WomanIndonesia.co.id – Setiap tanggal 28 Mei diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi. Ini sebagai aksi untuk mengedukasi perempuan mengenai Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang benar.
Dalam rangka menyambut Hari Kebersihan Menstruasi 2019, Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia (POGI) dan PT Mundipharma Healthcare Indonesia mengajak perempuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil aksi nyata dalam menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan terutama pada saat menstruasi agar tetap terlindungi dan aktif tanpa batas.
Tahun ini, tema Hari Kebersihan Menstruasi Internasional adalah “It’s Time For Action”. Sejalan dengan tema tersebut, Mundipharma Indonesia meluncurkan kampanye #KarenaKitaPerempuan #SalingMenjaga.
Kampanye ini menjadi ajakan bagi para perempuan untuk saling berbagi informasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan terutama pada saat menstruasi.
“Peringatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan serta mematahkan stigma dan norma sosial negatif terkait MKM yang masih dianggap tabu untuk dibicarakan di masyarakat,” jelas dr. Erna Mulati, M.Sc, CMFM, Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta baru-baru ini.
Tidak hanya perempuan, dr. Erna mengajak seluruh stakeholder baik pemerintah, organisasi, dan pihak swasta untuk menyuarakan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan.
“Diharapkan semua pihak menyuarakan ini, agar para perempuan bisa mendapatkan akses dalam menjaga kebersihan dan kesehatan kewanitaannya serta tetap bisa beraktivitas dengan nyaman,” jelas dr. Erna.
Mada Shinta Dewi selaku Country Manager PT Mundipharma Healthcare menuturkan, penyebarluasan informasi tersebut bisa dilakukan melalui media sosial dan Buku Saku ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’.
“Buku saku ini bisa menjadi panduan dalam menjaga area kewanitaan. Diharapkan, masyarakat bisa memahami bahwa pembersih kewanitaan untuk sehari-hari dan saat menstruasi itu berbeda,” jelas Shinta.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa menstruasi tidak boleh menjadi halangan bagi perempuan untuk melakukan aktivitas rutin mereka. Empat hal yang ingin disampaikan melalui kampanye ini adalah Tahu-Paham-Jaga-Rawat.
Tahu pentingnya menjaga kesehatan kewanitaan; Paham bagaimana cara yang tepat menjaga area kewanitaan sedini mungkin; Jaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan sejak menstruasi pertama dan harus lebih diperhatikan setelah menikah; Rawat untuk diri sendiri yang lebih sehat.
“Kami berharap ini menjadi ajakan bagi para perempuan untuk menerapkan langkah- langkah tersebut dalam menjaga area kewanitaan mereka,” jelas Shinta.
Lebih lanjut dr. Erna menjelaskan bahwa menstruasi merupakan proses biologis yang normal dialami oleh perempuan.
“Idealnya setiap anak perempuan telah mendapat pengetahuan tentang menstruasi sebelum mendapat menstruasi untuk pertama kalinya,” terangnya.
Edukasi kesehatan kepada masyarakat kembali digaungkan pemerintah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), salah satunya melalui elemen pendidikan kesehatan dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang menyasar anak usia sekolah dan remaja.
Kementerian Kesehatan RI sangat mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak termasuk perusahaan swasta yang ikut berkontribusi dalam pemberian edukasi kesehatan tersebut, khususnya edukasi kesehatan reproduksi termasuk kebersihan saat menstruasi.
Salah satu bentuk edukasi yang sudah berhasil dilaksanakan adalah peluncuran Buku Saku ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ yang telah didistribusikan ke lebih dari 1.000 sekolah dan para ibu.
“Kementerian Kesehatan RI mendorong masyarakat untuk aktif mencari tahu informasi kesehatan yang benar termasuk mengenai cara menjaga kebersihan saat menstruasi kepada tenaga kesehatan terdekat,” pungkas dr. Erna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News