Womanindonesia.co.id – Hari Polisi Wanita (Polwan) diperingati pada tanggal 1 September setiap tahunnya. Peringatan Hari Polwan ke-73 jatuh pada Rabu, 1 September 2021. Namun, bagaimana sejarah lahirnya Polisi Wanita di Indonesia? Dilansir dari museumpolri.org, Polisi Wanita (Polwan) telah ada sejak tahun 1948.
Polwan ada, awalnya berdasarkan pada adanya kesulitan dalam pemeriksaan korban, tersangka ataupun saksi wanita terutama pada pemeriksaan fisik. Polisi kemudian sering meminta bantuan para istrinya dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik.
Atas problem itu, Organisasi wanita Islam di Bukittinggi berinisiatif mengajukan usulan kepada pemerintah agar perempuan diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian untuk menangani masalah tersebut. Pada saat itu, Kepolisian Negara Cabang Djawatan yang berkedudukan di Bukittinggi memberikan kesempatan untuk mendidik enam orang wanita untuk menjadi Polwan.
Enam orang di antaranya adalah calon Polwan yang kemudian dikenal dengan Polwan pertama di Indonesia atau perintis Polwan.
Keenam perintis Polwan tersebut di antaranya:
- Nelly Pauna Situmorang
- Djasmainar Husein
- Rosmalina Pramono
- Maria Mufti
- Rosnalina Taher
- Dahniar Sukotjo
Sehingga tanggal 1 September 1948 ditetapkan sebagai hari ulang tahun Polwan dan diperingati setiap tahunnya dengan upacara yang diselenggarakan oleh personil polisi wanita di seluruh Indonesia. Gagasan penerimaan kembali tenaga polisi wanita mendapat dukungan penuh dari Bhayangkari dan perjuangan untuk itu diteruskan melalui kongres wanita Indonesia (Kowani) yang berhasil setelah melalui proses panjang dan menghadap para pejabat yang berwenang pada waktu.
Sebagai hasilnya, muncullah Brigadir Brigadir Polisi wanita yang cukup menonjol dan disegani masyarakat karena kemampuan intelijen dan tugas umum. Pada bulan Juni 1962, untuk pertama kalinya 4 orang Brigadir polwan ditugaskan pada Detasemen kawal pribadi korps Brimob di Istana Presiden.
Seiring berjalannya waktu tugas polisi wanita terus berkembang sehingga tugas tersebut tidak lagi dapat dipisahkan dengan tugas polisi lainnya. Mereka sama-sama bertugas menjadi aparat negara yang menjalankan tugas sebagai pelindung pengayom dan pelayanan masyarakat serta penegakan hukum dalam masyarakat.
Kemudian, pada tanggal 1 September 2015 dibangun Monumen polwan di Bukittinggi sebagai Kota lahirnya polwan. Sumatera Barat menjadi saksi bisu semangat Esthi Bhakti Warapsari dalam membangun negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News