WomanIndonesia.co.id – Alergi obat adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh (sistem imun) terhadap suatu obat yang digunakan. Reaksi ini muncul karena sistem kekebalan tubuh menganggap zat dalam obat tersebut sebagai bahan yang dapat membahayakan tubuh.
Perlu diketahui, alergi obat berbeda dengan efek samping obat yang biasanya tercantum pada kemasan, maupun keracunan obat akibat overdosis. Alergi obat bisa terjadi pada siapapun, baik anak-anak hingga orang dewasa.
Gejala alergi obat
• Ruam Kulit
Salah satu ciri-ciri seseorang mengalami alergi obat yaitu ruam pada kulit. Ruam kemerahan atau bentol-bentol akan muncul di kulit seperti terkena gigitan serangga tetapi dalam jumlah yang banyak. Terkadang ruam tersebut disertai dengan rasa gatal di kulit.
• Rasa Gatal
Ciri-ciri seseorang mengalami alergi obat adalah rasa gatal pada tubuh. Gatal tersebut juga dapat bersamaan dengan ruam. Tidak jarang rasa gatalnya disertai rasa panas dan juga perih saat digaruk.
• Biduran
Biduran umumnya ditandai dengan bentol berwarna kemerahan berukuran kecil atau besar dan terkadang disertai dengan rasa gatal. Biduran biasanya muncul secara berkelompok.
• Demam
Demam akibat reaksi alergi muncul ketika tubuh mengalami peradangan. Alergi obat bisa menyebabkan demam ringan, namun terkadang bisa juga menimbulkan demam tinggi.
Alergi obat yang menimbulkan demam biasanya bisa mereda dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Sedangkan gatal, ruam kulit, dan biduran akibat alergi obat juga bisa hilang secara alami dengan menghentikan penggunaan obat yang memicu reaksi alergi.
Dalam beberapa kasus, gejala tersebut perlu diatasi dengan mengonsumsi obat bebas golongan antihistamin.
Penyebab
Alergi obat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda secara keliru mengidentifikasikan obat sebagai zat yang berbahaya, seperti virus atau bakteri. Setelah mendeteksi obat sebagai zat yang berbahaya, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi khusus untuk obat itu.Kondisi ini mungkin terjadi saat Anda pertama kali mengonsumsi obat tersebut. Namun, biasanya alergi tidak berkembang sampai terjadinya paparan yang berulang. Sehingga pada penggunaan obat berikutnya, antibodi baru dapat mengidentifikasi substansi obat sebagai pengganggu dan melawannya. Proses inilah yang menyebabkan timbulnya gejala alergi obat.
Berikut faktor penyebab terjadinya alergi obat:
• Usia dan jenis Kelamin;
• Faktor genetik;
• Gangguan kesehatan yang terjadi bersamaan (misalnya Virus Ebstein-Barr (EBV), human immunodeficiency virus (HIV), asma);
• Reaksi obat sebelumnya.
Cara mengobati
Pengobatan dilakukan untuk mengurangi gejala yang dialami pengidap, meliputi:
Berhenti menggunakan obat yang menyebabkan reaksi alergi.
Pemberian obat antihistamin untuk menghambat sistem kekebalan tubuh teraktivasi selama reaksi alergi.
Pemberian obat kortikosteroid untuk mengatasi peradangan akibat reaksi alergi yang serius.
Suntikan adrenalin bagi pengidap dengan gejala yang berat atau anafilaksis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News