Womanindonesia.co.id – Pada Januari 16, 2024, Dinas Pariwisata Bali mengumumkan bahwa lebih dari 5 juta wisatawan asing (wisman) mengunjungi Provinsi Bali selama tahun 2023, melebihi target yang ditetapkan.
Sayangnya, masih banyak kasus yang merugikan wisman saat menggunakan transportasi massal di Bali, seperti yang belakangan viral di media sosial. Hal ini berdampak negatif terhadap pariwisata Bali, terutama dalam hal keamanan dan kenyamanan wisman.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan stakeholder pariwisata Bali, seperti Angkasa Pura, Dinas Perhubungan, dan Kepolisian, guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan para wisman selama di Bali.
Menurutnya, dalam upaya mewujudkan kondisi yang aman dan nyaman bagi wisatawan, seluruh pihak terkait, baik pemerintah maupun masyarakat, media, pengelola taksi, bandara, dan kepolisian, harus bersinergi.
“Kami mengimbau para wisatawan untuk menggunakan taksi yang sudah terpercaya. Wisatawan yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai atau di luar bandara harus memperhatikan dengan teliti taksi mana yang terpercaya, bisa terdeteksi siapa pengemudinya, dan berasal dari perusahaan taksi yang sudah dikenal baik,” katanya.
Dinas Pariwisata Bali juga akan mengadakan pertemuan dengan penyelenggara transportasi di Bali untuk bersama-sama mengupayakan kenyamanan dan keamanan wisatawan di Bali.
Bluebird, salah satu perusahaan penyedia solusi mobilitas, yang seringkali dirugikan akibat tindakan imitasi identitas oleh oknum tidak bertanggung jawab, menyambut baik ajakan Dinas Pariwisata Bali untuk berdiskusi dengan stakeholder guna mewujudkan upaya tersebut.
General Manager Area Timur dan Vice President Bluebird menyatakan bahwa mereka mendukung langkah yang telah ditetapkan oleh Kadispar Bali.
“Armada Bluebird terstandardisasi, dilengkapi dengan pengemudi profesional, dan memiliki kemudahan aksesibilitas. Armada Bluebird juga dilengkapi dengan layar Internet of Things (IoT) pada dashboard mobil sebagai fitur pendukung kenyamanan dan keamanan,” katanya.
Dalam upaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan selama di Bali, inisiatif yang diambil oleh Dinas Pariwisata Bali dan stakeholder pariwisata Bali lainnya sangat penting.
“Semoga inisiatif ini dapat memberikan hasil yang positif bagi pariwisata Bali dan memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan aman bagi wisatawan yang mengunjungi Provinsi Bali,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News