Tahun Baru Masehi merupakan tahun yang penanggalannya dimulai semenjak kelahiran Nabi Isa Al Masih as sehingga disebut (Masehi; Masihi).
Womanindonesia.co.id – Ketika kita membahas mengenai tahun baru masehi tentunya tidak terlepas dari sejarah adanya istilah tahun baru Masehi. Dilansir dari laman British Council, perayaan tahun baru tercatat pertama kali dilakukan sekitar 4.000 tahun yang lalu oleh masyarakat Babel, Mesopotamia.
Pada masa itu, tahun baru yang mereka rayakan jatuh setiap akhir bulan Maret, pada masa pergantian musim. Tahun baru oleh masyarakat Babel dirayakan ketika hari mulai gelap hingga dini hari. Untuk merayakannya, mereka memiliki tradisi keagamaan yang disebut Akitu.
Tradisi ini dilakukan selama 11 hari berturut-turut dengan berbagai rangkaian ritual yang berbeda-beda pada tiap harinya. Masyarakat mengarak patung-patung dewa ke jalan-jalan kota. Mereka percaya dengan cara ini, masyarakat Babilonia telah dibersihkan untuk mempersiapkan tahun baru dan musim semi baru.
Parayaan Tahun Baru Masehi di Berbagai Negara
Peradaban di seluruh dunia menandai perayaan tahun baru dengan berbeda peristiwa. Ada yang menerapkan jatuhnya tahun baru dikaitkan dengan hitungan astronomi.
Misalnya di Mesir, tahun baru pertama kali dimulai dengan banjir tahunan Sungai Nil, yang bertepatan dengan bintang Sirius muncul.
Sementara itu di Cina, tahun baru ditandai ketika terjadi bulan baru kedua setelah titik balik matahari pada musim dingin.
Lain lagi di Persia dan Fenisia, memulai tahun baru mereka di ekuinoks musim semi, yang terjadi ketika matahari bersinar tepat di atas khatulistiwa dan panjang malam hampir sama setiap harinya.
Asal Muasal Tahun Baru Masehi
Sistem penanggalan Masehi sendiri sangat dipengaruhi oleh tradisi astrologi Mesir kuno, Mesopotamia, Babel, Yunani dan Romawi Kuno, serta dalam perjalanannya mendapat intervensi Gereja.
Era sebelum kelahiran Yesus dinamakan Era Sebelum Masehi (SM).
Semua peristiwa dunia sebelumnya dihitung mundur atau minus. Dengan sebuah gagasan teologis bahwa Yesus sebagai penggenapan dan pusat sejarah dunia. Tahun pertama terhitung mulai tahun kelahiran Yesus atau awal perjanjian baru.
Sebagai catatan, bahwa tahun kelahiran Yesus itu langsung dianggap sebagai tahun 1, sedang tahun sebelumnya adalah 1 SM (-1), dengan demikian dalam kalender Masehi tidak dikenal tahun 0. Hal ini dimaklumi karena, angka 0 (nol) sendiri baru ditemukan jauh setelah itu, yaitu pada abad ke-8 M oleh Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News