Harga tiket pesawat ke sejumlah daerah di Indonesia meningkat tajam akhir-akhir ini, apakah Anda tahu apa penyebabnya?
Womanindonesia.co.id – Sudah hampir memasuki 1 bulan harga tiket pesawat di beberapa daerah di Indonesia mengalami lonjakan, sehingga masyarakat mengeluh dan mau tidak mau mereka tetap harus membelinya karena saat ini sedang memasuki musim mudik dan liburan. Lantas, apasih penyebabnya?
Penyebab Harga Tiket Pesawat Melonjak
1. Kenaikan Harga Avtur Dunia
Dilansir dari kompas.com, harga tiket pesawat naik bukan hanya karena banyaknya penumpang menjelang Lebaran 2022, tetapi juga akibat kenaikan harga avtur dunia. Maskapai penerbangan disebut menaikkan tarif tiket pesawat untuk menjaga keberlangsungan operasional dan memastikan konektivitas antar wilayah di Indonesia tidak terganggu.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati menjelaskan, keputusan menaikkan harga tiket pesawat diambil karena kenaikan harga avtur dunia. Adita mengatakan, kenaikan harga avtur dunia sangat berpengaruh terhadap biaya operasional penerbangan.
“Jika kenaikannya mempengaruhi biaya operasional penerbangan hingga 10 persen lebih, pemerintah dapat mengizinkan maskapai untuk menetapkan biaya tambahan, seperti fuel surcharge,” kata Adita.
Menurut Adita, ketentuan ini juga berlaku di negara-negara lainnya, salah satunya adalah Filipina. Harga jual avtur mengalami peningkatan di berbagai bandara di Indonesia pada periode 1-14 April 2022.
Contohnya, di Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK), Tangerang, Banten, harga avtur tercatat sebesar Rp 14.469 per liter untuk penerbangan domestik.
Harga avtur saat ini mengalami kenaikan sebesar 58 persen dibandingkan harga avtur sebelumnya yang hanya Rp 9.143 per liter. “Harga avtur memang mengalami kenaikan tinggi, yakni 58 persen,” ujar Adita.
Ketentuan naiknya harga tiket pesawat tidak bersifat mengikat Sementara itu, Adita menambahkan, ketentuan tersebut tidak mengikat. Artinya, maskapai penerbangan dapat menerapkan biaya tambahan berupa fuel surcharge maupun tidak.
Dia menjelaskan, ketentuan itu pun akan dievaluasi setiap tiga bulan atau bila terjadi perubahan yang signifikan terhadap biaya operasi penerbangan.
2. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar
Selain itu, kenaikan harga tike disebabkan oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menjadi faktor yang juga mempengaruhi naiknya harga tiket pesawat. Hingga tulisan ini dibuat, rupiah masih terus bergerak di kisaran angka 13.950 – 13.970 per USD.
Untuk mencegah pelemahan nilai tukar rupiah, maka dibutuhkan prospek ekonomi yang baik serta koordinasi dan kebijakan yang tepat anatara pemerintah pusat dengan berbagai otoritas terkait.
3. Musim Liburan
Selama musim liburan, kenaikan harga tiket pesawat masih dianggap wajar. Pasalnya, permintaan pasar yang juga cukup tinggi di waktu-waktu tersebut. Bahkan pada musim libur lebaran tahun ini, kenaikan harga tiket pesawat berada di kisaran 40 persen – 120 persen sesuai dengan maskapai, rute penerbangan, dan jadwal yang dipilih oleh calon penumpang.
Olehnya itu, Anda disarankan membeli tiket pesawat jauh-jauh hari sebelum waktu keberangkatan. Terlebih jika Anda berencana terbang dengan maskapai Low Cost Carrier (LCC). Umumnya, mereka akan meningkatkan harga tiket secara drastis saat pembelian dilakukan hanya beberapa minggu atau hari sebelum keberangkatan.
Waktu terbaik membeli tiket pesawat yaitu setidaknya 54 hari sebelum keberangkatan. Membeli tiket jauh-jauh hari memungkinkan Anda mendapatkan harga terbaik meski harus terbang di musim liburan.
Beruntung saat ini pembelian tiket pesawat lebih praktis dan efisien berkat Traveloka. Perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat secara online ini bahkan menyediakan fitur Price Alert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News