Womanindonesia.co.id – Hidup dengan menerapkan konsep eco living saat ini tengah menjadi idaman para masyarakat.
Konsep eco living bisa dimulai dari hidup sehat hingga menjaga kebersihan bahkan mengolah beberapa sampah menjadi barang yang bermanfaat.
Menurut data dari SIPSN, Capaian Kinerja Pengelolaan Sampah adalah Capaian Pengurangan dan Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Data capaian dari hasil penginputan data yang dilakukan oleh 145 Kabupaten/kota se-Indonesia pada tahun 2022 mendapatkan 17,834,071.68 ton/tahun.
Dari totalan tersebut, berikut perinciannya:
- Pengurangan Sampah 27.03% yakni 4,820,961.06 (ton/tahun).
- Penanganan Sampah 49.5% yakni 8,827,085.34 (ton/tahun)
- Sampah terkelola 76.53% yakni 13,648,046.40 (ton/tahun)
- Sampah Tidak terkelola 23.47% yakni 4,186,025.28 (ton/tahun)
Klasifikasi limbah dibagi menjadi tiga kategori yaitu limbah organik, anorganik dan bahan berbahaya dan beracun (B3).
Sementara itu, sampah organik dalam terjemahan berarti sampah yang tergolong membusuk atau membusuk dengan sendirinya.
Sampah jenis ini terdiri dari bahan basah yang tidak tahan lama dan cepat terurai. Umumnya sampah organik berasal dari sisa makanan, daun kering, sayuran, kotoran hewan, dan masih banyak lainnya.
Sampah organik dianggap sebagai sampah ekologis dan dapat digunakan untuk menghasilkan pupuk tanaman seperti kompos dan pupuk kandang.
Jenis sampah organik biasanya ditandai dengan tempat sampah berwarna hijau. Sampah anorganik, di sisi lain, didefinisikan sebagai bahan yang sulit terurai dan tidak terpakai.
Misalnya botol kaca, kemasan plastik, kaleng bekas, besi berkarat dll. Jika terkubur dalam waktu lama di dalam tanah, dapat merusak elemen lantai.
Oleh karena itu, semua hewan atau tumbuhan yang kebetulan hidup di bumi akhirnya musnah. Hal ini memicu lapisan tanah menjadi kering, bahkan tandus. Selain itu, klasifikasi limbah lainnya yaitu limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Jenis limbah B3 antara lain cairan pembersih kaca/jendela, pembersih lantai, semir kayu, pengharum ruangan, pemutih, detergen, pembasmi serangga, baterai dan lain-lain.
B3 merupakan limbah yang mengandung zat beracun, sehingga limbah jenis ini sangat berbahaya dan dapat mengganggu kesehatan dan lingkungan secara langsung maupun tidak langsung.
Setelah kita mengetahui jenis sampahnya, kita dapat memilah sampah tersebut agar dapat diolah kembali menjadi komoditas yang bernilai dan tidak membahayakan kelangsungan makhluk hidup.
Pengelolaan sampah dapat didasarkan pada prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Reuse adalah pengolahan sampah dengan cara langsung menggunakan kembali sampah tersebut dengan fungsi yang sama atau berbeda. Mengurangi berarti mengurangi semua kegiatan yang dapat menghasilkan sampah.
Daur ulang, di sisi lain, berarti mendaur ulang atau menggunakan kembali limbah melalui beberapa langkah pemrosesan.
Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan non organik yang tetap berada di dalam tanah. Contoh sampah ini adalah botol plastik, gelas kaca, plastik, kaleng dan kertas.
Mungkin kita sering melihat sungai-sungai yang penuh dengan sampah plastik menyebabkan banjir ketika musim hujan tiba.
Sampah plastik ini tergolong sampah anorganik yang cukup mengkhawatirkan karena berdampak pada lingkungan.
Dekomposisi jangka panjangnya membuat sampah anorganik menjadi masalah lingkungan utama. Misalnya pencemaran tanah, air laut yang penuh sampah dapat menyebabkan banjir.
Sampah plastik ini dapat dan telah mencemari laut. Data menyebutkan ada sekitar 12,7 juta ton sampah plastik di lautan setiap tahunnya. China adalah negara yang paling banyak membuang sampah plastik ke lautan.
Sementara itu, negara Asia lainnya seperti Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka menempati urutan kedua sebagai penghasil sampah plastik ke laut.
Oleh karena itu, pengolahan sampah anorganik yang baik dan benar dapat mengubah jenis sampah ini menjadi bentuk yang dapat digunakan kembali.
Daripada membuang sampah anorganik dan membiarkannya begitu saja, justru bisa diubah menjadi hal-hal yang berguna lagi bagi manusia dan lingkungan. Berikut beberapa manfaat sampah anorganik yang harus Anda ketahui.
Cara Olah Sampah:
1. Dapat digunakan kembali
Sampah anorganik berupa gelas kaca dan botol plastik sebenarnya bisa dimanfaatkan kembali menjadi barang yang bermanfaat.
Prosesnya cukup memilah gelas kaca atau botol plastik dalam kondisi baik, yang kemudian dibersihkan dan digunakan untuk keperluan lain. Anda bisa mengubah gelas kaca atau botol plastik bekas menjadi wadah baru atau pot unik.
2. Bahan daur ulang
Sampah plastik bisa sangat berguna dalam proses daur ulang tertentu.
Proses daur ulang yang biasanya membutuhkan banyak bahan plastik dapat membantu mengurangi dampak lingkungan yang berbahaya.
Karena sampah plastik tidak lagi sembarangan dibuang dan dipilah serta dikumpulkan dengan baik.
3. Kerajinan
Manfaat sampah anorganik ini dapat membawa manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat. Pasalnya, beberapa UKM kini beralih ke pengolahan sampah anorganik secara manual.
Kerajinan tangan seperti membuat tas, dompet, topi, dll. dapat dibuat dari sampah anorganik seperti kemasan kopi instan, shampo dan sejenisnya.
4. Menghasilkan uang
Jika Anda tidak dapat mendaur ulang sendiri secara menguntungkan, Anda dapat mengumpulkan sampah anorganik untuk dibuang nanti di bank daur ulang atau pemulung.
Bank sampah dan pemulung kemudian akan memberikan premi berdasarkan kondisi dan jumlah sampah anorganik yang diangkut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News