WomanIndonesia.co.id – Pernahkan Anda membayangkan belanja produk kebutuhan rumah tangga di Refill Station? Anda cukup membawa wadah kosong dan mengisi ulang produk yang dibutuhkan.
Selain mudah, Anda bisa mengurangi penggunaan sampah plastik yang saat ini masih menjadi masalah besar dunia, termasuk di Indonesia. Meski begitu, di Indonesia Anda baru dapat membeli kebutuhan rumah tangga hanya dari brand Unilever yang baru memperkenalkan Refill Station.
Proyek uji coba Refill Station tersebut merupakan salah satu contoh penerapan konsep ekonomi sirkular (circular economy) yang selama ini dijalankan oleh Unilever Indonesia, yakni mengedepankan pentingnya unsur penggunaan kembali dan daur ulang, serta mereduksi penggunaan plastik.
Anda dapat membeli produk-produk seperti Rinso, Molto, Sunlight, Superpell, Lifebuoy, Clear, Dove, Sunsilk, TRESemmé, Love Beauty and Planet, dan Bango. Harga yang ditawarkan pun lebih murah dari produk kemasan yang biasa Anda beli.
“Harga refill lebih murah, yang dinilai isinya aja. Ditimbang dulu, perbedaan itu yang dikalikan harga produknya,” tutur Nurdiana Darus, Head of Corporate Affair & Sustainability Unilever pada Senin, 24 Februari 2020 di Bale Nusa, Jakarta.
Refill Station tersebut berlokasi di Saruga Package-free Shopping Store, Bintaro. Hadir di tengah semangat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020, proyek ini menjadi salah satu upaya perusahaan mendukung pemerintah Indonesia wujudkan ‘Indonesia Bebas Polusi Plastik pada Tahun 2040’.
Baru-baru ini KLHK menetapkan ‘Peta Jalan Pengurangan Sampah Plastik oleh Produsen’, dimana menargetkan produsen untuk bisa mengurangi sampah yang berasal dari produk dan atau kemasan produk sebesar 30% pada tahun 2029.
Target tersebut akan tercapai jika produsen terus melakukan inovasi dan membantu mengedukasi konsumen untuk menerapkan gaya hidup yang lebih bijak dalam menggunakan plastik serta mengelola sampah dari rumah tangga.
Hal ini dinilai sejalan dengan komitmen Unilever secara global untuk paling lambat pada tahun 2025 mengurangi setengah dari penggunaan virgin plastic atau plastik baru, mempercepat penggunaan plastik daur ulang, serta mengumpulkan dan memproses kemasan plastik lebih banyak daripada yang dijualnya.
“Kami berharap kehadiran Refill Station ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik Unilever, Saruga, pemerintah, regulator dan juga masyarakat. Semoga nantinya inisiatif ini dapat menjadi alternatif model bisnis baru yang berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan,” tutup Ade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News