Womanindonesia.co.id – Di tengah tantangan penuaan populasi dan stigma usia lanjut yang masih kerap melekat pada dunia kerja, langkah Boga Group layak menjadi inspirasi. Dalam rangka memperingati Hari Lansia Nasional yang jatuh pada 29 Mei, perusahaan kuliner ini kembali menegaskan komitmennya dalam membuka ruang bagi para lansia untuk tetap aktif, berkarya, dan memberi makna.
Sudah satu tahun sejak program inklusi tenaga kerja lansia pertama kali diluncurkan. Kini, tercatat 45 pekerja lansia aktif berkontribusi di berbagai lini usaha Boga Group, dari dapur restoran seperti Pepper Lunch, Kimukatsu, dan Yakiniku Like, hingga outlet bakery dan hospitality seperti Loaf Bun dan Putu Made.
Tak berhenti di situ, dalam momentum peringatan tersebut, Boga Group kembali membuka lima posisi kerja baru khusus untuk lansia. Ini bukan sekadar rekrutmen, melainkan langkah strategis yang menunjukkan bahwa usia tidak menghapus potensi seseorang untuk tetap produktif.
“Usia bukanlah batasan. Kami percaya bahwa setiap orang punya nilai, terlepas dari berapa pun usianya. Justru pengalaman dan semangat hidup para lansia membawa warna tersendiri dalam budaya kerja kami,” ungkap Kusnadi Rahardja, Presiden Direktur Boga Group, dalam acara apresiasi yang digelar khusus bagi para pekerja lansia di Jakarta.
Banyak di antara para pekerja lansia ini yang dulunya sempat pensiun, namun memilih kembali ke dunia kerja bukan semata karena kebutuhan finansial, melainkan karena ingin tetap bermanfaat dan mandiri. Ada yang menjadi greeter di restoran, membantu menyiapkan bahan makanan, hingga menjaga kebersihan area kerja dengan penuh dedikasi.
Bukan tanpa alasan program ini terus diperluas. Kehadiran para pekerja senior ternyata membawa dampak positif tak hanya bagi sesama rekan kerja, tetapi juga bagi pelanggan. Interaksi hangat dan penuh keramahan dari para lansia justru menjadi nilai tambah dalam pelayanan restoran.
“Dari awal, kami ingin menciptakan ruang yang manusiawi dan inklusif. Lansia bukan beban, justru bisa jadi inspirasi tentang kerja keras, ketulusan, dan konsistensi,” tambah Kusnadi.
Ia juga berharap program ini bisa menular ke lebih banyak sektor. “Kalau satu perusahaan saja bisa memberi peluang bagi puluhan lansia, bayangkan dampaknya kalau ini jadi gerakan nasional. Pemerintah tentu punya peran penting, bisa melalui insentif pajak atau regulasi afirmatif. Tapi inisiatif pertama-tama harus datang dari keberanian kita sendiri melihat potensi para senior ini.”
Lebih dari sekadar menyambut Hari Lansia Nasional, langkah Boga Group adalah contoh nyata bahwa pemberdayaan lansia bukan hanya wacana. Ini adalah bukti bahwa ketika lansia diberi kesempatan, mereka mampu membuktikan diri sebagai individu yang tetap punya semangat, daya guna, dan kontribusi besar bagi masyarakat.
Langkah Boga Group menunjukkan bahwa inklusivitas lintas generasi dalam dunia kerja bukan sekadar mimpi, melainkan kenyataan yang bisa dibangun, satu peluang kerja dalam satu waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News