Womanindonesia.co.id – Pandemi COVID-19 di Indonesia tak kunjung usai, sehingga membuat aktivitas masayarakat semakin terbatas.
Namun, hal ini tidak mengurungkan semangat masyarakat umum melakukan gerakan sosial di tengah pandemi. Lagi-lagi beberapa gerakan masyarakat di tengah pandemi ini berhasil menghebohkan.
Nah, simak gerakan sosial masyarakat yang menghebohkan di tengah pandemi berikut ini:
Gerakan Koperasi Mandiri dan Merdeka (Sumatera Barat)
Komunitas Majelis Dosen Muda di Universtias Andalas sebelum pandemik merintis sebuah gerakan koperasi.Semasa pandemic mereka menguatkan kapasitasnya sebagai bagian dari gerakan solidaritas secara kolektif untuk membantu rakyat.
Gerakan ini menilai ada beberapa pekerjaan yang mengalami penurunan pendapatan cukup drastic melalui survey yang dilakukan Fakultas Ilmu social dan Ilmu politik Universitas Andalas yaitu pedagang kecil pelaku UMKM, pekerja harian lepas, pegawai dengan gaji tidak tetap, sopir, ojek dan pekerja rumah tangga.
Gerakan Warga Bantu Warga
Gerakan tersebut merupakan aksi nyata masyarakat yang ingin membantu pemerintah dan membantu sesama warga dalam masa-masa sulit ini.
Lewat website wargabantuwarga.com, siapa saja yang mau, bisa bergabung menjadi relawan, menambah informasi terkait Covid-19, serta memperoleh informasi atau bantuan, baik bagi diri sendiri maupun orang di sekitar.
Gerakan dan platform ini dibuat berdasarkan banyaknya inisiatif warga di media sosial maupun di aktivitas sehari-hari untuk membantu sesamanya yang membutuhkan bantuan terkait Covid-19.
Oleh sebab itu, Warga Bantu Warga hadir untuk mengakomodasi dan menghimpun inisiatif-inisiatif masyarakat.
Solidaritas Pangan Jogja
Gerakan solidaritas pangan Yogyakarta merupakan gerakan yang lahir atas keresahan bersama. Inisiasi ini berawal dari segelintir aktor (yang sebelumnya juga aktivis) yang resah dengan kondisi selama pandemi.
Michelle dalam zine yang memuat kisah perjalanan solidaritas pangan Jogja mengisahkan awal mula inisiatif solidaritas pangan Jogja muncul. Bermula dari kegiatan galang donasi social movement institute (SMI)untuk pengadaan handsanitizer dan sabun cuci tangan untuk pekerja informal.
Kemudian, setelah melihat kondisi lapangan yang menunjukan kondisi getir para pekerja informal yang terjepit persoalan pangan akibat pemasukannya berkurang. Dari situ muncul ide pembuatan dapur darurat untuk menanggulangi situasi krisis pangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News