Azizah Rigma Arum Pawestri merupakan salah satu awardee Glow & Lovely Bintang Beasiswa Batch 1 yang berasal dari Yogyakarta.
Womanindonesia.co.id – Perempuan yang akrab disapa Rigma ini, kini telah berhasil menyelesaikan studi strata satu (S1) di Teknik Arsitektur Universitas Gadjah Mada pada bulan Agustus 2021 dengan menyandang predikat cumlaude. Diawali dari passionnya yang suka sketsa dan gambar dari mulai menggambar komik saat SMA, Rigma bertekad mengembangkan bakatnya dengan masuk kuliah jurusan arsitektur.
Prestasi Azizah Rigma Arum Pawestri
Latar belakang keluarga yang sederhana dan juga lingkungan di desa tidak membatasi mimpi dan cita-citanya. Semasa kuliah Rigma mencoba keluar dari zona nyamannya dan memanfaatkan waktu mudanya sebaik mungkin. Pada tahun 2018, Rigma menjadi Juara 3 Lettering on Cup Competition by Kedai Kolega yang diadakan di Yogyatorium.
Kemudian di tahun 2019 Azizah Rigma Arum Pawestri beserta tiga orang temannya dipilih untuk mewakili arsitektur UGM dalam sebuah workshop bertajuk Evolution dalam acara Kuala Lumpur Architecture Festival yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Di tahun yang sama juga menjuarai beberapa kompetisi antara lain Juara Favorit 2 (Nasional) Architecture Design Competition Alfa-X by Alfamart, top 10 (Nasional) Infest Booth Spatial Design Competition, dan 4th Place (Nasional) Green House Design Competition.
Di tahun 2020 Azizah Rigma Arum Pawestri berhasil memperoleh juara 2 (Internasional) PAVE Student Design Competition in Collaboration with SketchUp, dan tahun 2021 menjadi Top 5 (Nasional) dalam 72 Hours Live Design Competition 2021.
Kompetisi Green House yang diadakan oleh Betzler Climate Architect Jerman menjadi hal yang cukup menarik baginya. Kompetisi ini merupakan sayembara untuk membuat desain rumah ramah lingkungan yang akan diterapkan di desa-desa di Indonesia. Dalam kompetisi ini desain-desain pemenang diolah lagi dan digabungkan lalu direncanakan untuk diterapkan di sebuah desa di Purwakarta.
Azizah Rigma Arum Pawestri dan timnya turut andil dalam merealisasikan project besar ini. Disana Ia bersama teman-teman finalis lain merenovasi beberapa rumah yang dipilih serta membuat tempat-tempat untuk menanam sayur dan buah di rumah agar rumah tersebut bisa memproduksi makanannya sendiri.
Di tengah berbagai kompetisi yang diikutinya, ia juga masih aktif dalam organisasi dan kepanitiaan. Rigma tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Arsitektur UGM, sebagai anggota divisi media dan menjadi pemimpin redaksi majalah arsitektur yang bernama “Etude”. Suka duka dan tantangan diperkuliahan sudah ia lewati.
“Saya sangat bersyukur kini bisa menyelesaikan studi S1. Namun demikian, masih banyak hal yang harus saya pelajari. Ke depannya saya ingin mengembangkan skillnya bidang arsitektur sustainable building agar bisa mendesain bangunan-bangunan yang ramah lingkungan,” ujar Azizah Rigma Arum Pawestri dalam virtual konferensi pers Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2022 baru-baru ini.
Dukungan Glow & Lovely Bintang Beasiswa
Kini Azizah Rigma Arum Pawestria bekerja di JP Studio Interior & Architecture sebagai Architectural Designer. Rigma adalah Adik Bintang Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2017 (Angkatan pertama). Sejak 2017, tercatat total lebih dari 65.000 peserta dari berbagai wilayah Indonesia yang mendaftar di program Glow & Lovely Bintang Beasiswa, dan 270 perempuan muda Indonesia yang berhasil melanjutkan pendidikan tinggi untuk mendekat kepada cita-cita mereka.
Selain dukungan beasiswa, Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2022 akan menghadirkan program kelas pendampingan secara lebih intens dengan materi yang bervariasi dan terkini selama empat tahun perkuliahan agar para penerima manfaat bisa memiliki bekal soft skill atau life skill yang mumpuni, terlebih di era yang kian dinamis dan kompetitif.
Azizah Rigma Arum Pawestri mengakui besarnya manfaat yang ia dapatkan bersama Glow & Lovely Bintang Beasiswa, terutama kelas pendampingan yang mendukung profesinya sekarang. Ia menceritakan keterampilannya sebagai arsitek sangat ditunjang dengan kemampuan berkomunikasi, kecekatan dalam memetakan dan menyelesaikan permasalahan, serta berpikir kritis dan inovatif, yang ia dapatkan semasa kelas pendampingan.
”Pada tahun ini kami membagi pendampingan menjadi dua, yaitu capacity building agenda berkala tahunan sejak 2017 sesuai kalender akademis, dan inspirational classes yang akan dilaksanakan lima kali dalam setahun dan bisa diikuti oleh Adik Bintang lintas angkatan,” kata Executive Director Hoshizora Foundation, Yudi Anwar.
Dengan demikian Glow & Lovely Bintang Beasiswa akan memfasilitasi Adik Bintang (sebutan bagi penerima manfaat beasiswa) sebanyak enam kelas pendampingan sehingga diharapkan mereka juga dapat terus beradaptasi dan menjadi individu yang lebih tangguh.
Senior Brand Manager Glow & Lovely Imelda Scherers menjelaskan, sejalan dengan strategi bisnis global ‘The Unilever Compass’, khususnya pilar Berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif Unilever memiliki komitmen ‘Positive Beauty’ atau ‘Cantik yang Positif’ untuk mendorong kecantikan yang inklusif dan percaya bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama, termasuk perempuan.
“Sejalan dengan komitmen tersebut, Glow & Lovely Bintang Beasiswa kembali membuka kesempatan bagi 60 perempuan muda yang terkendala finansial untuk meneruskan pendidikan tinggi sesuai dengan minatnya. Kami berharap program ini dapat mendorong perempuan muda Indonesia memaksimalkan potensi mereka,” kata Imelda.
Di tengah makin terbukanya peluang, masih terdapat sejumlah batasan yang menghalangi perempuan menunjukkan kemampuannya, termasuk pada bidang yang belum banyak didominasi perempuan, seperti industri STEM (sains, teknologi, engineering dan matematika) dimana perempuan hanya mengisi 2 dari 10 pekerja profesional.
Tantangan ini juga makin terasa akibat pandemi. Survei Asia-Pacific Girls Report 2021 menyebutkan bahwa Indonesia mengalami penurunan dua peringkat dibandingkan 2019 pada indikator peluang keterlibatan perempuan di bidang ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News