Womanindonesia.co.id – Dalam momen Hari Ibu ke-96, Keluarga Besar Wirawati Catur Panca (KB WCP) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menghadirkan kegiatan penuh makna melalui Anjangsana ke enam tokoh perempuan pejuang.
Kegiatan ini bukan sekadar mengenang jasa, tetapi juga menghidupkan kembali semangat perjuangan perempuan Indonesia yang telah berjasa besar dalam membangun bangsa.
Ketua Umum KB WCP, Pia Feriasti Megananda, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai perjuangan perempuan dalam kehidupan generasi muda. “Ini adalah upaya untuk menanamkan semangat mereka dalam mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di masa kini dan mendatang,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (12/12).
Kegiatan Anjangsana ini memfokuskan kunjungan ke enam tokoh perempuan yang berdomisili di Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi, yaitu Dr (HC) R.A. Soemartini Tjokrodimoelyo, Hj. Soepiyah Subedo, Soekarti Hartono, Tuti Artica, Murtinah, dan Ragil Karsinah. Tokoh-tokoh ini adalah simbol perjuangan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan.
Menteri PPPA, Arifah Choiri Fauzi, menekankan pentingnya mengenang jasa para tokoh ini sebagai inspirasi bagi generasi penerus. “Mereka adalah simbol keberanian dan dedikasi. Generasi muda harus menjadikan semangat mereka sebagai landasan untuk terus berkontribusi bagi cita-cita bangsa yang lebih adil dan setara,” katanya.
Dia juga mengingatkan bahwa perjuangan kesetaraan gender masih membutuhkan dukungan dari semua pihak. “Ini bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga melanjutkan perjuangan menuju masa depan yang lebih cerah bagi perempuan Indonesia,” tambahnya.
Anjangsana ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Penasihat Wirawati Catur Panca yang juga Ketua Umum KOWANI, Nannie Hadi Tjahjanto. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama untuk mempererat hubungan antargenerasi dan melestarikan nilai-nilai perjuangan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pia Feriasti berharap, kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antar generasi tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang inklusif dan setara. “Ini adalah momentum untuk mengapresiasi dan melanjutkan perjuangan para perempuan pejuang,” ujarnya.
Dengan Anjangsana ini, semangat perjuangan perempuan tidak hanya menjadi cerita sejarah, tetapi juga sumber inspirasi yang terus hidup dalam setiap langkah generasi muda. Perjuangan mereka adalah warisan yang tak ternilai untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, setara, dan inklusif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News