dan hubungan Anda berkembang.
Itulah delapan trik menghadapi pasangan yang marah. Kuncinya, menghadapi pasangan yang marah tidak balik marah ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News