Womanindonesia.co.id – Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Tahukah Anda bahwa ada beberapa tahap perkembangan yang dialami remaja yang perlu diketahui orang tua? Simak penjelasan berikut ini!
Masa remaja awal (usia 10-13 tahun)
Fase remaja awal terjadi dalam rentang usia 10-13 tahun. Pada masa ini, anak tumbuh lebih cepat dan mengalami tahap awal pubertas. Anak mulai memerhatikan munculnya rambut ketiak dan kemaluan, pertumbuhan payudara, keputihan, mulai menstruasi atau mimpi basah, dan testis yang membesar.
Anak juga mulai sadar mengenai penampilannya sehingga lebih memerhatikan hal tersebut. Ia juga akan mulai merasa memerlukan privasi sehingga membuatnya senang menyendiri dari keluarga. Biasanya, perubahan ini terjadi lebih dulu pada anak perempuan.

Fase Remaja Pertengahan (Usia 14-17 Tahun)
Perubahan fisik dari pubertas berlanjut selama masa remaja pertengahan. Untuk anak laki-laki, perubahan suara akan mulai terjadi di mana suara akan terdengar lebih berat. Selain itu, jerawat juga terlihat mulai muncul di wajah. Sedangkan pada anak perempuan, kebanyakan sudah mulai mengalami menstruasi yang teratur di fase ini.
Di usia ini, banyak remaja juga mulai tertarik untuk menjalin hubungan yang lebih dari pertemanan dengan lawan jenisnya. Mereka mungkin mempertanyakan dan mengeksplorasi identitas seksual mereka yang bisa saja membuat stres jika mereka tidak mendapat dukungan dari teman sebaya, keluarga, atau komunitas.
Di tahap ini, kebanyakan remaja juga mulai cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu dengan keluarga karena lebih memilih bersama dengan teman-temannya. Perkembangan kognitif anak di fase remaja pertengahan ini juga semakin matang, tetapi cara berpikir mereka masih belum sematang pemikiran orang dewasa.
Masa remaja akhir atau dewasa muda (usia 18-24 tahun)
Pada masa remaja akhir, fisik anak telah sepenuhnya berkembang. Dalam masa ini, perubahan lebih banyak terjadi dalam dirinya. Ia mulai bisa mengendalikan dorongan emosional yang muncul, merencanakan masa depan, dan memikirkan konsekuensi yang akan ia hadapi jika melakukan perbuatan yang tidak baik.
Ia juga mulai memahami apa yang diinginkannya dan bisa mengatur diri sendiri, tanpa mengikuti kehendak orang lain. Kestabilan emosi dan kemandirian ini umumnya didapatkan oleh anak pada masa remaja akhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News