Womanindonesia.co.id – Demi mengurangi kasus positif COVID-19 yang terus menerus meningkat setiap harinya di Indonesia, pemerintah telah menyediakan vaksinasi untuk seluruh kalangan masyarakat Indonesia.
Pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 ini tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.
Pemerintah menetapkan penggunaan jenis vaksin Covid-19 yang diproduksi enam lembaga berbeda untuk program vaksinasi di Indonesia mendatang.
Penetapan itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Berikut jenis-jenis vaksin yang ditetapkan oleh pemerintah:

Sinovac
Vaksin asal negeri tirai bambu ini dikabarkan telah banyak didistribusikan ke daerah-daerah di Indonesia. Berdasarkan laporan Kemenkes, tercatat sejak 15 April hingga 8 Juli 2021 lalu, dosis vaksin Sinovac yang telah didistribusikan ada sebanyak 52 juta dosis. Dosis sebanyak itu akan segera diberikan kepada kurang lebih 22,13 juta orang.
Vaksin ini tergolong memiliki efek samping yang ringan. Contohnya, nyeri pada area yang telah disuntik, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun, ada juga yang merasakan lelah, mual, sampai muntah tergantung dari masing-masing reaksi tubuh.
Sinopharm
Vaksin ini berasal dari Tiongkok. Sama seperti Sinovac, vaksin ini juga mengandung virus corona yang telah dimatikan. Keefektifan vaksin ini terbilang cukup bagus, di Uni Emirat Arab efikasi vaksin ini sudah mencapai angka 79,34%. Vaksin ini cocok diberikan kepada mereka yang berusia 18 sampai 85 tahun. Efek samping yang ditimbulkan juga tergolong ringan dan hampir sama seperti Vaksin Sinovac.
AstraZeneca
Uji coba yang dilakukan AstraZeneca dan Universitas Oxford menunjukkan vaksin virus corona produksinya memiliki keefektifan rata-rata 70 persen.
Mengutip BBC, Rabu (2/12/2020), data menunjukkan vaksin AstraZeneca menunjukkan respons imun yang kuat pada orang tua. Saat ini uji coba pada 20.000 sukarelawan masih berlanjut.
Vaksin AstraZeneca dianggap mudah didistribusikan karena tidak perlu disimpan pada suhu yang sangat dingin. Vaksin dibuat dari versi lemah virus flu biasa dari simpanse yang telah dimodifikasi agar tidak tumbuh pada manusia.
Moderna
Vaksin virus corona yang diproduksi Moderna telah diklaim memiliki efektivitas sebesar 94,5 persen. Pada Senin (31/11/2020), Moderna menyatakan telah mengajukan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 kepada regulator Amerika Serikat dan Eropa.
Perusahaan itu mengklaim efektivitas suntikan dan catatan keamanan vaksin virus corona buatannya baik.
Sehingga, Moderna meyakini vaksin buatannya telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan BPOM AS (FDA) untuk penggunaan darurat.
Pfizer- BioNTech
Vaksin Pfizer- BioNTech buatan Amerika Serikat ini juga memiliki bahan dasar yang sama dengan vaksin sebelumnya, Moderna. Vaksin ini diketahui dapat diberikan untuk mereka yang berusia diatas 16 sampai diatas 55 tahun sebanyak dua dosis 0,3 ml. Efek samping yang ditimbulkan juga sama dengan Vaksin Moderna.
Novavax
Vaksin Novavax merupakan vaksin yang dikembangkan Amerika Serikat dengan bahan dasar protein subunit. Vaksin ini dapat diberikan kepada mereka yang berusia 18 sampai 59 tahun dengan dua dosis 0,5 ml. Pada uji klinis pertama dan kedua diketahui efek samping yang ditimbulkan vaksin ini yaitu sakit pada bagian yang disuntik, ruam, pusing, tegang oto, demam, mual, hingga muntah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News