WomanIndonesia.co.id – Sondang Martha, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyatakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan OJK pada tahun ini menunjukkan hasil yang positif.
Indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%. Terdapat peningkatan literasi sebesar 8,33%, serta peningkatan inklusi keuangan sebesar 8,39%.
“Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, OJK, kementerian dan berbagai pihak lain untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara berkelanjutan. Salah satunya seperti upaya Prudential Indonesia melalui program tahunan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan, kata Sondang pada temu media di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Jakarta, Kamis (14/11).
Sondang juga menyampaikan bahwa meski telah ada peningkatan, literasi keuangan tetap sangat dibutuhkan, khususnya bagi para perempuan sehingga mereka mampu menjaga keuangan keluarga tetap sehat.
PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) kembali mengadakan rangkaian kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang kali ini memasuki tahun ke-10. Sepanjang 2009 hingga 2019, program ini telah berhasil memberikan dampak positif kepada hampir 35.000 perempuan yang ada di 36 kota di Indonesia.
Program yang berada di bawah pilar Edukasi dari inisiatif Community Investment Prudential Indonesia ini menyasar perempuan dari keluarga berpenghasilan menengah ke bawah agar mereka dapat memaksimalkan perannya dalam mengelola keuangan untuk mewujudkan keluarga yang lebih sejahtera.
Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia mengungkapkan, melalui inisiatif Community Investment Prudential Indonesia, program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan dilakukan secara berkelanjutan untuk memberdayakan perempuan Indonesia dalam mengelola dan mewujudkan keuangan keluarga yang sehat.
“Program ini sejalan dengan fokus ‘We DO Good’ Prudential Indonesia untuk mewujudkan kebajikan dan memberdayakan masyarakat,” kata Jens.
Kegiatan ini juga merupakan perwujudan salah satu misi utama Prudential Indonesia, yaitu membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia dengan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, kesejahteraan, dan kesehatan yang menyeluruh.
Untuk menyukseskan jalannya program yang sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin pertama dalam mengakhiri kemiskinan ini, Prudential Indonesia juga bersinergi dengan berbagai kementerian, salah satunya dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak.
Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia sangat mendukung program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang dapat memberdayakan para perempuan dalam membangun keluarga yang lebih sejahtera.
“Perempuan memainkan peranan penting sebagai pengatur keuangan keluarga. Stabilitas ekonomi keluarga dapat goyah jika mereka tidak memiliki kapasitas memadai dalam manajemen keuangan. Program ini juga sejalan dengan program Three Ends, yaitu untuk mengakhiri kesenjangan ekonomi kaum perempuan,” ujarnya.
Dukungan bagi para perempuan untuk terus mengasah kecakapan finansialnya juga makin dibutuhkan agar mereka mampu menghadapi berbagai tantangan rumah tangga di era digital. Kemajuan teknologi informasi memudahkan dan memperluas akses keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan mereka, mulai dari kebutuhan primer, sekunder hingga tersier.
Terkait dengan program pelatihan, Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia percaya perempuan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
“Atas alasan ini kami secara konsisten menyelenggarakan program Literasi Keuangan untuk Perempuan selama sepuluh tahun berturut-turut. Tahun ini, kami merasa bangga dapat melebarkan jangkauan program kami ke kota-kota di wilayah Indonesia Timur,” katanya.
Rangkaian kegiatan pelatihan tahun ini dimulai sejak Bulan Juni di Kupang. Pelatihan dilanjutkan ke Semarang, Jambi, Bangka, Samarinda, Mamuju, Gorontalo, Ternate, Bima dan kini di Jakarta. Pemilihan beberapa kota di wilayah timur Indonesia sejalan dengan target regulator untuk meningkatkan literasi keuangan di daerah-daerah yang indeks literasinya masih tergolong rendah.
Melalui kegiatan ini, para peserta mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan keuangan dasar secara komprehensif dari para fasilitator yang kompeten dan berpengalaman. Mereka merupakan karyawan Prudential Indonesia atau disebut sebagai PRUvolunteers.
Para fasilitator juga mengenalkan jenis-jenis lembaga keuangan (konvensional dan syariah) dan berbagai instrumen keuangan seperti tabungan, asuransi, pinjaman, atau dana pensiun sebagai solusi proaktif untuk merancang masa depan keuangan yang terencana dan minim risiko.
Materi juga disusun agar para peserta dapat mengidentifikasi hak dan kewajiban sebagai konsumen dan cara mengakses produk dan jasa keuangan.
Melalui pelatihan ini para perempuan Indonesia dapat lebih optimal dalam mengatur keuangan keluarga, di antaranya untuk melakukan perencanaan keuangan, pemetaan risiko, hingga menjadi lebih percaya diri dalam mengambil keputusan.
“Langkah nyata kami membangun Indonesia tentunya akan terus berlanjut, pada 2022 kami menargetkan sebanyak 50.000 perempuan di berbagai kota di Indonesia bisa merasakan manfaat jangka panjang program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan ini,” tutup Nini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News