Womanindonesia.co.id – Hari Perpustakaan Sekolah Internasional atau International School Library Day diperingati 18 Oktober setiap tahun. Peringatan Hari Perpustakaan Sekolah Internasional ini pertama kali di selenggarakan pada 18 Oktober 1999.
Hari peringatan ini tentunya sangatlah penting karena memiliki tujuan utama yaitu untuk membangun kesadaran akan pentingnya budaya literasi serta pengembangan perpustakaan sekolah di seluruh dunia.
Nah, kali ini kita akan mengulas tentang tranformasi Perpustakaan dari perpustakaan sekolah konvensional ke perpustakaan online. Simak berikut ini:
Transformasi Perpustakaan Sekolah
Hari Perpustakaan Sekolah Internasional tak terlepas dari transformasi atau perubahan dari masa ke masa. Seiring berjalannya waktu, teknologi pun semakin berkembang pesat. Banyak sumber lain yang dapat kita akses untuk mencari suatu pengetahuan, informasi, maupun data yang kita butuhkan selain buku. Internet misalnya. Kita dapat memanfaatkan internet guna mencari referensi tentang suatu informasi selain dari buku.
Perpustakaan pun tidak ingin ketinggalan dengan perkembangan teknologi ini. Bila kita berkunjung ke perpustakan baik yang terdapat pada lembaga pendidikan maupun perpustakan daerah, di sana sudah menyediakan fasilitas wifi untuk mengakses internet.
Menanggapi hal ini, Janti Dwi Sembodo, salah satu pustakawan Fakultas Ekonomi Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Semarang pun angkat bicara. “Era moderenisasi ini tidak mematikan minat pembaca untuk berkunjung serta tetap menggunakan buku yang disediakan oleh perpustakaan,” ujar Janti.
“Wifi yang kita pasang juga akan membantu untuk mecari referensi. Namun kenyataannya para pengunjung perpustakaan tetap mencari buku atau karya ilmiah ketika datang ke perpustakan,” tambahnya.
Perkembangan lain yang nampak terlihat adalah munculnya perpustakan digital. Kini sedikit perpustakaan konvensional atau perpustakan manual. “Kalu dulu perpustakan masih konvensional, sekarang sudah digital. Pergeseran tersebut terjadi seiring perkembangan teknologi”, tutur Dyah Sri Rejeki, S.Sos., M.I.Kom salah satu Dosen Ilmu Perpustakaan Universitas Dipenogoro.
Adanya perpustakaan digital dapat mempermudah para penggunanya dalam hal kebutuhan informasi. Mereka tinggal duduk manis, buka laptop dan mengetikan di keyboard apa yang mereka butuhkan. Tinggal menunggu beberapa detik maka akan muncul informasi yang mereka inginkan.
Tanpa menunggu lama dan tanpa beranjak dari tempat duduk mereka. Perbedaan pun dapat kita lihat jika dibandingkan denga perpustakan konvensional. Di mana pada perpustakan konvensional, butuh waktu yang relatif lama untuk mendapatkan informasi yang kita perlukan. Kita harus datang ke perpustakaan, mencari buku yang berisi informasi yang dibutuhkan. Pun belum tentu yang kita cari ada di perpustakaan tersebut.
Jika hal tersebut berangsur-angsur terjadi, maka tidak menutup kemungkinan keberadaan perpustakaan konvensional akan tergeser oleh keberadaan perpustakaan digital. Menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi kita semua untuk mencari cara bagaimana agar dapat menghidupkan kembali perpustakaan konvensional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News