Womanindonesia.co.id – Sebagian besar orang pernah merasakan kesepian. Kehilangan orang terdekat keluarga, saudara bahkan teman kerap kali membuat kita merasa sendiri dan kesepian.
Kesepian adalah kondisi di mana seseorang merasa hampa, sendirian, dan tidak diinginkan. Perasaan kesepian dapat bersifat normal, dan hanya indikator penyakit jika perasaan menjadi berlebihan, menguras tenaga dan pikiran, serta mengganggu kehidupan sehari-hari.
Namun, ketika merasa kesepian memiliki dampak berbahaya sebab bisa saja menimbulkan masalah extrim seperti berikut ini:
Dampak Kesepian
Para peneliti ini mengamatai, perubahan gen-gen pada tubuh orang-orang yang kesepian. Hasilnya, pada orang kesepian, ada masalah pada aktivasi sistem dan peradangan. Intinya, kesepian membuat daya tahan tubuh menurun dan membuat tubuh rentan terserang penyakit akibat virus.
Alasannya, imun tubuh orang yang merasa kesepian harus memilih antara melawan ancaman virus atau melindungi tubuh dari serangan bakteri yang sudah jelas.
Bagi orang yang merasa kesepian, ia akan melihat dunia sebagai tempat yang mengancam, sistem daya tahan tubuh harus berfokus melawan bakteri ketimbang virus. Tanpa perlindungan terhadap virus dan antibodi melawan penyakit-penyakit membahayakan, maka ia akan rentan mengalami penyakit-penyakit seperti kanker dan lainnya.
Mereka yang merasa terisolasi secara sosial juga diketahui mengalami kematian akibat banyak penyakit. Seperti berikut ini:
1. Menyebabkan kematian dini

Efek kesepian yang paling ekstrem Dua penelitian menunjukkan, kesepian dan hidup seorang diri dapat meningkatkan risiko kematian dini.
Studi pada 45 ribu orang menunjukkan orang yang hidup sendiri lebih mungkin terkena serangan jantung, stroke, dan komplikasi lain dibandingkan yang hidup bersama keluarga atau teman.
Studi lain menunjukkan, orang yang melaporkan kesepian, 45 persen lebih mungkin meninggal dunia dalam waktu dekat atau selama enam tahun.
2. Depresi

Efek kesepian juga bisa sebabkan depresi. Menurut Donovan, kesepian bisa menjadi faktor tumbuhnya depresi. Salah satu buktinya adalah studi pada tahun 2006 lalu, yang melihat hasil dari dua studi berbasis populasi lainnya yang mempelajari orang-orang usia muda dan dewasa.
Kedua studi menemukan, kesepian tingkat tinggi berhubungan dengan gejala depresi dan keterkaitan ini cenderung bertahan stabil sepanjang usia seseorang.
3. Meningkatkan risiko demensia
Efek kesepian juga ternyata meningkatkan risiko demensia. Penelitian pada 2.200 orang dewasa di Amsterdam, Belanda, menunjukkan orang yang merasa kesepian walaupun tinggal bersama lebih mungkin mengalami demensia dibandingkan orang yang hidup sendirian tapi tidak merasa kesepian.
Demensia merupakan kondisi penurunan fungsi otak yang mengganggu kehidupan sehari-hari seperti hilang memori, pikiran, kemampuan berbicara, dan kemampuan motorik. Para peneliti menemukan bahwa perasaan kesepian meningkatkan risiko demensia sebesar 64 persen. Hal ini terjadi karena demensia berhubungan dengan perubahan suasana hati.
4. Meningkatkan risiko penyakit jantung




Efek kesepian selanjutnya adalah seseorang berisiko mengalami penyakit jantung. Baik Donovan maupun Holt-Lunstad menekankan, kesepian sering dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular serius. Sebuah studi pada tahun 2016 yang melibatkan 181.000 orang dewasa mengungkap, kesepian dan isolasi sosial diasosiasikan dengan peningkatan risiko stroke hingga 32 persen. Sementara, untuk penyakit jantung risikonya meningkat hingga 29 persen.
Itulah efek kesepian yang bisa menimbulkan masalah ekstrem. Semoga bermanfaat!.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News