Womanindonesia.co.id – Peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB), OVO, dan Grab Indonesia tidak hanya menghadirkan gizi sehat bagi 1.500 murid dan guru di 11 Sekolah Khusus (SKH) se-Tangerang Raya, tetapi juga menjadi motor penggerak baru bagi ekonomi lokal.
Program yang dijalankan hingga April 2026 ini melibatkan langsung para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekitar sebagai penyedia makanan bergizi. Hal ini membuka peluang ekonomi baru bagi pelaku usaha kuliner rumahan di tengah naik-turunnya dinamika ekonomi pasca pandemi.
“Semua bahan makanan disediakan oleh merchant yang merupakan UMKM sekitar. Ini bukan hanya program gizi, tapi juga pemberdayaan ekonomi lokal,” ujar Tirza Reinata, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, saat peluncuran program di SKH Yayasan Karya Dharma Wanita (YKDW) Kota Tangerang, Senin (14/4).
Menurutnya, Grab bersama YIPB dan OVO ingin membangun ekosistem yang inklusif, di mana manfaat program sosial bisa dirasakan menyeluruh oleh berbagai lapisan masyarakat.
Hal senada disampaikan Cahaya Manthovani, Ketua Pelaksana Harian YIPB, bahwa pelibatan UMKM merupakan bagian integral dari desain program. “Kami ingin menciptakan multiplier effect. Anak-anak mendapat gizi, dan masyarakat sekitar mendapat penghasilan. Ini bentuk kolaborasi nyata,” ujarnya.
Di tengah keterbatasan yang masih dihadapi banyak Sekolah Khusus, kehadiran program MBG menjadi angin segar. Terlebih, dengan penyesuaian menu makanan berdasarkan rekomendasi Badan Gizi Nasional untuk anak-anak berkebutuhan khusus, UMKM lokal juga didorong untuk naik kelas dalam standar penyajian dan kualitas produk.
Salah satu pelaku UMKM mitra program, Ibu Rani, mengaku senang bisa menjadi bagian dari program ini. “Saya biasanya jualan nasi kuning di depan rumah. Tapi sekarang, saya dan tim kecil saya belajar menyajikan makanan sesuai kebutuhan anak-anak SLB. Senang sekali rasanya, usaha kecil saya ikut mendukung masa depan anak-anak,” katanya.
Ketua Pembina YIPB, Maya Miranda Ambarsari, menegaskan bahwa keberlanjutan program sangat bergantung pada kolaborasi banyak pihak, termasuk pelaku usaha kecil. “Kami percaya anak-anak berkebutuhan khusus memiliki potensi luar biasa. Maka dukungan gizi dan ekonomi sekitar mereka harus saling menguatkan,” katanya.
Program ini juga dinilai mendukung agenda prioritas nasional “8 Program Hasil Terbaik Cepat” dari pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya dalam upaya menjangkau 80 juta penerima manfaat MBG hingga 2029.
Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, menambahkan bahwa kolaborasi sektor swasta dalam program sosial harus bisa menjawab tantangan nyata di lapangan. “Kami ingin hadir bukan hanya lewat dana CSR, tapi lewat solusi berkelanjutan. Ini komitmen jangka panjang kami,” tegasnya.
Ketua YKDW Kota Tangerang, Hj. Titin Suhartini, menyampaikan harapannya agar program ini bisa terus berlanjut dan meluas. “Anak-anak kami sangat bersemangat. Tapi mereka juga punya kebutuhan yang berbeda. Dukungan gizi dan perhatian sosial seperti ini sangat berarti,” katanya.
Lewat program ini, terlihat jelas bahwa menyajikan makanan bergizi bisa menjadi pintu masuk untuk perubahan sosial yang lebih luas: menyehatkan generasi muda sekaligus menyejahterakan ekonomi lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News