Perbedaan TV digital dan analog adalah dengan sinyal yang dapat mereka proses. Televisi analog dibatasi untuk sinyal analog sementara TV Digital dapat memproses sinyal digital dan sinyal analog.
Womanindonesia.co.id – Teknologi terus mengalami kemajuan dari zaman ke zaman. Salah satu teknologi yang sangat familiar dan berkembang pesat adalah televisi. Televisi telah bertransformasi menyesuaikan kebutuhan jaman.
Perkembangan televisi yang semakin canggih memberikan kemudahan dalam dunia penyiaran. Sebagai media elektronik yang berbasis hiburan, teknologi televisi terus dikembangkan agar memudahkan masyarakat dalam menonton berbagai tayangan hiburan.
Selain itu, televisi juga bermanfaat sebagai sarana penyalur informasi tercepat dan akurat, yang membantu warga dunia dalam mendapatkan berita terbaru. Berdasarkan teknologinya, televisi terbagi menjadi dua yakni televisi analog dan televisi digital.
Perbedaan TV Analog dan TV Digital
Televisi Analog (TV Analog)
Televisi analog adalah siaran televisi yang dipancarkan dengan menggunakan variasi voltase dan frekuensi dari sinyal. Televisi analog merupakan sistem penyiaran televisi yang pertama dikembangkan, dengan menggunakan sinyal analog dalam transmisi gambar dan suara.
Untuk mendapatkan siaran televisi analog digunakan alat penangkap sinyal yang disebut antena. Pada siaran televisi analog, semakin jauh letak antena dari stasiun pemancar televisi, sinyal yang diterima akan melemah dan mengakibatkan gambar yang diterima oleh pesawat televisi menjadi buruk dan berbayang.
Di Indonesia, program siaran televisi analog adalah program-program yang dipancarkan oleh stasiun swasta nasional yang disiarkan secara gratis atau free-to-air. Sistem yang dipergunakan oleh siaran televisi analog adalah NTSC (National Television System Committee), PAL, dan SECAM.
Adapun, siaran analog sendiri dapat ditransmisikan secara terestrial (menggunakan antena), kabel, maupun satelit. Kini, dengan munculnya kemajuan teknologi berupa televisi digital yang lebih baik dan ekonomis, banyak negara telah melakukan proses transisi ke televisi digital sejak 2000-an dalam periode yang berbeda-beda tentunya.
Televisi Digital
Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital (berbentuk bit data seperti komputer) dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi.
Merupakan aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90-an dan diujicobakan pada tahun 2000, televisi digital berbeda dengan televisi analog yang telah hadir sebelumnya dalam banyak faktor, terutama sistem dan fiturnya.
Kehadiran televisi digital dianggap merupakan perkembangan paling signifikan sejak kehadiran televisi berwarna di era 1950-an. Televisi digital modern umumnya dapat/sudah banyak yang ditransmisikan secara HDTV, sehingga memiliki resolusi yang lebih tinggi dibanding televisi analog, dan juga memiliki rasio layar lebar (16:9) dibanding televisi analog yang lebih sempit.
Keunggulan lainnya dari televisi digital adalah frekuensi spektrum radio yang lebih efisien, karena dengan satu saluran analog, televisi digital bisa mentransmisikan lebih dari lima saluran/kanal dan memberikan fitur-fitur baru yang tidak ada di televisi analog sebelumnya. Banyak negara di dunia saat ini sedang melakukan transisi ke televisi digital, terhitung sejak 2000.
Perbedaan
Perbedaan utama antara kedua jenis ini adalah dengan sinyal yang dapat mereka proses. Televisi analog dibatasi untuk sinyal analog sementara TV Digital dapat memproses sinyal digital dan sinyal analog.
Karena TV analog hanya dapat memproses sinyal analog, TV analog juga cukup rentan terhadap masalah yang dialami sinyal analog. Masalah seperti noise, interferensi, dan bahkan tampilan terdistorsi sangat umum di TV analog.
Meskipun TV digital masih dapat terpengaruh oleh masalah ini jika sinyalnya juga analog, beralih ke sinyal digital hampir menghilangkannya. TV analog menggunakan tabung sinar katoda sebagai tampilannya sedangkan TV digital menggunakan layar panel datar seperti LCD, plasma, atau LED.
Akibatnya, TV analog berukuran besar dan besar dibandingkan dengan TV digital. TV analog juga mengkonsumsi lebih banyak daya dibandingkan dengan TV digital.
Perangkat TV digital bisa di 480p atau lebih dikenal sebagai SD atau bahkan di 780p atau 1080i/p yang dikenal sebagai HD atau definisi tinggi. HD memungkinkan untuk meningkatkan ukuran perangkat TV tanpa mengurangi kualitas gambar di layar.
Perangkat TV analog menggunakan definisi standar. Meskipun ada upaya untuk mengimplementasikan perangkat analog HDTV pada awalnya , persyaratan dalam hal bandwidth terlalu besar untuk dapat dilakukan.
TV analog biasanya terbatas pada ukuran di bawah 30 inci karena membuat layar yang jauh lebih besar menimbulkan tantangan yang lebih besar tanpa peningkatan kualitas gambar yang nyata. TV digital telah berkembang sejak dibuat dan ukuran layar lebih dari 50 inci sekarang cukup umum.
Masih ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan TV analog yang sebagian besar karena penggunaan CRT-nya. Layar analog memiliki waktu respon yang sangat cepat sehingga unggul dalam menampilkan video gerak cepat.
TV analog juga memiliki kontras yang lebih baik dibandingkan dengan kebanyakan TV digital. Mungkin masih ada kelebihan untuk TV analog, namun perkembangan teknologi sudah mulai memperbaiki kekurangan dari TV digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News