Hari stroke sedunia atau World Stroke Day diperingati meningkatkan kesadaran akan pencegahan dan pengobatan kondisi tersebut, dan memastikan perawatan dan dukungan yang lebih baik bagi para penyintas.
Womanindonesia.co.id – Stroke adalah penyebab kematian nomor tiga tertinggi secara global. Stroke merupakan salah satu masalah utama kesehatan di dunia, di mana kejadian serangan pertama stroke iskemik terjadi pada setidaknta 98.000 orang setiap tahunnya dan sekitar 2% populasi pernah mengalami stroke.
Orang yang meninggal akibat stroke dalam waktu 30 hari mencapai 23%, dan dari orang-orang yang hidup dengan stroke, 60 – 70% meninggal dalam waktu 3 tahun.
Dalam hal morbiditas, stroke membutuhkan perawatan inap di rumah sakit, penurunan kualitas hidup dan kecacatan jangka panjang. Stroke adalah salah satu penyebab utama kecacatan dan diperkirakan lebih dari 900.000 orang hidup dengan efek stroke, dan sekitar setengahnya bergantung pada orang lain untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Walaupun stroke merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas, namun sekitar 80% stroke dapat dicegah. Faktor-faktor yang diketahui meningkatkan risiko stroke termasuk usia, jenis kelamin, hipertensi, fibrilasi atrium, diabetes, dan merokok.
Secara garis besar, stroke dapat diklasifikasikan sebagai iskemik (disebabkan oleh trombus) atau hemoragik (disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah). Stroke adalah keadaan emergensi dan semakin cepat didiagnosis dan diobati semakin baik hasilnya.
Hari Stroke Sedunia
Hari Stroke Sedunia diperingati pada tanggal 29 Oktober setiap tahunnya. Hari ini untuk menggarisbawahi sifat serius dan tingginya tingkat stroke, meningkatkan kesadaran akan pencegahan dan pengobatan kondisi tersebut, dan memastikan perawatan dan dukungan yang lebih baik bagi para penyintas.
Penyakit Stroke di Indonesia
Stroke adalah salah satu dari empat penyakit yang merupakan penyebab kematian tertinggi dan pembiayaan katastropik paling mahal selain kanker, jantung dan ginjal di Indonesia.
Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dr. Azhar Jaya, SKM, MARS mengatakan bahwa Kemenkes telah mengidentifikasi sembilan penyakit prioritas yang menjadi penyebab kematian tertinggi dan beban pembiayaan yang terbesar, yaitu: Jantung, Stroke, Kanker, Ginjal, Diabetes Melitus, Hepar, Kesehatan Ibu & Anak, Tuberkulosis, serta Penyakit Infeksi Emerging.
Meskipun risiko Anda terkena stroke lebih tinggi jika Anda sudah pernah mengalami stroke atau serangan iskemik transien (TIA atau mini-stroke ), Anda dapat mengurangi risiko stroke lain. Penting bagi Anda untuk meminum obat yang diresepkan, dan membuat perubahan gaya hidup yang Anda butuhkan.
Hari Stroke Sedunia 2022: Tips Mencegah Stroke Sejak Dini
1. Minum obat yang diresepkan
Jika Anda memiliki kondisi medis yang meningkatkan risiko stroke, pastikan Anda meminum obat yang diresepkan. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang obat Anda, kembalilah ke dokter atau apoteker Anda dan tanyakan.
Beri tahu mereka jika Anda khawatir tentang efek samping, karena akan sering ada alternatif yang dapat Anda ambil. Jangan pernah berhenti minum obat Anda tanpa berbicara dengan dokter Anda terlebih dahulu.
2. Pemeriksaan rutin
Seiring bertambahnya usia, arteri kita menjadi lebih keras dan sempit, membuatnya lebih mungkin tersumbat. Namun, beberapa kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes dapat mempercepat proses tersebut dan meningkatkan risiko Anda terkena stroke.
Jika Anda berusia di atas 40 tahun, pemeriksaan rutin akan mengatasi masalah apa pun. Jika Anda berkulit hitam atau dari keluarga Asia Selatan, Anda dapat menjalani pemeriksaan diabetes sejak usia 25 tahun.
Jika Anda memiliki faktor risiko seperti kelebihan berat badan atau merokok, atau memiliki kondisi kesehatan yang terkait dengan stroke, hubungi dokter untuk mendapatkan saran tentang pemeriksaan yang Anda perlukan.
3. Perubahan gaya hidup
Anda dapat membantu mengurangi risiko stroke dengan membuat beberapa pilihan gaya hidup sehat. Baik itu diet, tingkat aktivitas, merokok atau minum alkohol, tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan.
Kurangi alkohol: Terlalu banyak minum alkohol secara teratur meningkatkan risiko stroke.
Berhenti merokok: Merokok menggandakan risiko kematian akibat stroke. Tapi begitu Anda berhenti, risiko stroke Anda mulai turun segera. Berhenti merokok bisa menjadi salah satu hal terbaik yang pernah Anda lakukan untuk kesehatan Anda, dan ada banyak bantuan yang tersedia. Menyerah memang tidak mudah, tetapi itu sepadan dengan usaha untuk meningkatkan kesehatan Anda.
Tetap memiliki berat badan yang sehat: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko stroke. Berat badan ekstra memengaruhi tubuh Anda dalam banyak hal, seperti meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2, yang keduanya terkait dengan stroke.
Makan sehat: Makan makanan yang sehat dan seimbang dapat membantu menurunkan risiko hal-hal seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. Bahkan membuat perubahan kecil pada kebiasaan makan Anda dapat membuat perbedaan bagi kesehatan Anda secara keseluruhan, terutama jika Anda telah diberitahu bahwa Anda berisiko terkena stroke atau TIA.
Jadilah seaktif yang Anda bisa: Menjadi aktif secara fisik dapat membantu mengurangi risiko stroke. Bergerak juga dapat membantu kesejahteraan emosional Anda dengan melepaskan bahan kimia ke otak Anda yang membuat Anda merasa lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News