Simak tips tetap aman dalam situasi membahayakan di tengah keramaian berkaca dari tragedi Itaewon Korea Selatan baru-baru ini.
Womanindonesia.co.id – Tragedi Halloween di Itaewon Korea Selatan menelan korban 156 jiwa per Selasa 1 November 2022. Dari korban yang ada, sekitar 100 orang di antaranya adalah perempuan. Peristiwa nahas ini menjadi pembelajaran bagi kita agar kita selalu waspada dalam berbagai kondisi.
Berada di tengah lautan manusia seperti pawai, festival musik, koser dan perayaan tahunan kerap kali terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Itaewon baru-baru ini. Nah berikut ini, beberapa tips mengamankan diri ketika berada di keramaian.
10 Tips Tetap Aman di Keramaian dan Situasi Berbahaya
Berikut adalah beberapa tips bertahan hidup yang womanindonesia.co.id rangkum untuk Anda.
1. Buka Mata
Hal pertama yang harus Anda lakukan ketika situasi tidak aman adalah keluar dari lautan manusia secepat dan setenang mungkin. Lihatlah ke sekeliling Anda: lebih baik mundur atau maju? Untuk mengetahuinya, coba tebak di mana pusat gempa berada, di mana paling ramai dan kemudian bergerak ke arah di mana kerumunan menipis. Jangan lupa untuk melihat ke atas.
2. Pergi selagi bisa
Jika kerumunan berada di sekitar Anda, ruang yang tersedia berkurang dan kebebasan bergerak Anda secara bertahap berkurang. Semakin lama Anda menunggu, semakin sulit untuk melarikan diri.
Mengingat hal ini, jangan ragu untuk meninggalkan area yang sangat padat segera setelah Anda mulai merasa tidak nyaman, dan selama Anda masih memiliki cukup ruang untuk bergerak. Dengan keluar dari keramaian, Anda juga akan mengurangi bahaya bagi orang lain, karena area tersebut akan kurang ramai bagi mereka yang tinggal.
3. Tetap tegak
Jika sudah terlambat untuk melarikan diri, hal terpenting yang harus dilakukan adalah menjaga keseimbangan dan tetap tegak. Dalam keramaian, orang-orang ditekan begitu erat sehingga jika seseorang jatuh, mereka menciptakan efek domino, segera menjatuhkan orang-orang di sekitar mereka. Jika Anda jatuh, beban tubuh lain akan menjepit Anda ke tanah sebelum Anda memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Jadi tetaplah berdiri.
4. Simpan napas Anda
Oksigen adalah sumber daya Anda yang paling berharga. Sebagian besar kematian akibat terinjak-injak disebabkan oleh sesak napas. Hindari berteriak kecuali Anda harus, dan kendalikan pernapasan Anda.
5. Lengan setinggi dada
Jika tekanan menjadi kuat, lipat tangan Anda ke depan seperti petinju. Dalam posisi itu Anda dapat melindungi tulang rusuk Anda dan menjaga jarak beberapa sentimeter di sekitar tulang rusuk dan paru-paru Anda sehingga Anda dapat bernapas.
6. Ikuti arus
Saat didorong, refleks alami kita bisa menahan tekanan dan mendorong kembali. Namun, dalam keramaian, menolak akan membuang-buang energi yang berharga. Sebaliknya, biarkan diri Anda terbawa arus sambil selalu menjaga keseimbangan.
7. Menjauh dari penghalang
Satu-satunya waktu ketika tips sebelumnya tidak berlaku adalah jika Anda berada di samping tembok, pagar atau benda padat lainnya, Anda tidak dapat memanjat. Jika memungkinkan, menjauhlah dari dinding, pilar, dan pagar apa pun.
8. Pahami tanda-tanda kepadatan
Untuk membuat keputusan yang baik, Anda harus mampu mengevaluasi gawatnya situasi. Berikut adalah beberapa aturan praktis untuk memperkirakan kepadatan kerumunan:
- Jika Anda tidak memiliki kontak fisik dengan orang-orang di sekitar Anda, kepadatannya mungkin masih di bawah tiga orang per meter persegi, jadi saat ini semuanya baik-baik saja.
- Jika Anda menabrak satu atau dua orang di sekitar Anda tanpa sengaja, kepadatan kerumunan harus sekitar empat hingga lima orang per meter persegi. Tidak ada bahaya langsung, tetapi akan lebih baik untuk menjauh dari pusat kemacetan.
- Jika Anda tidak dapat menggerakkan tangan Anda dengan bebas, sampai-sampai sulit untuk menyentuh wajah Anda, ada terlalu banyak orang bahayanya telah menjadi akut.
9. Jika terjadi kepanikan
Kepanikan adalah situasi khusus di mana kerumunan orang bergegas ke arah yang sama untuk menghindari bahaya nyata atau yang dicurigai. Contohnya termasuk penyerbuan Madhya Pradesh di India (2013), Place de la République di Paris (2015), Festival Air Terjun di Victoria, Australia (2016), Piazza San Carlo di Turin (2017) dan Festival Warga Global di New Kota York (2018).
Dalam situasi seperti ini, pergerakan massa bisa lebih berbahaya daripada ancaman apa pun, nyata atau yang dibayangkan. Luangkan waktu sejenak untuk mengevaluasi situasi dan dengan tenang pindah ke tempat yang aman, sambil tetap sejauh mungkin dari keramaian.
10. Saling membantu
Situasi berbahaya bagi Anda sama berbahayanya dengan orang-orang di sekitar Anda. Penelitian oleh psikolog John Drury dari University of Sussex menunjukkan bahwa altruisme dan bantuan timbal balik adalah kunci untuk menghindari tragedi. Kerumunan bersatu lebih mungkin untuk bertahan hidup daripada kerumunan individualis.
Jadi tetaplah menjadi manusia dan bersikap baik kepada orang lain, tawarkan bantuan jika Anda bisa, hindari membuat orang-orang di sekitar Anda tersandung dan perhatikan anggota kelompok yang paling lemah. Ini akan menguntungkan semua orang, termasuk Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News