Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 20 Desember menjadi sebuah momentum bagi masyarakat Indonesia untuk bangkit.
Womanindonesia.co.id – Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) jatuh pada tanggal 20 Desember yang diperingati setiap tahunnya. Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional menjadi sebuah momentum bagi masyarakat Indonesia untuk bangkit. Pembatasan jarak bukan menjadi sekat untuk berkarya. Mematuhi protokol kesehatan menjadi perisai untuk tetap kuat dan saling menjaga.
Sejarah Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional
Sejarah Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional bermula dari usaha mempertahankan kemerdekaan pada 1945 hingga 1948. Saat itu di Yogyakarta, ibukota Indonesia, Juli 1949 Kementrian Sosial menyadari bahwa harus ada pemulihan sosial masyarakat Indonesia.
Belanda menduduki Indonesia pada 1948 hingga 1948, namun beberapa tokoh nasional di Sumatera Barat mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin Sjafruddin Prawiranegara demi menjaga eksistensi Indonesia di dunia. Setelah Belanda dipaksa mengakui kemerdekaan, Sjafruddin kemudian menyerahkan kembali madat pada Soekarno yang baru saja dipulangkan dari pengasingan saat itu.
Kementerian Sosial kala itu mengadakan Penyuluhan Sosial bagi para tokoh masyarakat dan Kursus Bimbingan Sosial bagi Calon Sosiawan atau Pekerja Sosial. Hal itu bertujuan untuk memberikan pengharapan untuk mengatasi permasalahan sosial yang tengah terjadi.
Nilai kesetiakawanan sosial yang perlahan-lahan mulai tumbuh di dalam masyarakat saat itu akhirnya dikukuhkan dengan Lambang Pekerjaan Sosial dan Kode Etik Sosiawan pada 20 Desember 1958.
Tanggal itu lantas disahkan sebagai Hari Sosial oleh Menteri Sosial, H Moeljadi Djojomartono. Pada tahun 1976, Hari Sosial berganti nama menjadi Hari Kebaktian Sosial. Lalu pada 20 Desember 1983, Hari Kebaktian kembali berganti nama menjadi diganti menjadi Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN).
Jadi, HKSN bukan hanya sekadar upacara biasa, tetapi dapat menambahkan nilai kesetiakawanan sosial di seluruh Indonesia.
Makna Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional
Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional adalah kesempatan untuk memperkuat semangat kasih sayang, berbagi, dan pengampunan. Peringatan Hari Solidaritas Sosial Nasional diadakan setiap tahun di berbagai wilayah (Negara Federasi).
Rangkaian kegiatan Hari Kesetiakawanan Nasional diawali dengan kegiatan lintas batas Seluruh Perserikatan Bangsa-Bangsa (LBKS) dan berhenti di titik-titik tertentu. Dengan melakukan perjalanan ke kabupaten/kota dan melakukan kegiatan sosial seperti pendampingan, penyuluhan sosial, kesejahteraan sosial, dan kegiatan sosial.
Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat sekitar lokasi, para PMKS (Masyarakat Masalah Kesejahteraan) yang didukung, PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan), dan masyarakat pemangku kepentingan.
Sangat penting untuk menyadari pentingnya HKSN agar dapat dimasukkan ke dalam kehidupan sosial saat ini. Pernyataan penting untuk Hari Solidaritas Sosial meliputi:
- Mewujudkan masyarakat yang saling peduli, berbagi dan toleransi antar sesama
- Menyadarkan masyarakat akan pentingnya peduli antar sesama khususnya bagi mereka yang mengalami kesulitan atau pada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
- Memperkuat kembali nilai-nilai dan budaya yang menjadi jati diri bangsa seperti budaya tolong menolong, pertemuan sosial, budaya gotong royong, dan kesewadayaan sosial,
- Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial
- Menumbuhkan kesadaran dan memperkuat rasa empati kepada masyarakat yang merupakan kategori PMKS sperti anak terlantar, lansia terlantar, penyandang disabilitas, fakir miskin, anak putus sekolah, dan sebagainya.
- Memperkuat potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dan stakhoder dari unsur masyarakat disekita lokasi sebagai pelopor penggerak masyarakat dalam penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
- Menumbuhkan kesadaran Dunia Usaha dan instansi/lembaga pemerntah maupun swasta untuk terlibat dan berkontribusi dalam membantu terselenggaranya kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
sumber: tirto.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News